(finished)
"Yiren, ayo berjuang! Gue bakal bantuin lo. Lo gak boleh gini aja. Nanti kalo Yaxuan udah deket sama cewek lain, lo juga yang nyesel nanti. Oke?" Kata Junlin lagi sambil menepuk bahu gue.
Yaxuan itu cowok yang disukai semua orang. Anaknya...
Setelah bel istirahat berbunyi, semua murid di kelas gue pada keluar. Kecuali gue sama Yaowen yang menidurkan kepalanya di atas mejanya. Gue gak peduli sih, jadi gue cuma nonton youtube sambil pakai earphone.
Mengenai masalah kemarin, gue benar-benar gak expect sama apa yang terjadi dua hari yang lalu. Mulai dari gue yang keceplosan confess ke Yaxuan, Yaxuan yang juga ternyata punya perasaan yang sama dengan gue, dan Yaxuan yang... hmm tiba-tiba cium gue.
Gue gak nyangka semua itu terjadi pada malam itu. Semalam gue seharian gak bisa fokus karena teringet terus. Bahkan sampai hari ini, gue masih suka salah fokus. Apalagi pas lihat Yaxuan, tadi dia dengan santainya melempar senyum ke gue lalu asik dengan teman-temannya. Seperti gak ada terjadi apa-apa.
Pas gue lagi asik-asiknya nonton, tiba-tiba gue mendengar suara benda yang terjatuh dari depan. Tepatnya dari meja si Yaowen. Gue melihat Yaowen kelihatan mendengus kesal saat botol minumnya jatuh. Dia kelihatan lemes, soalnya badannya tuh gak se-fit biasanya. Apa Yaowen sakit?
Gue masih merhatiin Yaowen yang tengah berusaha ngambil botol minumnya yang jatuh. Tapi karena botolnya yang jatuh lumayan jauh, Yaowen gagal ngambil dengan posisi tertidur dia. Gue yang melihat itu langsung paham kalau Yaowen lagi sakit dan gue pun berjalan untuk membantu mengambilkan minumnya.
"Yaowen, lo sakit?" Tanya gue sambil meletakkan botol minumnya ke atas meja.
Yaowen bergerak sedikit, sambil mengangguk pelan. "Makasih."
"Nih minumnya udah gue bukain."
Yaowen mengambilnya, lalu meminumnya dengan pelan.
"Lo sakit apa?" Tanya gue lagi.
"Gak tau."
Dengan gerakan refleks, gue memegang kening Yaowen. Dan gue bisa merasakan suhu panas dari keningnya. Ternyata dia demam, pantes aja mukanya pucat.
"Lo demam, ke uks aja ya?"
"Males ah, pusing."
"Ayo gue bantu anterin ke sana."
Yaowen masih gak mau juga, tapi setelah gue bujuk-bujuk akhirnya dia pasrah dan bangkit dari tidurnya. Lalu tanpa gue minta Yaowen udah melingkarkan tangannya di leher gue. Anak ini berat banget, gue berusaha biar kita gak jatuh karena dia menopang badannya ke gue. Gue pun melingkarkan tangan gue di pinggangnya dan membantu dia berjalan ke uks. Untungnya uks gak jauh dari kelas gue.
Sampai di uks, Yaowen dikasih obat demam sama dokter uks. Kemudian dia dibiarkan tertidur. Tapi Yaowen gak tidur-tidur juga. Dia malah tiduran sambil lihatin gue terus. Gue mau pergi malah ditahan, katanya bosen sendirian.
"Woi." Yaowen manggil anak pmr yang jaga uks. Kayaknya sih dia adek kelas.
Yang dipanggil langsung menghampiri Yaowen. Anak cowok itu bernama Zuo Hang. Ganteng, kayak orang bule kalo gue lihat-lihat.
"Belikan gue bubur sana. Nih duitnya." Kata si Yaowen dengan santainya ngasih uang dia ke Hang.
"Oke, tunggu sebentar ya, Ge."
"Lo kok nyuruh-nyuruh orang gitu sih." Ujar gue setelah Hang pergi.
Yaowen mengangkat alisnya, "Bukannya itu emang tugas anak pmr buat ngerawat murid yang sakit?"
"Kan gue bisa belikan. Lagian dia kayaknya lagi belajar tadi."
"Gak, lo disini aja. Gak usah kemana-mana."
Gue bener-bener gak paham sama oknum bernama Liu Yaowen ini.
°°°
"Yaowen mana?" Yaxuan baru aja masuk kelas dan hanya menemukan Jia Yu yang lagi nulis di bangkunya. Tadi dia rencananya cuma mau ngasih titipan Zhenyuan ke Yaowen. Katanya tuh anak lagi sakit.
"Uks, dianter sama Yiren tadi."
Yaxuan terdiam beberapa saat, lalu dia pun mengucapkan terima kasih ke Jia Yu dan berlari kecil menuju uks.
Selama berjalan ke uks, Yaxuan mengabaikan sapaan-sapaan dari orang-orang yang mengenalnya. Padahal biasanya dia akan membalasnya gak kalah ramah. Tapi kali ini Yaxuan cuma diam dengan wajah datar.
Sampai di uks, Yaxuan gak langsung masuk. Dia berdiri di depan pintu sambil melihat Yaowen dan Yiren yang lagi ngobrol. Yiren duduk di pinggir kasur, sedangkan Yaowen rebahan di atas kasur sambil menatap Yiren. Yiren kelihatan lagi memijat kening Yaowen.
"Masih pusing?" Tanya Yiren.
Yaowen menggeleng. Yiren baru aja hendak menarik tangannya lagi namun malah ditahan sama Yaowen, cowok bermarga Liu itu menggenggam tangan Yiren yang lebih kecil dari tangannya.
Yaxuan masih memperhatikan mereka tanpa berniat untuk mengganggu mereka. Tapi tangannya sudah mengepal kuat dan tatapannya tajam.
Zuo Hang yang baru aja balik dari kantin sambil membawa bubur punya Yaowen berhenti saat Yaxuan menahan dia masuk.
"Kenapa, Ge?" Tanya Hang dengan sopan.
Yaxuan memberikan sebungkus sandwich titipan Zhenyuan tadi ke tangan Hang, lalu mengatakan, "Kasih ke dia."
Lalu si pemilik marga Song itu pergi tanpa menunggu jawaban dari adik kelasnya tadi.
Sedangkan Hang hanya melongo melihat sandwichnya.
"Dia yang mana anjir..."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.