02 : good morning

656 99 15
                                    


"Cara kedua, coba sapa dia."

"Sapa dia? Yang bener aja lu!" Gue menolak kuat saran dari Junlin kali ini.

"Lah emang kenapa? Kan tinggal nyapa aja. Gak langsung ditembak. Lo gimana mau maju kalo berkomunikasi sama dia aja gak pernah!"

Gue bungkam. Junlin itu omongannya selalu benar. Gue selalu kalah telak sama dia.

"Sapa aja elah, besok pagi lo datang cepat. Terus sapa si Yaxuan."

"Malu gue ih. Apalagi gue sama Yaxuan jarang berkomunikasi. Pasti dia aneh banget lihat gue yang tiba-tiba sokap."

"Yaudah gue temenin besok."

Nah kalo gini kan gue sedikit lega.

Besoknya, gue beneran datang cepat (hari kedua kalinya gue dateng ke sekolah cepat). Selama ini gue sering datang 5 menit sebelum bel. Tapi karena saran-saran si Junlin, gue jadinya bangun pagi-pagi banget demi melancarkan aksi ini.

"Pagi, Bucin Yaya!"

Gue tendang tulang keringnya si Junlin, berani-beraninya dia ngomong gitu di luar gini. Untung masih sepi. "Mulut lo!"

"Sakit anjir!" Junlin mengelus kakinya yang ngilu.

"Dah yuk." Gue tinggalin Junlin yang masih kesakitan megang kakinya.

Entah takdir atau kebetulan apa ini, gue dan Junlin berpapasan dengan Yaxuan dan Yaowen yang juga hendak masuk kelas, jadi kita sekarang berhadap-hadapan.

"Eh pagi bro!" Sapa Junlin ke Yaxuan sama Yaowen sambil tos-tosan.

"Pagi, bro!" Balas Yaowen. Yaxuan ikut tos sambil senyum. Manis banget. Gue berusaha untuk tidak melebur.

Junlin menyikut lengan gue, gue langsung gugup. Tapi gue berusaha buat ngangkat kepala dan menatap Yaxuan, "Pagi, Yaxuan."

Yaxuan tersenyum ke gue, "Pagi, Yiren."

Lo tau suasana hati gue saat itu gimana?

Kaya gini : 💥💥💥💥

"Yaxuan doang?" Tanya Yaowen ke gue.

"P-Pagi, Yaowen."

"Pagi, Cantik."

Untung gue gak baper.

"Yaudah, gue sama Yiren ke perpus dulu ya." Kata Junlin lalu langsung narik gue ke lapangan indoor.

"Waktu untuk berteriak dipersilahkan."

"HUAAAA JUNLINNN! YAXUAN NYEBUT NAMA GUE LINN! DIA TAU NAMA GUEEE! TERUS DIA SENYUM JUGAA!"

"JUNLIN THANK YOU! GUE SAYANG BANGET SAMA LO!"

Gue peluk Junlin dengan erat saking bahagianya. Terus gue ajak dia muter-muter, Junlin pasrah aja sama gue.

"Lagian lo aneh banget sih, lo tuh temen sekelasnya. Masa dia gak tau nama lo." Kata Junlin.

"Si Haoxiang aja sempat lupa sama nama gue." Balas gue.

"Oh iya juga ya."

Terus gue terdiam sama kata-kata gue sendiri. Kalo Haoxiang yang jarang gue ajak ngobrol aja suka lupa sama nama gue, kenapa Yaxuan yang gue hampir gak pernah ngomong sama gue bisa inget?

Kan gue jadi kepedean.

"Udah, gak usah kepedean. Mana tau daya ingat otak dia sama Haoxiang beda."

Gue merengut, padahal baru aja mau ngehalu.

Tapi gak papa, hari ini gue udah seneng banget. Rasanya ini udah kemajuan besar banget buat gue.

 Rasanya ini udah kemajuan besar banget buat gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-the way i love you


aku gak bisa ternyata update dua hari sekali, kali ini update lagi lah soalnya ini part favorit aku wkwk

btw apakah kalian bisa merasakan sebahagia apa yiren disini? Jujur aku suka sama ff ini karena sifat yaxuan itu bener-bener sesoft dan penuh kejutan gitu huhu.

𝐭𝐡𝐞 𝐰𝐚𝐲 𝐢 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐲𝐨𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang