22.

725 93 17
                                    


Setelah Jaemin memberikan tutorial untuk menyelamatkan Jisung, Minho berlari ke lantai atas menuju kamar papanya yang tertutup rapat

"Arghh! Cepat kejar!!" Ucap Yeoreum. Kedua orang pria berbadan tegap yang sedari tadi berdiri dibelakang Yeoreum kini berlari mengejar Minho

Minho sampai di depan kamar sang papa, namun pintunya terkunci. Sial! Dia harus menggunakan tubuhnya lagi untuk mendobrak pintu tersebut

"Semoga abis ini cogan gak cedera, amin"

Brak!

"Papa!" Pintu terbuka menampakan sang papa yang duduk di kursi dengan tangan terikat kebelakang dan mulut yang di tutup dengan lakban.

Minho pun masuk ke dalam, tak lupa ia menutup pintu dan mengganjalnya dengan meja dan barang barang lainnya agar pintu itu berat sehingga sulit dibuka

Lee Changsu yang melihat kehadiran anaknya pun memberi isyarat untuk membuka lakban dan tali yang mengikat tangannya

"Aduh Minho gak ngerti papa ngomong apa" / Emang dasarnya udah goblok lo mah ho *plak

"Hrmmm... hmmm..!" Changsu mengeram serta melihat kebelakang tepatnya tangannya

Yang kira kira maksudnya Changsu tuh gini

"Bukain iketannya"

"Apasih?" Minho cengo, diem, ga ngerti, dia ngeliatin bapanya yang dari tadi cuman "ham hem ham hem" doang

Pliss Ho, jangan goblok dulu lah

"Oh iketan" Setelah sekitar 2 menit otaknya bekerja, Minho pun sadar apa maksud dari sang papa. Dibuka lah iketannya

Brak!

Karena kelamaan mikir, Akhirnya si dua pria yang tadi ngejar dia ngedobrak pintu disaat Minho lagi nyari kendi yang Jaemin maksud. Tapi pintunya ga kebuka..

"Kendi mana kendi?! Kendi mana kendi!" Minho nyari ke kolong kasur gak ada, diatas lemari gak ada, sampe akhirnya dia nemu diatas meja kecil di deket kasur. Tapi..

"Ada 3 anjir! Yang mana yang isinya Jisung?"

"Sung? Oitt Ji! Lo dimanaa?!!" Teriak Minho pada ke tiga kendi itu. Minho nyoba ngetok satu per satu kendi sampe akhirnya dia nyerah terus tang ting tung

"Tang, ting, tung, yang mana yang isi-nya Jis-" Karena kelamaan, akhirnya pintu kebuka dan nampaklah orang yang sedari tadi ngejar Minho

Salah satu pria mendekat kearah Minho yang masih sibuk milih kendi dan satu lagi ke Changsu yang duduk lemas dilantai

"Pesan terakhir?" Ucap pria itu

Minho hanya diam tak menjawab

"Ku anggap tidak"

Bough!

Tubuh Minho dipukul oleh pria itu. Ia kembali melihat kearah ke tiga kendi yang tersusun rapi di atas meja, ia pun menendang kaki meja tersebut dan berakhir ke tiga kendi tersebut pecah bersamaan

Prank!

Kebulan asap putih memenuhi penglihatannya. Ia samar samar melihat siluet pria yang sangat ia rindukan tersenyum padanya

"Ji..."

Bough!

.
.
.
.

Nit.. nit.. nit..

Suara alat medis memenuhi ruangan putih berbau obat tersebut. Semua orang menunggu dirinya membuka mata, menatapnya dengan tatapan khawatir takut hal yang tak di inginkan terjadi

Only You || Minsung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang