14.

716 87 7
                                    


"Jadi dia tinggal si sana. Bagus, cari lebih banyak tentang dia"

"Baik Nyonya" Seorang pria dengan pakaian serba hitam bersembunyi di balik tembok mengawasi gerak gerik tiap gerakan targetnya

Ceklek..

Pintu terbuka menampakan seorang pria memakai seragam dengan tas ransel dipunggungnya keluar dari kamar bernomor 130 tersebut

"Udah gak usah! Lo dirumah aja, diem didalem jangan kemana mana. Gue berangkat sekolah dulu" Minho terus mencegah Jisung untuk ikut karena hari ini Jisung sedang flu di tambah dengan badannya yang agak panas

Walaupun ia adalah makhluk astral sekarang namun wujud aslinya seorang manusia bukan? Maka dari itu Jisung bisa sakit seperti manusia pada umumnya

"Ish! Minho nyebelin" Jisung menghentakan kakinya begitu Minho melangkah pergi dan masuk kedalam lift. Ia pun masuk menembus tembok dengan bibir yang mengerucut

Ceklek..

Tap.. tap

Jisung mendengar suara langkah kaki masuk kedalam kamar apartemen milik Minho, ia kira Minho kembali lagi karena ada barang yang tertinggal, namun sepertinya tidak

"Eh? Minho balik lagi?"

"Minho!" Jisung mendengar langkah kaki itu di dapur kemudian kekamar Minho

Jisung mengendap-endap menuju ke kamar Minho. Ia melihat pria dengan pakaian serba hitam mengecek seluruh sudut bahkan laci yang ada diruangan tersebut

"Tak ada apa apa disini nyonya" Ucapnya seperti sedang berbicara dengan seseorang di seberang sana. Membuat Jisung berfikir ada orang lain dibalik semua ini

"Nyonya? Siapa?" Jisung

"Baiklah, saya tidak akan lengah"

Tak lama seorang pria misterius yang masuk kedalam apart Minho keluar dan menelpon seseorang. Ia mengatakan untuk menjemputnya di lobby?

Rasa penasaran sekaligus curiga menyelimuti pikiran Jisung. Tanpa ragu ia mengukuti kemana pria itu akan pergi

Pria itu menemui pria lain dilobby lalu mereka masuk kedalam sebuah mobil sedan hitam yang melaju menjauh dari apartemen. Jisung terus mengikuti mobil itu dengan terbang di atas langit, ia melihat mobil itu masuk ke jalan bebas hambatan menuju Itaewon

Sudah sekitar 1 jam mobil itu melaju kini mobil itu berhenti di sebuah rumah yang cukup besar. Ke-2 orang pria misterius tadi Jisung lihat turun dan masuk kedalam rumah tersebut

Jisung turun menapakan kakinya diatas lantai teras rumah itu. Ia melihat pintu terbuka menampakan seorang wanita tua sepertinya pembantu (?) Mempersilahkan masuk ke-2 pria itu

Jisung ikut masuk kedalam dengan terus membuntuti pria didepannya masuk kedalam sebuah kantor kecil didalam rumah tersebut

"Gimana, kalian dapet kan apa yang saya minta?" Pintu tertutup, lampu menyala. Terlihat seorang wanita menghadap membelakangi mereka dengan secangkir teh ditangannya

"Maafkan kami nyonya. Tapi disana kami tidak menemukan apapun" Ucap pria yang tadi masuk kedalam kamar Minho. Jisung ingat dengan baik bagaimana wajah si penyusup walau ia memakai masker dan topi

"Ck..! Kalian tau kan betapa pentingnya barang itu untuk saya!" Kedua pria itu melempar pandang satu sama lain kemudian menunduk tak berani melihat apalagi menjawab pertanyaan seorang wanita yang sedairi tadi duduk membelakangi mereka

"Barang apaan?"

"Maafkan kami nyonya" Kedua pria itu menunduk meminta maaf

"Dan kamu, bagaimana dengan mu pria manis" Wanita itu memutar kursinya. Menampakan wajahnya dan melihat kearah Jisung

"I- Im Yeoreum?! Dan Maksudnya gue?" Matanya membulat sempurna. Ternyata wanita itu adalah Im Yeoreum, dan dia bisa melihat Dirinya? Apa dirinya keliru mengatakan bahwa hanya Minho dan Hyunjin yang bisa melihatnya?

"Kamu pria dengan sweater kuning yang berdiri di belakang dua pengawalku" Yeoreum menopang dagunya dengan tangannya, menatap Jisung dengan senyum miring

"Lah dia bisa liat gue? Dia cenayang? Gue kira dukun beranak. Mending gue pergi sekarang" perasaan Jisung tidak enak. Sebelum hal buruk terjadi padanya, Ia memilih untuk pergi dari tempat itu

"Maaf nyonya, Tapi dengan siapa nyonya berbicara?" Tanya salah satu pria yang memberanikan diri karena penasaran. Ia tak merasa ada orang lain selain dia, temannya, dan Yeoreum di ruangan itu

"Seorang pria tak kasat mata yang selalu bersama Minho" Yeoreum

"Tapi -"

"Seseorang memberitahuku" Yeoreum menatap tempat dimana Jisung berdiri tadi. Nampaknya ia tak tahu Jisung telah pergi karena ia tak dapat melihat keberadaan Jisung






































"Minhoo! Huee..." Jisung berlarian mencari Minho kepenjuru sekolah namun belum juga ia temukan

"Jisung? Lo kenapa?" Hyunjin berlari menghampiri Jisung saat melihat Jisung yang terlihat panik dari dalam ruang basket

"Hyunjin! Minho mana?" Hyunjin menoleh ke belakang tepatnya kedalam ruang basket dan saat itu juga Jisung melihat Minho sedang berlatih basket dengan teman-temannya

Jisung berlari masuk kedalam meninggalkan Hyunjin sendiri. Ia berteriak memanggil manggil nama Minho sambil terus berlari

"Minho!!"

"Ji awas!"

Sebuah bola basket melayang ke arah Jisung. Minho yang melihat itu pun segera berlari kearah Jisung, bola itu semakin mendekati Jisung hingga akhirnya-

Tuk..

-Bola Basket itu menembus tubuh Jisung dan menyentuh lantai. Minho mengerjapkan matanya beberapa kali, ia lupa kalau Jisung itu bukan manusia seutuhnya

"Kenapa lo, teriak teriak sendiri?" Teriakan Hooseok membuyarkan pikirannya. Sontak ia menoleh kearah Hooseok dengan senyum bodoh di wajahnya

"Eh enggak hehe.. gue kesana dulu ya bentar" Minho berlari menghampiri Jisung di tepi lapangan

"Ikut gue" Minho menarik tangan Jisung ke kelasnya. tempat yang paling sepi karena sudah bukan jam sekolahnya.

Jisung mengatur nafasnya lalu mengatakan semua yang terjadi pada Minho

"Ho t-tadi ada orang m-masuk ke kamar lo terus dia nyari barang" Ucap Jisung dengan nafas yang masih terengah

"Barang? Kita pulang sekarang!"




















Brak..!

Minho mendobrak pintu kamarnya dengan kencang. Ia mengambil sebuah kotak yang ia sembunyikan di balik lukisan yang tertempel didinding kamarnya

Ia membuka kotak itu dengan duduk dilantai. Jisung melihat ada sebuah map biru dengan lembaran kertas didalamnya

"Huft..! Untung aja masih ada" Minho menyenderkan tubuhnya ke dinding dan menghela nafas lega

"Berkas? Emangnya Itu berkas apa sih?"





































Terhitung dari hari ini a.k.a awal minggu, aku bakalan up 2 minggu sekali (Gak janji tapi gais)

-Hyoo

Only You || Minsung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang