7. Lovelier Than You

54 5 0
                                    

#NP B.o.B - Lovelier Than You

In the future hopefully, we'll be together, you and me

Don't you worry, baby please, 'cause honestly

If I could rewind, both the hands of time

Still I would never find, a lovelier design, than you

Nothing's lovelier than you

Nothing's lovelier than you

*

Gia membalas beberapa email di iPadnya sambil menunggu kopi pesanannya selesai dibuat. Hari ini ia mendapat laporan bahwa bahan baku untuk produk unggulan mereka pada launching kali ini harus tertahan di Korea Selatan, dan akan tiba lebih lambat dua sampai tiga minggu dari estimasi awal. Padahal deadline sudah semakin dekat, semua produk lain sudah hampir rampung, tetapi anak buahnya bisa membuat kesalahan sefatal ini.

Divisi Supply Chain sedang memberikan alternatif alur ekspedisi yang kira-kira dapat mereka implementasikan agar ruby yang ia pesan dari Mozambique bisa tiba setidaknya seminggu lebih awal, meskipun akan tetap terlambat. Ruby ini adalah bahan baku yang sangat penting bagi mereka karena akan jadi produk pertama yang ditampilkan di cabang Barcelona yang akan segera diresmikan.

Launching kali ini menjadi ekstra sibuk karena pada dasarnya mereka akan merilis tiga hal dalam perayaan ulang tahun ke-empat Anggun, Co. yaitu koleksi Emerald, koleksi Ruby khusus untuk cabang Barcelona, dan peresmian cabang Barcelona itu sendiri. Jadi ketika deadline sudah semakin dekat dan ada kesalahan yang sangat bisa dihindari seperti ini, darah Gia rasanya mendidih di kepalanya.

Rosalie berjalan tergesa-gesa menuju meja Gia dengan membawa laptop. Mereka berdua memutuskan untuk mengungsi dari kantor ke gerai kopi di gedung sebelah untuk mendapatkan suasana baru agar dapat berpikir jernih.

"Gila, gila. Gue gak abis pikir kenapa si Matthew bisa sampe bikin kesalahan begini." Ujar Rosalie, tangannya masih menari di atas keyboard laptopnya. Matthew adalah Kepala Divisi Supply Chain and Operation yang bertugas merumuskan skenario sourcing sampai produksi dan memastikan semuanya tepat waktu.

Gia masih diam, mengetuk-ngetukkan jarinya di atas iPad. Mau dibikin seperti apapun dan dilihat dari sisi manapun, kalau harus menunggu ruby pesanannya sampai di Indonesia, proses produksi akan mundur selama tiga minggu. Jika ia menekan bagian produksi untuk membuat kuantitas dalam waktu yang lebih singkat, bisa jadi mereka akan kompromi soal kualitas dan ini bukan pilihan yang bisa diambil Gia.

Alternatif kedua adalah mengundur tanggal launching. Jika melihat alur scheduling, produksi untuk perhiasan dari ruby ini akan memakan waktu dua minggu lebih, lalu dilanjutkan dengan seminggu pengiriman ke Spanyol, dan ditambah tiga minggu keterlambatan, maka launching bulan depan tidak akan bisa dilakukan.

"Dua Americano atas nama Alagia!" barista cafe itu meletakkan dua cup Americano di atas counter.

Gia lalu berdiri untuk mengambil pesanannya dan terkejut saat melihat Bintang ada di depan kasir, sedang bersiap memesan sesuatu. "Ngapain di sini?" tanya Gia canggung.

"Ini gedung kantor saya," jawab Bintang dengan ekspresi bingung.

"Oh iya, hahaha, saya lupa." Ia kemudian mengambil kopi pesanannya dan berlalu dari hadapan Bintang. Pria itu terlihat sangat tampan dalam balutan kemeja off white dan celana linen abu-abunya. Jika dulu Bintang sering mengenakan pakaian yang terlihat longgar, sekarang ia mengenakan pakaian yang sesuai ukurannya.

Haduh, Gia mengipas-ngipas wajahnya begitu tiba di mejanya, satu masalah belum kelar malah datang masalah lain.

"Kenapa, Buk?" tanya Rosalie bingung.

Never NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang