03 : your attention

612 91 7
                                    


"Cara ketiga, coba caper ke dia."

Oke, saran ini emang aneh banget. Gue langsung menolak keras ucapan Junlin. Yakali caper?!

"Lo jangan aneh-aneh ya, Lin. Gue geplak nih kepala lo?!" Ancam gue ke dia.

Junlin mencibir, "Yee lo harus menarik perhatian Yaxuan, makanya ya harus caper!"

"Najis banget, kaya cewek murahan."

"Ya gak sampe ngegodain anjir. Lakuin hal kecil aja."

"Contohnya?"

Junlin tampak mikir sambil ngelihat kelas, disana ada Yaxuan, Yaowen, sama Zhenyuan yang lagi ngobrol-ngo brol sambil ketawa-ketawa. Ah fun fact, Yaxuan itu ketawanya gemes banget. Ya walaupun suaranya gak kalah sama lumba-lumba sih, tapi gak papa, gue malah lucu sama ketawa dia yang bernada itu.

"Eh Haoxiang!" Tiba-tiba si Junlin meneriaki nama si Haoxiang. Si pemilik nama yang baru saja masuk ke kelas sambil membawa setumpuk buku tulis menoleh ke dia.

Junlin malah narik tangan gue, lalu menyusul Haoxiang yang berdiri di depan kelas.

"Itu mau dibagiin bukunya?" Tanya Junlin sambil menunjuk buku-buku dipelukan Haoxiang.

Haoxiang mengangguk. "Kenapa?"

"Sini, gue sama Yiren aja yang bagiin. Lo kan capek." Kata Junlin sambil langsung merebut buku-buku tulis milik sekelas, dia memberikan sebagian ke gue. Sampai gue melihat buku bernama Yaxuan di tempat paling atas, Junlin berhenti meletakkan buku di tangan gue. Dia membawa lebih banyak buku daripada gue.

Haoxiang menatap kita berdua bingung dan aneh, "Lo berdua kenapa?"

"Gak papa elah, dah sana lu duduk." Kata Junlin sambil mendorong bahu Haoxiang pelan dengan satu tangannya.

Haoxiang mengangkat bahu acuh, dia pun berjalan ke tempat duduknya dan memilih tidur selagi jam istirahat masih panjang.

"Bagiin buku dia sono." Kata Junlin sambil menunjuk Yaxuan dengan dagunya.

"Anjir lo ah, ada aja idenya." Kata gue pelan.

Junlin ketawa, dia berjalan ke sisi lain dan mulai membagikan buku teman-teman sekelas.

Gue berjalan ke bangku Yaxuan dengan gugup. Sebenarnya faktor paling gugup adalah keberadaan Yaowen dan Zhenyuan juga disana. Apalagi gue sangat mengenal dua anak ini adalah orang terjahil di kelas. Suka godain dan gangguin anak cewek. Tapi gue berusaha cuek.

"Yaxuan," panggil gue dengan suara lembut sambil menyodorkan buku milik Yaxuan.

Yaxuan yang tadi lagi serius nyimak si Zhenyuan curhat menoleh ke gue. Lalu menerima buku dia dari tangan gue sambil tersenyum manis. "Makasih, Yiren."

Gue mengangguk kikuk sambil tersenyum tipis. Kaki gue lemes banget setelah disenyumin dan nama gue disebut sama Yaxuan. Emang bucin itu ya, bikin gak sehat.

"Buku gue mana?" Tanya Yaowen sambil menyodorkan tangannya.

Gue cari-cari deh buku si Yaowen dengan cepat, nih anak emang ngerepotin aja. Padahal jantung gue lagi disko-disko. Untung aja tangan gue gak gemetaran.

"Gak ada buku lo." Kata gue setelah berusaha nyari buku Yaowen. "Sama Junlin tuh."

"Ohh, yaudah." Balas Yaowen.

"Punya gue, Ren?" Tanya Zhenyuan sambil senyum tengil.

Gue membuang nafas malas. Dengan sangat terpaksa gue mencari buku si Zhenyuan juga. Padahal kalo gak ada Yaxuan, gue bakal bilang ogah terus pergi ninggalin mereka.

"Nih buku lo berdua." Junlin tau-taunya udah di samping gue sambil menyodorkan dua buku ke Yaowen dan Zhenyuan.

Gue menghentikan gerakan gue, lalu gue pun pergi terus membagikan buku-buku sisanya.

"Si Yiren kok pendiem banget sih? Padahal cantik." Dapat gue dengar suara Yaowen samar-samar yang membicarakan gue.

"Iya njir, mukanya datar banget. Mainnya sama Junlin mulu lagi, atau gak sama si Li Wei." Sambung Zhenyuan ikutan.

Nih dua orang cowok diam-diam suka gibah ternyata. Udah gitu gibahnya pas gue masih di deket mereka lagi.

"Anaknya emang gitu, gak suka punya temen banyak." Kata Junlin.

"Kok lu bisa deket sama dia?" Tanya Yaowen.

"Ya gue sama dia udah tetanggaan dari kecil."

"Ohh, pantes."

Selama gue nguping mereka gibahin gue, gue gak ada denger Yaxuan ngomong sedikit pun. Padahal gue pengen denger dia ngomongin tentang gue. Tapi sayangnya Yaxuan cuma diam aja, apa jangan-jangan karena dia gak suka sama gue ya? Tanpa sadar gue malah badmood karena pikiran gue sendiri kayak gitu.

 Tapi sayangnya Yaxuan cuma diam aja, apa jangan-jangan karena dia gak suka sama gue ya? Tanpa sadar gue malah badmood karena pikiran gue sendiri kayak gitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-the way i love you

𝐭𝐡𝐞 𝐰𝐚𝐲 𝐢 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐲𝐨𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang