Mengemis

1K 49 1
                                    

Allah mengerti hatimu lebih dari yang kau ketahui, Allah menjangkau fikiran mu lebih dari yang kau bayangkan, dan allah merancang kebahagiaanmu lebih dari rencana Mu

Pagi hari Malik sudah siap untuk mulai bekerja. Suasana yang dingin selalu menemaninya di setiap pagi. Malik telah mengenakan seragam petugas hari ini,namun tiba tiba seorang perempuan  berteriak memanggilnya dengan panik. Wajahnya penuh dengan kekhawatiran, Malik yang mencoba menenangkannya juga bingung dan mengkerutkan dahinya.

"Malik..., tolong....! " Pinta fina

"Ada apa fin...? "

"Sarah... Sarah... Malik... "

"Apa....? Kenapa...? "

"Bunuh diri..., dia sudah tergeletak dengan pergelangan tangan yang terluka, dan dia juga menulis sesuatu untuk mu"

"Dimana sekarang... "

"Di kamar mandi... "

Kini aku langsung mengikuti langkah Fina yang berlari ke arah kamar mandi, kenapa bisa seperti ini, dan kenapa harus aku yang berkaitan dengannya, benar benar gila. Aku yang melihat Sarah dengan tubuh tergeletak sedikit merasa khawatir.

"Malik... Nih... Lo baca, soal dia biar gue yang ngurus. Nanti lo nyusul aja" Pinta Ardan

"Mau di bawa ke mana...? "Tanya Malik

"Rumah sakit lah"

"Hati hati ya aryo... " Pinta Fina

"Iya... "

Malik benar benar bingung saat ini. Mengapa harus terjadi seperti ini, surat yang dia pegang telah terbuka dan  terbaca. Ternyata Sarah memang menyukai Malik, dia bunuh diri karena ini semua.Namun mengapa Sarah harus mengemis kepada Malik

Setidaknya sebagai seorang perempuan dia juga harus tau  bagaimana jika ia mengemis kepada orang yang tak tepat untuknya. Lebih baiknya mencari yang sama sama butuh dan menerima.

"Malik, lebih baik kamu nikahi Sarah saja... " Sahut Fina

"Menikah...? "

"Iya, kasihan dia juga kan... "

"Tapi aku sudah punya istri dan nggak gini juga caranya "

"Salahkah seorang mencintai lelaki yang sudah punya istri...? Enggak kan...? Kalo kamu menolaknya sama saja kamu menyakitinya"

"Enggak..., kamu pikir menikah itu gampang? Aku juga harus minta izin sama Yasmin. Gak harus asal asalan begini" Pintaku dengan pergi

"Ya sudah, lebih baik kamu bicarakan dengan Yasmin, bicarakan baik baik"

"Gak bisa, mana mungkin dia mau menyetujui permintaan seperti itu"

"Dia itu sabar, baik, pasti taulah mana yang lebih baik atau enggaknya. Dan kamu juga bicaranya yang baik" Sahut fina yang masih keras kepala

"Loh lu bilang gitu... Jangan gara gara Yasmin baik seperti itu bisa di andalkan. Gua tau lu di paksa untuk bantu Sarah biar bisa nikah sama gua kan? " Kesalnya dengan pergi

Indurasmi (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang