01.

1.4K 163 25
                                    


"Hai Minho" Dia -Jisung- tangannya melambai, menyapa Minho hangat dengan senyuman diwajahnya

"Anjing!" Minho terkejut. Tubuhnya mundur beberapa langkah kebelakang, Sekarang sudah hampir jam 11 malam. Gimana bisa ada orang disini, dibalkonnya? Ditambah dengan wajah pucat

"Lo siapa? Kok tau nama gue? kok bisa ada disini?"

"Aku Jisung maksudnya Han Jisung. Aku tau nama kamu dari nametag yang ada di baju kamu. Dan aku kesini karena.. kamu liat aku kan tadi?"

"Enggak, gue ga liat apa apa tadi. Pergi sana!" Minho bangkit, merapihkan pakaiannnya yang sedikit kotor terkena debu

"Pergi? Ini rumahku sekarang"

"R-rumah lo? Disini?!" Minho

"Iya"

"Jangan bercanda! Pu-

-oh ya, lo masuk lewat mana? Pintu kan gue kunci, terus pin-nya gak ada yang tau?"

Minho mengerutkan dahinya tanda ia bingung. Wajahnya menatap dalam mata sang lawan bicara

"Lewat tembok"

"Ohh lewat tembok"

"HAH LEWAT TEMBOK?!" Minho berteriak. Tentu saja karena dia kaget. Huh..! Pengen loncat keluar aja rasanya ini jantung

"Minho jangan teriak-teriak! Telingaku sakit" Jisung menutup telinganya dengan kedua tangannya

"Jadi maksudnya lo itu-"

Minho masih tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Jisung. Untuk membuktikannya, Minho mencoba untuk menyentuh pipi Jisung. Ia merasa sedikit lega, dan berfikir bahwa ini hanya lelucon

"Tapi tangan gue gak tembus. Dan lo napak, gak melayang?" Minho

"Minho kenapa sih? Kalo kamu pikir aku itu setan kamu salah! Aku bukan setan"

"Pergi sana setan!! Aaa.. cobaan apa lagi ini?! Gak cukup ya masalah gue sama manusia. Sekarang sama setan huee" Minho

"Aku bukan setan tau"

"Terus apa?" Minho yang tadinya gegabah tak bisa diam seketika berhenti ketika Jisung berbicara dengan nada serius

"Malaikat pelindung kamu"

"Malaikat? Gue mau mati?" Minho menjauhkan tubuhnya beberapa langkah dari Jisung. Karena ia mengira bahwa Jisung adalah malaikat maut (?)

"Minho ternyata bodoh ya"

"Eh?"

"Aku itu malaikat pelindung, bukan malaikat maut"

"Tau ah pusing!"

"Minho mau kemana?"

"Mau ngungsi ke pulau kapuk" Walau masih merasa takut namun Minho tak memperbesarkan masalah itu. Toh, katanya dia malaikat peling berarti ia tak jahat bukan?

"Pulau kapuk, dimana? Jauh gak?" Jisung memiringkan kepalanya, otaknya berusaha mencerna perkataan Minho. Tapi tetap saja ia tak mengerti

Tak peduli dengan ocehan Jisung. Tubuhnya sudah sangat lelah, kepalanya penat, ia memilih untuk masuk ke dalam

"Minho gak jadi ngungsi kepulau kapuk?"

"Gak ah mager! Capek pengen tidur"

Minho kembali menjatuhkan tubuh lelahnya pada kasur kesayangannya, begitu juga dengan Jisung. Jisung merebahkan tubuhnya di sebelah kiri Minho, ia ikut terlelap menghadap Minho yang memunggunginya

"Sleep tight, Minho"

...

O swear not by the moon woah ~

Dalcheoreom maeil byeonhaneun woah ~

Alarmnya berbunyi, Mata Minho masih terpejam, tangannya bergerak meraba nakas yang berada disebelah kiri tempat tidurnya berniat untuk mematikan alarm

Namun yang ia dapatkan adalah.. emm entah apa itu, ia merasa tangannya memegang Hidung, mata, mulut, pipi gembil? Wajah? Ya, Itu wajah! Namun siapa? Ia kan tinggal sendiri?

"Pagi Minho" Jisung berdiri tepat di hadapan wajah Minho. Mereka saling menatap satu sama lain selama beberapa detik

Minho mengerjapkan matanya beberapa kali, dan itu diikuti oleh Jisung. Sampai akhirnya Minho sadar dan berteriak

"Kyaa..! Hey lo masih disini?"

"Kenapa teriak?"

"Lo ngagetin tau!" Minho duduk, berusaha mengatur napasnya dan menenangkan jantungnya

"Aku gak ngagetin. Tadi aku ngomongnya pelan kok"

"Tapi munculnya tiba tiba"

Jisung diam. Ia menatap Minho dengan tatapan yang sulit diartikan. Yang ditatap pun nampaknya Canggung dengan tatapan Jisung

"Kenapa?!"

"Ah enggak"

Minho tak mau pusing dengan itu. Ia berdiri dan mengambil handuk di dalam lemari bajunya, lalu berjalan menuju kamar mandi

"Minho mau kemana?"

"Mandi, mau Sekolah"

"Oh, aku ikut ya"

"Ikut mandi?"

"Ikut sekolah, ngapain aku ikut mandi?"

Minho menunduk menahan rasa malunya. Wajahnya memerah! Ia menyembunyikan wajahnya pada handuk yang semula bertengger pada pundaknya

"Bodoh banget sih ho! Ngapain ngomong kaya gitu!" Gumamnya

"Jadi aku boleh ikutkan?"

"Gak! Gak usah. Lu diem aja disini, atau jalan jalan sana"

"Jalan- jalan? Kemana?"

"Terserah, yang penting jangan ikut gue ke sekolah"

"Gitu ya? Yaudah Minho aku pergi dulu ya" Jisung melangkah kearah pintu keluar, namun langkahnya terhenti

"Sana!" Ucap Minho saat melihat Jisung berhenti melangkah

"Eumm.. Minho ganteng" Setelah itu perlahan tubuhnya menghilang, meninggalkan Minho yang membeku ditempatnya. Mencerna baik-baik perkataan Jisung

"Gue ganteng? Ya emang!"




































Jadi gimana?
Ayo komen dong gimana pendapat kalian, jangan jadi penyelundup ㅠㅠ

Coba deh kalian pencet tanda bintang dilayar kanan bawah. Udah belum?

Udah kan?

Tbc💕

Only You || Minsung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang