05.

894 123 3
                                    


Kringg..

"Ck..!"

Tangannya bergerak untuk mematikan alarm. Ia mengantuk, masih sangat mengantuk. Matanya tak bisa terbuka untuk sekarang, mungkin beberapa menit lagi

Drtt..

"Shh..!"

Tanganya kembali mematikan alarm. Kali ini ia mengusap kedua matanya dengan bantalnya, memaksa matanya untuk terbuka. Ia berjalan gontai ke meja makan, mengoleskan selai coklat ke roti panggang yang baru saja matang

Ia menikmati sarapannya dengan tenang, terlalu tenang

"Kok sepi?"

"Hai Minho!"

"Bego..!" Minho memiliki reflek yang sangat bagus, Buktinya sekarang roti panggang yang semula ditangannya kini ada pada wajah Jisung

"Minho! Muka gue jadi kotor!"

"Pfftt.. abisnya lo ngagetin" Minho bangkit, ia menghampiri dan menarik tangan Jisung

"Mau kemana?"

"Katanya mukanya kotor"

Ceklek..

Pintu kamar mandi terbuka, Minho berjalan menuju wastafel. Ia mendudukan Jisung diatas wastafel, tangannya mengambil handuk kecil dari laci yang berada di dekat wastafel. Ia membasahi handuknya dengan air lalu mengusapkannya ke wajah Jisung.

"Makanya jangan ngagetin orang mulu. Udah tau gue kagetan masih aja di kagetin"

Jisung hanya diam. Wajahnya dan wajah Minho sangat dekat, ia berusaha mati matian untuk menahan wajahnya agar tidak memerah, namun Blush.. pipinya terasa panas, wajahnya merona sekarang

"Gak usah baper, iya tau kok gue ganteng"

"Min-minho"

"Hmm.."

"Bukannya sekarang lo harus-"

"Jangan banyak gerak ji, Cium nih"

"Ih Minho tapi kan sekarang lo harus ke rumah papa lo!"

"Gue? Kerumah papa?"

"Minhoo!"

"Males ji, mending disini bisa rebahan"

"Gak mau tau pokoknya lo kesana sekarang!"

"Iya iya bawel banget sih!"

Minho berhenti membersihkan wajah Jisung, ia menaruh handuknya dan berjalan ke tengah.

Entah apa yang ia pikirkan, ia membuka kaos putihnya dihadapan Jisung. Yang membuat tubuh atletisnya terlihat begitu jelas oleh Jisung

"Minhoo gue masih disini!!"

"Ya terus kenapa?"

"Pake bajunya!!"

"Gue mau mandi ji"

"Minhoo ihh!!"

Minho terkekeh, ia menggendong Jisung dan membawanya ke luar kamar mandi lalu ia menurunkan Jisung di kasur

"Disini aja, jangan kemana-mana" Minho kembali masuk ke kamar mandi

...

Tin tin..

Sebuah mobil sport hitam berhenti didepan gerbang sebuah Mansion yang sangat megah menunggu pintu gerbang dibuka

"Permisi tuan, tuan muda telah sampai" Ucap salah satu maid kepada seorang pria paruh baya

Only You || Minsung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang