Fina

1.5K 70 7
                                    

Senja itu tidak pernah mengulang masa lalunya, melainkan hanya bisa berjalan ke depan untuk menikmati hari harinya yang datang.

🌺🌺🌺

Setelah selesai aku menjemput azmi dan zilah pulang ke rumah, ku hidangkan beberapa makan siang di sebuah meja makan di rumah.

Mas malik tidak ikut bersama kami pulang ke rumah di karenakan ia masih memiliki beberapa tugas yang belum bisa di selesaikan.

Mau tak mau aku mengizinkannya untuk kembali ke bandara. Padahal, di sisi lain aku masih ingin bersama dengannya lebih lama lagi.

"Aku balik dulu ya, kamu jaga anak anak"

"Iya mas, kamu hati hati juga"

"Zilah sama azmi tolong jagain ummi ya, kalian gak boleh nakal sama ummi ketika abi pergi"

"Iya abi" Jawabnya serentak

"Nah gitu dong"

"Abi jangan lupa datang ke acara azmi besok"

"InsyaAllah abi pasti datang" Jawab mas malik

"Hati hati ya mas" Sahut ku

"Iya, ya sudah wassalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Mobil yang di kendarai mas malik melaju kencang hingga tak nampak di mata. Setiap ia pergi aku selalu khawatir akan hal yang tak ingin  dengar.

Aku lebih suka dia berada di samping ku dengan menanyakan kabar, atau meluangkan cerita bagi ku. Namun semua itu sekarang hilang ketika ia lebih sibuk dengan pekerjaannya.

Ponsel ku berdering kencang ketika aku  hendak mencuci piring di dapur. Jarang sekali aku menerima telepon di jam seperti ini.

"Hallo assalamu'alaikum ada yang bisa saya bantu? "

"Waalaikumsalam, dokter Yasmin? "

"Iya benar"

"Bisakah anda pergi ke rumah sakit sekarang? Ada banyak sekali korban kecelakaan maut dan menewaskan beberapa orang"

"Baik, saya akan segera ke sana"

Ku ambil jaz putih ku yang tergantung di belakang pintu kamar. Semua pekerjaan rumah ku kini di ambil oleh ibu.

"Ya Allah mendadak sekali kamu"

"Iya bu, maafin Yasmin ya"

"Gak papa, hati hati ya ndu"

"Iya bu, wassalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Langsung ku jalankan mobil ku menuju ke rumah sakit. Terlihat sangat ramai di halaman rumah sakit dengan beberapa mobil ambulance yang mengangkut korban.

Kaki ku melangkah cepat menemui para perawat di sana. Aku juga melihat Raisa yang mulai sibuk pergi dan kembali untuk membawa korban.

"Dokter Yasmin! Tolong bantu ambulance yang akan datang setelah ini, dia korban yang sangat parah"

"Baik"

Indurasmi (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang