10 - 🌸

3.7K 355 18
                                    

Lisa terkejut saat dia terbangun di pagi hari, sebuah tangan melingkar di pinggang ramping nya. Tangan pria dengan otot yang kekar namun memiliki kulit yang halus. Lisa berbalik dan melihat wajah si pemilik tangan itu. Jungkook masih tertidur dengan wajah polos nya, terlihat sangat damai seperti bayi. Lisa sangat tergoda untuk menyentuh hidung nya yang bangir, dan bibir nya yang kissable. Tapi tentu saja dia tidak akan berani melakukan nya. Lisa hanya menatap nya hampir tanpa berkedip.

"Sampai kapan kamu akan menatap ku seperti itu?" Mata Jungkook yang tadi masih terpejam tiba-tiba terbuka dan membuat Lisa terkejut dan salah tingkah.

"Ah, aku, aku akan bangun untuk membantu Jennie menyiapkan sarapan." Lisa hendak bangun namun Jungkook menahan nya dan memeluk nya.

"Lima menit saja." Jungkook mempererat pelukan nya, "hemm ini sangat nyaman."

Apa kabar nya jantung Lisa? Tentu saja, berdetak tidak karuan. Lisa sangat yakin Jungkook bisa mendengar detak jantung nya yang terdengar seperti genderang di lagu ON.

'Aku sangat suka aroma tubuh nya. Uuuhh ini akan menjadi candu. Kenapa kamu melakukan ini Kook? Bagaimana kalau aku ketagihan, huh?' Lisa tidak dapat mengontrol pikiran nya lagi. "Kook, ini, sudah lebih dari lima menit." Lisa mencoba melepaskan diri nya dari pelukan Jungkook.

"Kenapa cepat sekali." Jungkook membuka mata nya, lalu melihat jam di handphone nya. "Baru jam lima pagi Lis."

"Aku harus membantu yang lain menyiapkan sarapan. Kamu tidur saja lagi ya." Lisa bangun lalu pergi ke dapur.

Kemudian Jungkook mengganti Lisa dengan bantal guling. "Aku masih ingin memeluknya."

Jungkook dan Lisa sarapan bersama Jennie dan anak-anak panti. Mereka juga membantu beberapa kegiatan seperti membuat kerajinan tangan dan membantu anak-anak belajar.

"Wah bermain dengan anak-anak sangat menyenangkan hingga lupa waktu. Kook, kita pulang sekarang?"

Saat ini memang sudah jam dua belas siang dan mereka harus segera kembali ke Seoul.

"Apa kalian tidak makan siang dulu?" Tanya Jennie.

"Tidak eonnie, kita makan nanti saja di jalan. Takut nya kesorean terus nanti hujan lagi." Jawab Lisa.

"Sore ini tidak akan hujan. Aku sudah mengecek ramalan cuaca tadi pagi." Kata Jennie.

"Hahaha, apa kalian percaya dengan ramalan?" Jungkook terkekeh.

"Ramalan cuaca tentu saja, mereka menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi." Jawab Jennie.

"Baik kah noona, aku percaya. Tapi kami tetap harus segera pulang karena besok harus bekerja. Iya kan Lis?" Jungkook menyenggol tangan Lisa yang sedang berdiri di sampingnya.

Jungkook dan Lisa berpamitan kepada Jennie, pengurus panti dan anak-anak. Perjalanan yang akan mereka tempuh selama empat jam memang akan sangat melelahkan. Tapi tidak bagi Jungkook karena dia bersama Lisa. Mereka sudah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit menyusuri pesisir pantai Sokcho. Lisa sangat senang melihat hamparan pasir putih yang eksotis.

"Apa kamu suka pantai?" Tanya Jungkook.

"Hemm, sudah lama sekali aku tidak bermain pasir."

Dengan sigap Jungkook memarkirkan mobil nya di pinggir pantai, bagi nya membuat Lisa senang adalah prioritas nya saat ini.

"Jennie bilang sore ini tidak akan hujan. Jadi bermain sebentar tidak apa-pa kan?" Tanya Jungkook.

"Aah.... Ini sangat menyenangkan." Lisa berlarian menerjang ombak kecil di bibir pantai.

My Best Friend's Twin (LIZKOOK) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang