06.

854 115 23
                                    


"Kamu dari tadi ngomong sama siapa sih?"

Minho tak menanggapi ocehan yang keluar dari mulut Nancy, ia memilih untuk memainkan ponsel dari pada harus berbicara pada Nancy

"Aku ngomong dicuekin mulu ih!" Kesal karena Minho tak kunjung membalas omongannya, Nancy menghentakan kakinya ke tanah serta pipi yang menggembung

"Nahloh pacar eh calon adenya marah, gue pergi ah gak mau ganggu. Dadah!" Jisung pergi menghilang begitu saja dari hadapan Minho, Dan yang ditinggal pun hanya berdecak kesal karena ia malah ddtinggalkan berdua dengan Nancy

"Minhoo ihh ~ " Nancy merengek, ia menarik-narik tangan Minho

"Apa sih apa sih apa?! Muak gue liat lo! Gara gara mama lo papa jadi ngebunuh mama! Dan sekarang lo mau nambah penderitaan keluarga gue lagi?! Iya?! Udah cukup debgan gak ada mama dan sikap papa. Gak usah lo tambah lagi!"

(.) Flashback on ~

"Mama ~ Minho laper mau makan" Seorang remaja berusia 15 tahun menghampiri Mamanya ke kamar sang mama. Ia menarik ujung baju sang mama dengan terus merengek karena ia lapar. Padahal baru saja mereka makan malam tapi ia sudah merasakan lapar lagi

"Ini udah malem kamu masih mau makan?" Lee Yerim Sang mama mengelus surai coklat anaknya. Ia menaruh buku novel yang sedang dibacanya dan beralih pada anaknya

"Aku laper mah" Rengek Minho Anak tampan dengan hidung bangir serta bibir mungil yang mengerucut lucu

"Yaudah deh, mama buatin makanan dulu ya"

Mereka berdua kini keluar dari kamar Yerim dan turun kebawah. Minho sepertinya sudah merasa sangat lapar, itu terlihat jelas dengan ia duduk dimeja makan dengan sendok dan garpu di tangan kanan dan kirinya

"Mama masak maratang ya!!" Seru Minho yang melihat Yerim sedang memakai celemek dan bersiap untuk masak didapur.

Yerim yang mendengar permintaan anak laki lakinya hanya trrsenyum dan kembali memasak

Tak butuh waktu lama, aroma lezatnya makanan sudah menghampiri indra penciuman Minho. Aroma tersebut semakin membuat ia lapar. Kemudian sang mama membawa satu mangkok penuh maratang dan ia berikan kepada Minho

"Makan yang banyak ya Inoo nya mama" Yerim mengelus surai lembut milik anaknya. Minho tanpa banyak bicara ia langsung menyantap masakan sang mama dengan lahap

"Xixi.. iya mama" Ucap Minho dengan mulut penuh makanan

Brak..!

Pintu dibuka dengan kasar hingga menimbulkan suara yang cukup mengagetkan seorang ibu dan anak yang sedang menikmati makan malam kedua mereka

Pintu terbuka menampakan seorang pria dengan baju yang acak acakan dan dasi yang terikat dikepala, masuk begitu saja krdalam rumah mereka. Dan nampaknya pria itu mabuk? Ah iya! Dia memang mabuk. Mabuk berat lebih tepatnya

"Dasar kalian semua itu sama" Pria itu - Lee Changsu- berjalan masuk kedalam rumah dengan langkah gontai dan teroleng oleng hingga memungkinkan bahwa ia akan tertabrak kursi atau meja bila Yerim tak datang untuk menolongnya

"Yeobo, kamu udah pulang?" Tanya Yerim sembari membawa Changsu duduk di sofa

"KALIAN SAMA SAJA..!" Teriaknya dengan tangan yang menujuk kesembarang arah

"Hey kamu mabuk lagi?" Yerim berusaha untuk menyadarkan suaminya dengan menciprat kan air kewajah sang suami

"Yeobo, ka-kamu gapapa kan?" Rasa khawatir tersirat jelas pada wajahnya. Ia takut bila terjadi sesuatu pada suaminya

Only You || Minsung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang