• thirty •

549 80 3
                                    

Selamat membaca here after~

«here after»


"SIALAN LO! BANGSAT!" Teriak Xiaojun sambil terus memukuli Mark dan begitupun sebaliknya.

Mina dan Arin langsung berlari, lebih jelasnya Mina berlari ke arah Mark dan sudah memegang lengan Mark, tapi Arin langsung mendorong Mina sambil memberi tatapan, 'APA LO PEGANG-PEGANG MARK?!'.

Mina pun membalas tatapan yang menjelaskan, 'NAJIS ASU NAJIS'. Lalu, Mina langsung berpindah ke arah Xiaojun dan memegang lengan Xiaojun tapi tidak berfungsi Xiaojun dan Mark masih saja saling memukul.

Alhasil, Mina harus menarik lengan Xiaojun sedikit kuat.

Akhirnya, Xiaojun dan Mark terpisah. Tapi masih dengan nafas yang tersengal-sengal, karena mereka seperti berantem hebat tadi. Mina mendudukan Xiaojun di kursi sofa, sedangkan Arin mendudukan Mark di sofa seberang.

Xiaojun dan Mark masih bertatap-tatapan dengan tatapan kemarahan.

Mina tidak tahu awal permasalahannya sampai terjadi seperti ini, yang Mina tau Mark dan Xiaojun baik-baik saja sampai detik ini. Ternyata Mina salah, Xiaojun dan Mark tidak sedang di dalam fase baik-baik saja.

Mina berdiri di depan Xiaojun,untuk menutupi kontak mata kemarahan antara Mark dan Xiaojun. Sambil berkacak pinggang, Mina melihat wajah Xiaojun yang sudah babak belur itu.

Mina beralih menuju loker yang ada di Ruang Tamu, untuk mengambil kotak P3K, lalu menaruhnya di meja Ruang Tamu.

Arin juga mengobati luka di muka Mark, tapi sering kali Mark menghindar. Mina belum menanyakan masalah apa yang terjadi antara Mark dan Xiaojun, sambil mengoleskan betadine yang sebelumnya sudah di taruh di kapas, Mina bertanya kepada Xiaojun.

"Lu sama Mark kenapa sih? Kok hampir bunuh-bunuhan gitu?" Ucap Mina dengan sedikit kesal, sambil menotolkan betadine di wajah tampan Xiaojun.

"Aw...." Rintih Xiaojun sambil meringis karena lukanya sedikit tersentuh oleh cairan betadine. "Tanya aja sama si Dajjal," ucap Xiaojun sambil menunjuk Mark dan memberikan tatapan yang penuh dengan kebencian.

Tidak terima di bilang Dajjal oleh Xiaojun, Mark angkat bicara. "Permisi, tapi bukannya lo yang melewati batas kesabaran gue?" Ucap Mark sambil menunjukkan tertawa meremehkan.

"Udah Mark udah," ucap Arin sambil mengelus-elus pundak Mark. Mina melihat, sambil dongkol di dalam hati.

"Idih Mirk idih," ucap Mina pelan sambil menirukan kalimat Arin barusan, sambil dengan wajah yang 'nyenyenye'.

"Jadi gimana? Ini mau bahas bahasa inggris, atau mau tengkar?" Ujar Mina sambil duduk di sebelah Xiaojun, dan melipat kedua tangannya di dada.

Mark mengambil almamater nya, lalu berdiri sembari berkata. "Lo kalo mau bahas sekolah yaudah, gue sama Arin pulang duluan." Ucap Mark sambil menggandeng tangan Arin.

Arin nya sih, nurut aja. Soalnya, dia juga kesenengan sendiri di gandeng sama Mark. Kapan lagi dia di gandeng? Bukan menggandeng.

"Eh Mark! Kok lo malah melarikan diri sih?!" Ucap Mina dengan nada yang tidak suka. Mina juga bingung kenapa dia nggak suka lihat Mark sama Arin gandengan gitu, padahal kan terserah mereka mau gandengan atau enggak.

[1] here after • mark lee x kang mina  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang