Satu surat

1.2K 69 1
                                    

Menerima dengan apa adanya itu sesuatu yang ikhlas di banding kan dengan menerima ada apanya

Pagi hari seperti biasanya, dua orang pembantu menemui ku dengan membawa makanan. Rara yang membawa makanan untuk ku, ia menyelipkan sebuah buku kecil dan pulpen di bawah piring.

"Tolong cepat habiskan makanannya, karena setelah itu Rara akan membersihkan tempat ini sekaligus kamar mandi yang kalian pakai" Kata seorang senior pembantu

"Ya sabar, gua juga cuma punya satu mulut, belum ngunyahnya,belum minumnya juga" Kata ku Kesal

"Gak usah banyak bac*t" Kata seorang pembantu tersebut

Rara yang menyaksikan hal tersebut hanya bisa terdiam dan menganggukan apa yang diperintahkan oleh seniornya tersebut.

Aku cepat cepat untuk menghabiskan makanan tersebut dan melanjutkan menulis surat. Aku meminta kepada Rara untuk memberikan surat tersebut kepada mas Malik,dan tak lupa aku memberikan alamat rumah milik mas Malik untuk ia kunjungi.

Selesai sudah aku menulis surat tersebut begitu pula dengan Rara yang telah membereskan sisa makanan dan piringku. Kini saatnya ia membersihkan kamar mandi yang berada dalam penjara dengan di awasi tiga bodyguart. Kami tak mengobrol sepatah katapun kecuali saling mengode.

"Sudah?" Tanya seorang bodyguart tersebut pada Rara

"Sudah tuan"

Tak lama setelah itu, Rara keluar dari ruang bawah tanah. Aku telah membaca surat dari Rara sebelumnya. Bahwa ia mengatakan mas Malik akan segera menikahi Sarah dengan cara siri. Namun firasat ku mengatakan bahwa mas Malik merasakan terpaksa.

Aku melamun sejenak dengan memikirkan keadaan mas Malik, tak lama setelah itu Sarah datang dengan kedua bodyguartnya. Sepertinya ia akan memberikan suatu kabar yang menjengkelkan di telinga ku.

"Hallo, selamat pagi. Aku mau kabarin ke mba Yasmin kalau sebentar lagi mas Malik akan datang ke rumah ku untuk melamar dan kami berdua akan segera menikah"

"HAHAHAHAHA....HAHAHAHA...." Tawa ku

Sarah yang melihat ku tertawa seketika ekspresinya berubah menjadi kesal, lalu membuka pintu penjara tersebut dan menarik rambut ku yang terbalut oleh hijab. Aku menahan rasa sakit ketika rambut ku di tarik olehnya.

"Kamu berani menertawakan ku?! aku akan merobek bibirmu"

Ku dorong Sarah hingga terbentur ke sel penjara dengan keras,ia meringis kesakitan. Namun bodyguartnya menolongnya dan mengunci kembali pintu penjara ku. Aku berharap semoga ia puas dengan benturan tersebut.

Sarah di bawa langsung ke kamarnya lalu di beri obat pereda nyeri agar lukanya tidak memar.

🌺🌺🌺

"Rara!" Panggil Sarah

"Iya nona,ada yang bisa saya bantu?"

"Tolong buatkan saya ramen, kepala saya pusing"

"Namun bahan ramennya sudah habis non"

"Ya sudah beli saja di luar,pakai motor saya dan ini uangnya"

"Baik non"

Bagi Rara ini adalah kesempatan yang tepat untuknya menemui Malik suami dari Yasmin tersebut. Ia mendapati rumahnya,namun ada seorang nenek dan dua anak laki laki serta perempuan yang sedang duduk mengobrol. Rara mencoba untuk mendekati mereka untuk memberi sedikit amanah dari Yasmin.

Indurasmi (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang