6

3.3K 341 120
                                    

"HYUNG!!" teriak Jungkook.

"Tolong jangan bicarakan perceraian dengan mudah seperti itu. Jika Samchon dan Imo tau, kau bisa dicoret dari pewaris Min." sewot Jungkook sambil mengingatkan Yoongi.

Hoseok menatap lurus ke depan tanpa ekspresi. Merasa sangat kecewa dengan perkataan Yoongi yang dengan mudahnya meminta cerai. Hoseok tau bahwa pernikahannya bukanlah pernikahan yang bahagia dan penuh cinta seperti pernikahan biasanya. Memang perjodohan dan segala perhitungan untung rugi yang mendasari pernikahan ini, tapi Hoseok berharap setidaknya ia bisa menjalaninya dalam waktu yang cukup lama. Hoseok pikir Yoongi adalah orang yang dewasa dan penuh pemikiran, bukan orang yang labil dan mengambil keputusan seenaknya seperti ini. Kekecewaan jelas membuncah di hatinya. Tak menyangka bahwa pernikahannya dengan mudah dapat berakhir hanya karena hal sepele seperti ini.

"Siapkan saja suratnya. Aku akan menandatanganinya dengan senang hati." jawab Hoseok tanpa ekspresi.

"Hoseok hyung!!!" teriak Jungkook lagi.

Jungkook berasa akan gila berada di antara dua orang yang sangat tinggi harga dirinya ini. Ingin rasanya Jungkook membenturkan kepalanya sendiri saking frustasinya. Sudah lelah rasanya Jungkook mengurus Yoongi yang menyebalkan, sekarang ditambah Hoseok yang karakternya mirip seperti Yoongi. Mereka sama-sama tak bisa mengungkapkan isi hati mereka dengan baik. Sama-sama sulit untuk dipahami. Jungkook pun tak bisa memihak pada salah satu pihak, karena mereka berdua sama-sama salah dan sama-sama benar.

Jungkook mengambil napas panjang, mengatur dirinya agar tidak meledak. Mencoba berpikir dingin di antara kedua orang yang lebih dingin ini.

"Lebih baik Hoseok hyung istirahat dulu. Biar Yoongi hyung kembali ke kantor. Tolong tenangkan diri kalian masing-masing. Jangan bicarakan hal yang aneh-aneh sekarang, karena bisa saja menjadi headline di portal berita." Jungkook berusaha membuat kedua orang itu menjauh sebentar untuk saling menenangkan diri.

"Ayo hyung. Banyak yang harus kita lakukan di kantor." ajak Jungkook dengan menarik tangan Yoongi.

Yoongi mengikuti tarikan tangan Jungkook. Menarik pegangan pintu dan membukanya, menutup kembali pintu itu meninggalkan Hoseok sendirian di dalam ruang inapnya.

"Tungguuhh, hah hah.. Hoseok-i hah ada di dalam kan? Huuuhh.." ucap seseorang yang berbadan cukup tinggi dengan bahu lebar berwajah tampan.

"Seokjin hyung!" panggil Jungkook.

Seokjin yang dipanggil masih memegang lututnya sambil mengatur napasnya setelah berlari memutari rumah sakit untuk menemukan ruang inap Hoseok.

"Hoseok-ie, bagaimana?" tanya Seokjin saat napasnya telah berangsur normal.

"Dia ada di dalam. Kami pamit pergi dulu ya, ada yang harus diurus di kantor." pamit Jungkook.

"Yoongi juga pergi? Istrinya sedang sakit begitu?" tanya Seokjin agak ceplas-ceplos.

"Ada artis kami yang akan comeback jadi kami harus mengurusnya."

"Ohh iya, RM akan comeback ya."

"Darimana hyung tau? Kami kan belum membuat pengumuman comebacknya."

Mata Seokjin melotot kaget lalu melirik ke kanan, atas, kiri dan kembali lagi ke kanan guna menghindari tatapan Jungkook dan Yoongi. Dalam otaknya berusaha mencari alasan.

"Apa hyung mencari informasi di kantor kami?" tanya Jungkook mencoba menebak.

"Hehehe." Seokjin menggaruk leher belakangnya yang tak gatal.

"Bisa dibilang aku fans garis kerasnya. Hehehe." tawa Seokjin menjawab kecurigaan Jungkook.

"Dasar hyung ini. Jangan berburu informasi artis seperti itu hyung, kau bisa dianggap sasaeng fans."

My Wedding Story (Sope) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang