Dua Tahun

1.3K 64 2
                                    

DUA TAHUN KEMUDIAN...

Sudah dua tahun yang lalu Yasmin meninggalkan Malik, Azmi telah duduk dibangku SMP dan Zilah duduk dibangku kelas enam SD. Mereka masih tinggal ditempat yang sama seperti dulu, Azmi yang sebelumnya akan di masukan ke dalam pesantren ia lebih memilih untuk masuk ke sekolah biasa.

Kini semenjak mereka bertambah dewasa, lebih semakin mandiri. Azmi selalu berangkat menggunakan motor pemberian ayahnya, setiap berangkat ia mengantar Zilah terlebih dahulu ke sekolahannya begitu pula sebaliknya jika ia pulang sekolah.

Siang hari ini sekolah Azmi pulang lebih awal karena ada rapat guru mendadak, karena jam pulang Zilah masih lama ia lebih memilih main basket terlebih dahulu. Dengan tangannya yang lincah dan kakinya yang gesit membuat ia terlihat keren di mata teman temannya.

"Azmi!, lu nggak ngaja gua?!" Panggil teman sebayanya

"Gua cuma iseng main sendiri"

"Mau tanding nggak?"

"Sekarang?"

"Iya, kapan lagi lah"

"Boleh"

Azmi memilih bertanding dengan teman teman sekelasnya, tak lama setelah itu pertandingan mereka mengundang seluruh siswa siswi di sekolah menontonnya. Hingga lapangan basket kini di penuhi banyak siswa yang bersorak ria.

Namun di tengah tengah Azmi bertanding ia teringat bahwa dirinya belum menjemput Zilah yang hari ini sudah pulang, ia terlambat tiga puluh menit. Mau tak mau Azmi berhenti dan tidak melanjutkan pertandingan tersebut.

"Azmi lu mau kemana?!"

"Ada urusan"

"Yah tuh anak lagi asik main kabur aja" Katanya

Azmi bergegas mengambil kunci motornya di dalam tas dan pergi keparkiran sekolah. Ia langsung pergi menuju sekolah Zilah dengan motor scoopynya yang gesit.

Hingga sesampainya di sekolah milik Zilah, ternyata Zilah sudah menunggu di depan gerbang sekolah dengan wajahnya yang kusut. Mungkin karena Azmi terlambat menjemputnya hari ini.

"Lama banget, abis dari mana bang?"

"Tanding basket"

"Yaelah, bukannya jemput adeknya malah tanding basket"

"Udah ayok pulang pulang" Ajak Azmi

Sesampainya mereka dirumah, terlihat ada sebuah mobil hitam dihalaman rumahnya. Mereka sudah menduganya bahwa mobil tersebut milik Sarah yang sedang berkunjung menemui ayahnya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Eh kalian sudah pulang ternyata, oiya dimeja makan ada nasi sama lauk tolong di makan ya" Kata Sarah dengan ramah

"Makasih" Kata Azmi yang cuek dan pergi ke kamarnya

Sarah yang melihat kelakuan Azmi yang dingin sedikit kesal, ternyata sikapnya tak berubah semenjak mereka awal bertemu dulu. Tak hanya Azmi, namun begitu pula dengan Zilah. Malik yang melihat hal tersebut berusaha untuk menghangatkan suasana Sarah.

"Sarah, terimakasih"

"Sama sama mas"

"Nggak usah repot repot bawa makanan lagi, kita masih bisa buat" Jelas Malik

"Iya mas nggak papa, lagi pula itu kebetulan masak banyak juga"

"Ya sudah saya mau mengurus anak anak dulu"

"Eum, mas aku mau pamit pulang langsung aja"

"Oh, baik silahkan"

"Permisi mas, wassalamualaikum"

Indurasmi (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang