08.

788 109 19
                                    

.
.

Tap tap..

Suara langkah kaki menggema di koridor sekolah. Berjalan menyusuri setiap kelas menuju ke lantai 3. Saat sedang berjalan, ada sebuah tangan yang menepuk pundaknya. Ia pun menoleh dan melihat Jisung sang pelaku yang menepuk pundaknya

"Hai Minho"

"Dari mana aja?" Minho bertanya pada Jissung tanpa menoleh kearahnya dan masih terfokus pada jalan didepannya

"Gak dari mana mana, gue dari tadi disini" Jari telunjuknya terulur menunjuk kearah dada bidang Minho, tepatnya di tempat dimana hati berada

"Jantung? Jadi selama ini lo tinggal di jantung?" Minho memilih untuk mampir kekantin dan duduk disana tanpa memesan makanan, hanya air mineral. Dan tentu Jisung pun ikut duduk

"Ck, pabo!" Jisung berdecak kesal, kenapa ia harus berurusan dengan orang sebodoh Minho. Bahkan hal seperti ini saja dia masih tak mengerti

"Ji, lo belum jawab pertanyaan yang gue ajuin" Minho menoleh kearah Jisung dan sebaliknya, Jisung mengerutkan dahinya berusaha mengingat pertanyaan apa yang Minho maksud

"Itu loh, soal kutukan. Maksudnya apa?" Minho meneguk air mineralnya

"Oh itu, jadi gini ceritanya. Ekhm.. Dulu gue tuh bandel banget. Gak pernah ngehargain apapun dimana pun dan siapapun" Jisung menunduk menatap kedua sepatunya

"Terus?"

"Gue Sering banget nindas orang yang lemah, karena gue anak orang kaya jadi ya tau lah. Dan parahnya lagi gue gak mandang umur, mau dia lebih muda atau lebih tua dari gue"

"Singkat cerita, pas pulang sekolah gue mampir tuh ketaman kota. Gue duduk disana, terus ada kakek-kakek nyamperin. Dia kuruss banget! Bajunya lusuh dan dia bilang gini...

... 'de, minta sumbangannya. Udah 3 hari belum makan' gitu"

"Gue sih bodo amat mau dia udah makan apa belum. Gue diemin aja tuh orang, tapi dia berisik banget! Jadi gue bangun dan ga sengaja dia kedorong sampe ngejengkang kebelakang. Pas tuh kakek ngejengkang, tiba-tiba aja ada asep gitu terus dia berubah jadi muda. Sumpah! Gue kira sih tukang sulap, taunya dia penjaga taman kota. Dia terbang terus ngomong...

... 'kamu berhak di kutuk atas perbuatan kamu selama ini' dan dia bilang kutukan itu cuma bisa hancur disaat ada orang yang bener-bener tulus cinta sama gue"

"Hubungannya sama gue apa?"

"Awalnya kutukan itu ilang kalo gue bantuin lo nyelesain semua masalah lo, eh kemaren si Nana malah ganti rules seenak jidat"

"Cinta sama lo? Siapa?"

"Gak tau, tapi kata Jaemin mereka yang bisa liat gue"

"Kalo diliat dari kondisi sekarang sih, kalo ga lo ya Hyunjin"

"Uhuk.. uhukk.."

Minho tersedak air liurnya sendiri ketika Jisung menyebutkan namanya. Sebenarnya Minho merasa kalau itu ada benanarnya. Karena akhir-akhir ini Jantungnya seolah meminta keluar kalau sedang bersama Jisung

"kenapa, Keselek nyamuk?" Jisung tertawa saat melihat Minho batuk tak henti-henti

"Eumm.. Hai kak" ucap seorang pria manis berkacamata bulat menghampiri Minho dan menyapanya

"Eh? Salah orang ya?" Minho ikut membungkukan badannya guna membalas sapaan sang lawan bicara

"Ah enggak kok, aku kesini emang mau ketemu kakak" Bibirnya bergetar, ia merasa sangat canggung karena ia sedang berbicara dihadapan kakak kelasnya, Padahal dia itu introvent. Jadi sangat canggung untuk menyapa orang terlebih dulu, baginya.

Only You || Minsung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang