16

3.3K 327 71
                                    

Seokjin sedang sibuk mengecek daftar list yang dibutuhkan untuk pesta 3 hari lagi. Hari ini undangan pesta sudah jadi tinggal mengirimnya saja pada tamu undangan. Masalahnya adalah Seokjin lupa meminta list tamu undangan pada Yoongi dan Hoseok. Dirinya pun harus mampir sebentar ke rumah pasangan Min itu.

Mata Seokjin membelalak dengan mulut menganga kagum pada rumah tempat tinggal Hoseok dan Yoongi. Walau notabene itu adalah rumah Min Jiyoung dan Min Chaerin, namun pasti rumah itu akan jadi milik Yoongi pula karena ia adalah anak tunggal keluarga Min. Rumah itu memang sangat mewah dan besar, mungkin tak pantas di sebut rumah namun lebih seperti istana baginya.

Sejenak Seokjin menyadarkan diri dari kemewahan rumah yang cukup menyilaukannya, mengingat kembali tujuan dirinya datang ke rumah keluarga Min. Mobil yang ia kendarai melaju memasuki kawasan rumah dengan taman indah yang berada di depan rumah. Disana Seokjin melihat satu mobil mewah yang terparkir di sisi taman. Sepertinya Seokjin pernah melihatnya, namun sayang kapasitas otaknya tak mampu menampung siapa pemilik dari mobil itu.

Seokjin keluar dari mobil dan melihat-lihat ke sekitar. Dia sedang mencari jalan masuk rumah Min yang begitu besarnya. Ia sampai bingung bagaimana cara masuk ke dalam bangunan utamanya. Dalam kebingungannya, Seokjin dikegetkan dengan suara pintu mobil yang terbuka. Ternyata pemilik mobil itu adalah sepupu dari Yoongi yang biasa disebut kelinci bongsor oleh Seokjin.

Jungkook berjalan keluar dengan tangan penuh tas yang entah apa isinya. Dengan mudah ia menutup pintu mobil mewah itu hanya dengan satu kaki. Tak peduli jika nanti mobilnya kotor, toh tinggal dicuci. Jika lecet pun masih ada gajinya yang pastinya cukup jika hanya untuk menutupi lecet mobil.

"Hey hyung, bisa tolong bantu aku? Masih ada beberapa barang lagi di bagasi." ucap Jungkook mengkode Seokjin dengan arahan dagunya yang menunjuk bagasi mobil mewah berwarna navy itu.

Seokjin yang masih cengo hanya menatap Jungkook tanpa bergerak sedikitpun. Jungkook yang jengah melihat respon Seokjin yang lambat akhirnya mengoper tas-tas yang ia bawa ke Seokjin, membebaskan tangannya untuk membuka bagasi dan membongkar muatannya. Ternyata ada beberapa tas belanja dengan cap merek-merek terkenal. Keluarga Min memang tak setengah-setengah dalam hal fashion, makanya mereka memiliki begitu banyak koleksi baju dengan merek terkenal.

Jungkook yang telah selesai membongkar dan membawa tas-tas itu dengan kedua tangannya, memanggil Seokjin agar berjalan mengikutinya. Mereka memasuki pintu utama dengan tangan penuh. Ternyata di dalam rumah sudah ada beberapa petugas kebersihan dan interior yang sedang merombak sedikit penampilan ruang tamu megah di rumah ini. Beberapa petugas berseliweran mengerjakan urusan mereka masing-masing.

"Tuan Jungkook mau saya bawakan barang-barangnya?" tawar seorang kepala pelayan dengan pakaian rapi dan rambut tersisir membelah dengan klimis.

"Tak usah ahjussi. Ini harus aku sendiri yang tangani. Jika tidak nanti Imo akan marah." Jungkook berbisik pada akhir katanya. Sang pelayan hanya tersenyum kecil meladeni guyonan Jungkook.

Kembali Jungkook melanjutkan perjalanannya ke arah tangga, menuju lantai dua. Tangga yang megah sedikit melingkar dengan anak tangga berwarna putih dan pegangan berwarna hitam berhiaskan sulur-sulur tanaman yang terbuat dari besi. Sungguh indah aestetik.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Wedding Story (Sope) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang