Firasat

907 48 0
                                    

Ya Allah, sisakanlah aku seorang lelaki yang suka bercanda demi membuatku bahagia, tapi selalu serius dalam membimbingku menuju surga

Siang ini setelah aku mengantarkan maryam pergi ke rumah sakit, aku membelikan beberapa makanan untuk pekerja bangunan. Ternyata tidak aku sadari sebuah bangunan yang aku impikan setengah jadi berdiri di depan rumah.

Di balik kesibukan ku saja hampir tidak aku urus anak anak dari pagi hingga malam. Namun ibu selalu menemani mereka dan memberikan keyakinan bahwa orang tua mereka sibuk untuk menafkahinya.

"Pak, ini kuenya, jangan lupa di makan" Saut ku dengan menaruh hidangan

"Makasih mba Yasmin" Katanya

"Sama sama"

Langkahku kini menuju sebuah sofa di ruang tamu. Ku raih sebuah benda berbentuk kotak di bagian saku kiri ku. Ku hubungi nomor yang aku tuju dan.

"Tut... Tut... Nomor yang Anda hubungi tidak aktif... "

Sekian suara terdengar jelas dari ponsel. Aku mencoba mengulangi ke dua kalinya.

"Nomor yang Anda... "

Hingga jari telunjuk ku harus menekan tombol merah saat aku mendengar suara tersebut.

"Apakah mas malik sibuk...? Ini kan hari senin, jadwal buat menjadi kopilot dan pilot sedang libur" Kata ku dengan khawatir

Aku mencoba berfikir positif, ku rasa semua ini karena ada kendala darinya. Tapi aku yakin dia baik baik saja.

"Yasmin..., kamu tadi nganterin maryam ke rumah sakit...? " Tanya ibu sembari duduk di sampingku

"Iya bu, kenapa ya bu...? "

"Ibu cuman tanya aja"

"Bu, szilah kayanya kambuh lagi" Pintaku dengan khawatir

"Memangnya kenapa sama dia...? "

"Soalnya tadi pagi Yasmin lihat dia sudah pilek dan lesu, tapi dia tetap semangat" Jelasku

"Kamu perhatikan saja dia, yang terpenting jangan terlalu di manjakan"

"Yasmin gak pernah manjain mereka selagi mereka faham dengan keadaan"

"Bagus lah"pinta ibu

Sore nanti aku akan pergi melihat kondisi maryam yang sedang di rawat. Aku harap operasinya bisa berjalan dengan lancar.

Setelah aku menyiapkan makan siang, ku pergi dengan mobilku laksana seorang wanita karier yang bekerja di kantor. Tapi ini tidak, melainkan aku akan pergi ke sekolah untuk menjemput putra dan putriku.

Terlihat azmi sedang berdiri di depan gerbang sekolah dengan menunggu kedatanganku. Tapi ada sesuatu yang kurang dari tatapanku. Zilah, di mana dia...? Langsung ku tanyakan kepada azmi saat aku turun dari mobil. Karena sejak awal perasaan ku memang tidak enak setiap melihat zilah.

"Zilah di mana azmi...? "

"Zilah sakit ummi, tadi bu guru bawa dia ke rumah sakit"

Indurasmi (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang