My Wedding Story (Sope) [END]

22

Akan ada beberapa part yang berdarah-darah jadi kalo tidak suka skip ajah ya..

Happy reading

.

.

.

.

Malam itu di dinginnya cuaca yang lumayan menusuk tak menyurutkan semangat dari seorang Jeon Jungkook untuk meladeni tantangan dari kakaknya Jeon Taehyung.

Kakak laki-laki dari Jeon Jungkook dan merupakan anak sulung keluarga Jeon. Tato yang ada di sekujur tubuh bahkan wajah, tindik yang bukan cuma di telinga melainkan di bibir dan pusarnya pun ada. Jelas sekali Taehyung kelihatan seperti anak nakal dan urakan. Memang ia suka sekali balapan liar dan bermain wanita, namun Taehyung adalah orang yang sangat bertanggung jawab pada keluarganya. Ia adalah anak baik dalam keluarga bahkan menjadi kesayangan ibunya.

Terkadang Jungkook pun merasa iri karena ibunya sangat menyayangi Taehyung melebihi Jungkook sendiri. Namun memang dasar Jungkook anak yang urakan dan tak pandai menyampaikan perasaannya hingga ia tak pernah mau protes pada ibunya. Jungkook mengungkapkan kekesalannya dengan menyaingi semua hal yang dilakukan Taehyung. Segala hal yang Taehyung raih, pasti akan disaingi oleh Jungkook. Taehyung sendiri pun tau rasa sayang ibunya yang lebih cenderung padanya hingga ia berusaha memberikan kasih sayang pada adiknya agar tak merasa kesepian.

Malam ini Taehyung dan Jungkook mendapat tawaran untuk saling bertanding di area jalanan. Mereka mempertaruhkan uang yang lumayan besar jumlahnya. Sebenarnya bagi mereka uang bukanlah hal yang penting, namun rasa kompetitif Jungkooklah yang memaksa Taehyung mengiyakan ajakan taruhan ini. Jungkook takkan pernah mau berhenti sampai dirinya mau menerima taruhan itu dan membuktikan siapa yang lebih baik diantara kedua Jeon itu.

"Hyung, jangan terlalu jauh di belakangku ya." senyum Jungkook miring seakan menantang kakaknya.

"Hey boy, jangan terlalu banyak berkhayal nanti kau hanya akan makan gas knalpot mobilku. Hahaha." balas Taehyung tak mau kalah.

Teman-teman mereka yang mendengar ejekan kedua saudara itu semakin riuh karena merasakan tensi yang mulai tinggi bahkan sejak dari garis start. Para penonton saling meneriakan nama kedua kakak-beradik itu bergantian. Mereka saling mendukung jagoan mereka masing-masing.

Di dalam keriuhan itu, salah satu line girl atau gadis yang biasa memberi aba-aba di garis start menggerakkan kaki panjangnya ke tengah jalanan tepat diantara kedua mobil yang akan maju balapan. Ia mengangkat bendera yang di bawanya meliuk melalui tubuh seksinya. Sedikit memberikan atraksi bagi pembalap dan para penonton.

"Kalian siap?" tanya sang gadis yang bernama Joy.

"Tentu saja." jawab keduanya bersamaan.

"Aku akan memberikan bonus pada pemenangnya." kedip Joy pada kedua pembalap seraya menggoda.