5

3.2K 337 79
                                    

Mobil Jungkook melaju sangat cepat. Jangan heran jika beberapa pengemudi mobil lain sampai mengumpat pada Jungkook yang membawa mobil ugal-ugalan. Untung saja tak ada polisi lalu lintas yang menilang Jungkook. Omong-omong Jungkook itu mantan anak jalanan yang suka sekali main balap liar. Namun karena selalu terlibat masalah maka ayahnya Jungkook menyuruhnya untuk bekerja bahkan sebelum dirinya lulus kuliah. Jadi Jungkook sudah bekerja pada Yoongi pada awal pendirian agensi. Itulah mengapa posisi yang didapat Jungkook cukup tinggi di perusahaan. Bukan karena nepotisme tapi memang keterlibatan dan kemampuan Jungkook yang baik hingga pantas menjadi wakil direktur di perusahaannya.

Dalam beberapa menit saja mereka sudah sampai di rumah sakit. Para petugas medis di IGD membantu Jungkook untuk membawa Hoseok dan membaringkannya di bankar. Memindahkan tubuh yang tak sadarkan diri itu ke ruang perawatan. Jungkook sempat panik hingga ia lupa untuk menghubungi hyungnya. Ia mengambil ponsel yang ada di kantong bajunya, tak sengaja melihat bekas darah yang menempel. Hati Jungkook jadi tambah gelisah.

"Hyung!!!  Cepat pergi ke rumah sakit kota." ucap Jungkook langsung saat panggilan itu terhubung.

"Kenapa?"

"Hoseok hyung sakit."

"Lalu apa hubungannya denganku?"

"Hah? Apa kau tak salah bicara? Kau kan suaminya Hoseok hyung. Lalu aku harus menghubungi siapa jika bukan suaminya?" Karena kesal Jungkook mematikan panggilannya.

Sebuah ide kecil nan licik terlintas di pikiran Jungkook. Ia memfoto bekas darah di bajunya memberi caption yang agak dilebih-lebihkan untuk menarik perhatian hyung pucatnya. Jungkook menatap puas pesan yang ia kirim pada Yoongi. Melihat tanda bahwa pesan itu telah dibaca, namun tak ada balasan apapun. Jungkook hapal tingkah dari sepupunya itu, ia pasti akan panik dan segera ke rumah sakit. Jungkook bahkan berani bertaruh bahwa dalam kurun waktu kurang dari setengah jam Yoongi akan langsung datang.

Tak berapa lama Yoongi datang dengan pakaian yang sama seperti saat pagi tadi Jungkook lihat. Sepertinya Yoongi tak ada niatan mandi atau mengganti baju sebelum datang ke rumah sakit. Wajahnya sedikit berkeringat dan rambutnya urak-urakan seperti telah berlari cukup lama.

Yoongi menatap Jungkook nyalang. Melihat ada bekas darah di baju Jungkook membuat kepala Yoongi berspekulasi tentang kejadian yang tidak-tidak.

"Apa yang terjadi pada Hoseok. Kenapa bajumu berlumuran berdarah seperti itu?" ucap Yoongi gelisah.

"Aku tak tau. Tadi Hoseok hyung datang ke kantor untuk mencarimu, tapi karena kau tak ada jadi dia mau pulang. Saat sedang berjalan tiba-tiba dia limbung dan mimisan. Aku sangat panik saat melihat wajahnya sangat pucat seperti orang mati." suara Jungkook dibuat sedramatisir mungkin. Tapi memang apa yang disampaikannya bukanlah kebohongan, hanya sedikit bumbu nada saja untuk melebih-lebihkannya.

"Keluarga pasien Jung Hoseok." panggil seorang perawat.

"Saya, suster." Yoongi mengangkat tangannya agar suster itu melihatnya.

Sang suster cukup kaget karena ternyata ia mengenali orang di depannya ini.

"Tuan Min Yoongi?"

"Iya."

"Waah, saya fans anda. Senang sekali dapat bertemu dengan anda." senyum suster itu kesenangan.

"Maaf suster, tapi bagaimana dengan istri saya, Jung Hoseok." ucap Yoongi tanpa ramah tamah pada penggemar. Karena memang ini bukan saatnya beramah tamah pada penggemar di saat istrinya dilarikan ke IGD seperti ini. Walau tadi Yoongi menolak datang ke rumah sakit, tapi ia merasa benar-benar khawatir setelah melihat pesan dan gambar yang dikirim Jungkook.

My Wedding Story (Sope) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang