01 : letter

778 101 18
                                    


"Cara pertama, coba kirim surat aja."

Saran pertama Junlin gue terima. Gue benar-benar buat surat untuk seorang Yaxuan. Entah gimana responnya, yaudah intinya coba aja dulu.

Malam ini gue disibukkan dengan mikir apa yang harus gue tulis di suratnya. Bahkan sampai ngandalin internet buat nyari isi surat cinta, tapi isinya bikin gue geli semua. Gue gak mau tertolak karena surat.

Di depan gue udah siap selembar kertas binder warna biru muda, pulpen hitam, dan amplop warna pink. Iya gak cocok emang sama kertasnya, tapi ya suka-suka gue lah.

"Oke, tulis aja apa yang pengen lo bilang ke Yaxuan!" Ujar gue menyemangati diri gue sendiri.

Kemudian gue pun mengambil pulpen dan bersiap menulis apapun yang ingin gue bilang ke Yaxuan.

💌

Dear Yaxuan,

Nihao?

Mungkin ini bukan surat cinta pertama yang kamu terima. Tapi yaudah lah, gak papa. Asal kamu baca ini aja aku udah seneng.

Yaxuan, tadinya aku gak tertarik sama kamu. Tapi, abis kamu post weibo yang lagi mainin piano, aku langsung suka sama kamu. Ternyata, bentuk pesona kamu yang menarik aku adalah cara kamu memainkan piano. Yaxuan maaf, bahasaku kok jadi geli gini ya :(

Setelah lihat postingan kamu itu, aku jadi suka stalking weibo kamu, lihatin kamu dari jauh, dan diam-diam berharap bisa ngobrol sama kamu buat sekali aja. Aku gak bisa ngomong sama kamu, rasanya badanku auto membeku gitu, mulut aku kekunci, jantung aku demo banget kayak mau lepas, dan lain-lain. Pengecut banget emang, tapi ya menurut aku, lebih baik aku suka diam-diam gini. Aku gak mau nantinya kamu menjauh.

Tapi, temenku bilang, aku harus maju setidaknya melakukan hal-hal kecil. Contohnya adalah surat ini. Walaupun ini bukan bentuk kemajuan karena kamu juga gak akan tau aku siapa, tapi ya setidaknya aku bisa berinteraksi sama kamu secara tidak langsung.

Yaxuan, aku cuma mau bilang kalau aku suka sama kamu. Semuanya tentang kamu. Kamu yang bisa main alat musik, kamu yang bisa nyanyi, kamu yang punya suara bagus, kamu yang ketawanya bikin nular, kamu yang senyumnya manis banget, kamu yang ramah, dan lain-lain.

Intinya, kamu harus tetep jadi Yaxuan yang sekarang sampai kapanpun ya! Karena bentuk pesona kamu itu dari semua yang aku sebutin tadi. Semoga juga kita bisa akrab, setidaknya menjadi sesama teman yang gak canggung.

Segitu aja dari aku, maaf kalo mengganggu kamu.

Xie xie
我爱你♥️

💌

Besoknya, gue bangun pagi-pagi banget. Gue juga berangkat sekolah jam 7, padahal sekolah gue masuk jam 8. Semuanya karena gue mau letakin surat ini ke laci Yaxuan biar gak ketahuan siapa-siapa.

Selain surat, gue juga bawain sandwich yang gue buat sendiri untuk Yaxuan. Gak lupa sama susu putih favorit Yaxuan. Kekuatan cinta membuat gue tau apapun yang cowok itu suka.

Yaxuan suka beli sandwich dan susu putih di kantin saat istirahat. Gak setiap hari sih, tapi gue sering lihat dia beli itu. Jadilah gue andelin Mama untuk ngajarin gue buat sandwich yang persis kayak Yaxuan beli. Lagian buatnya mudah. Bahannya juga mudah dicari.

Pas gue sampai kelas, benar aja, kelas masih kosong. Gue langsung masukin kotak bekal, susu kotak, dan surat yang gue letakin di bawah kotak bekal ke dalam laci meja Yaxuan. Setelah itu gue langsung lari keluar dan memilih ke perpustakaan biar gak ketahuan kalo gue duluan yang sampai kelas.

Demi apapun, jantung gue berdebar terus. Gue takut Yaxuan gak suka. Gue takut ketahuan.

Gue nunggu di perpustakaan selama sejam, gue isi waktu luang sambil nonton drama di hape. Untung WiFi perpustakaan kenceng. Setelah sejam, gue pun ke kelas yang ternyata udah ramai.

Yaxuan udah datang, dia tampak mengobrol dengan Yaowen dan Haoxiang sambil ketawa-ketawa. Manis banget, tanpa sadar gue ikut tersenyum melihat dia. Tapi gue langsung sadar dan buru-buru ke bangku gue yang di belakang.

"Gimana? Udah jadi suratnya?" Tanya Junlin sambil berbisik saat gue duduk di sampingnya.

Gue mengangguk.

"Bagus! Lo kasih surat aja?" Bisik dia lagi.

"Enggak, gue buat sandwich sama bawain susu putih." Balas gue berbisik ke Junlin.

"Woi, lo berdua kenapa bisik-bisik?"

Suara Li Fan di depan gue berujar ke kita.

"Kepo lu." Balas Junlin.

"Lo berdua punya rahasia gak bilang ke gue ih!"

"Kalo dikasih tau ke elo, gak jadi rahasia." Balas Junlin lagi.

Li Fan merengut. Lalu dia pun berbalik menghadap depan.

Gue melirik Yaxuan, kebetulan banget dia lagi merogoh laci mejanya dan dia menemukan kotak bekal, susu putih, dan surat dari gue. Tapi dia cuma diam lihatin lalu dia masukin lagi ke lacinya.

Apa Yaxuan gak suka ya?

Apa Yaxuan gak suka ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-the way i love you

Btw, disini yaowen aku buat seumuran sama 04L ya.

𝐭𝐡𝐞 𝐰𝐚𝐲 𝐢 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐲𝐨𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang