13

3.2K 327 56
                                    

Secepat mungkin Namjoon mencari taksi dan menaikinya menuju rumah sakit. Namjoon tak bisa menggunakan mobil pribadi karena dia tak punya SIM. Ia juga tak mau diantar oleh manajernya karena ia merasa bahwa urusan ini cukup penting dan mendesak hingga harus ia lakukan sendiri di pagi buta sebelum matahari terbit seperti sekarang ini. Terkadang ia bingung dan heran, bagaimana mungkin berita yang keluar pada tengah malam bisa jadi trending dan menyebar kemana-mana dalam waktu singkat. Negara ini memang tak ada waktu tidurnya hingga gosip murahan seperti ini saja bisa tersebar begitu cepat. Bahkan para teknisi yang biasa mengatasi berita skandal seperti ini kewalahan dibuatnya.

Namjoon berlari memasuki rumah sakit. Bertanya dimana ruangan tempat Hoseok menginap, namun ternyata perawat yang berjaga tak memperbolehkan informasi pribadi pasien diberikan keada sembarang orang karena privasi pasien sangat dilindungi. Namjoon berinisiatif akan membuka masker untuk memberi tau siapa dirinya agar dia bisa masuk ke ruang inap Hoseok, namun sebuah suara memanggil nama aslinya dengan keras.

"Namjoon-ssi!!" panggil suara itu. Otomatis Namjoon menengok ke arah suara. Seorang yang tinggi berbahu lebar berjalan menuju Namjoon. Seorang yang diketahui sebagai manajer Hoseok dan fans berat Namjoon atau RM.

"Maaf, dia keluarga Hoseok juga. Jadi tidak apa-apa, saya akan membawanya sendiri ke kamar. Permisi." tangan Seokjin menggandeng lengan Namjoon membawanya segera ke kamar Hoseok.

"Aku tau ini bukan waktu yang tepat untuk menjenguk Hoseok, tapi masalah ini sangat gawat hingga ak-"

"Aku tau. Aku sudah baca beritanya. Kita harus membuat konferensi pers sesegera mungkin." potong Seokjin mengerti arah pembicaraan Namjoon.

Sesampainya di depan kamar Hoseok, mereka berdua masuk tanpa mengetuk pintu. Yoongi yang tak tertidur menoleh kaget pada kedua penyusup yang masuk pagi-pagi buta ke kamar istrinya.

"Kau sudah baca berita hyung? Kita dalam masalah besar!!" ucap Namjoon panik.

Yoongi langsung membuka ponselnya dan melihat namanya dan Hoseok ada di daftar pencarian teratas. Ia mengklik berita tentang namanya dan membaca semua judul artikel tak masuk akal yang sangat ofensif pada Hoseok.

"Brengsek, berani-beraninya mereka." ucap Yoongi dengan nada sangat kesal.

"Eeeunghh, Miin." panggil Hoseok terbangun dari tidurnya.

"Hoseok. Tidur lagi saja, ini masih sangat pagi." ucap Yoongi penuh kelembutan.

"Ehh, kenapa Seokjin hyung kesini?"

"Uuhmm, itu- ada berita yang yaaa- begitulah." Seokjin merasa tak enak mengganggu tidur dan pikiran Hoseok. Tapi bagaimana pun juga ini masalah yang menyangkut namanya.

"Tak ada apa-apa. Tidurlah lagi biar aku yang urus semua. Seokjin-ssi tolong jaga Hoseok disini." perintah Yoongi.

"Min, jangan seenaknya menyuruh manajerku. Seokjin hyung beritau aku apa yang terjadi. Cepat." sifat asli Hoseok kembali lagi. Ia jadi begitu keras dan tak terbantahkan.

"Seok, jangan buat dirimu tertekan. Biar aku yang urus semuanya. Kau istirahat saja disini, jangan membantah." Yoongi menegaskan diri pada Hoseok. Namun Hoseok tetaplah Hoseok yang keras kepala dan tak mudah diatur.

"Jangan pernah membatasiku seperti itu karena aku tidak suka." Hoseok bicara dengan nada penuh penekanan dan tak mau dibantah. Tangannya merebut ponsel yang ada di tangan Yoongi. Matanya menelisik membaca judul-judul artikel yang sangat menyudutkan dirinya. Sudut bibir Hoseok mengerut, rahangnya menggertak tak suka pada artikel-artikel sampah itu.

"Hoseok, lebih baik kau istirahat dulu. Biar nanti Yoongi saja yang menggelar konferensi pers besok pagi ini. Biar kami yang urus semuanya." Seokjin mendekat mengelus rambut Hoseok lembut agar artisnya itu tak marah.

My Wedding Story (Sope) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang