09.

749 102 25
                                    


"Hiks.. kenapa gue nangis sih! Dasar air mata ga ada akhlak! Main keluar seenak makan bakso kalo lagi ujan apa lagi di bayarin hiks.."

Jadi Jisung tuh lagi nangis meratapi hatinya yang baru aja potek. Dia lagi menyendiri di lab IPA di sekolah Minho yang katanya angker. Jisung sih bodo amat mau angker mau engga yang penting dia bisa tenang menyendiri

"Kenapa? Lagi potek?"

Gak ada angin gak ada petir, tiba tiba Jisung mendengar suara berat khas bapa bapa di kuping sebelah kiri dia

"Aish jurig blegug siah!" Jisung kaget, jantungnya dugeun dugeun. Apakah ini cinta? *plak!

"Sundanese?" Tanya si penjaga lab yang duduk di sebelah Jisung

"Ngagetin aja! Dan lo siapa?" Jisung menoleh kearah lawan bicaranya sembari mengusap air matanya

"Yang jagain lab ini" Jawab laki-laki itu dengan santai

"Setan?" Jisung memiringkan kepalanya. Ia melihat kearah lawan bicaranya dengan wajah penuh tanya

"Ya.. sejenis sama lo. Udah! Dari pada disini mending lo jalanin tugas lo" Ucap Si penjaga dengan sedikit menendang kaki Jisung dengan kakinya

"Kok tau?" Jisung menoleh menatap si penjaga

"Kan gue setan" Jawabnya sambil melihat kearah luar jendela yang ada di lab tsb

"Gue juga setan, tapi gue gak tau" Jisuma makin mendekatkan wajahnya. Si pemjaga yang menyadari bahwa Jisung mendekat, ia mendorong tubuh Jisung untuk kembali kebelakang dan berkata

"Lo kan setan jadi-jadian"

"Kok lo tau?" Tanya Jisung lagi dan lagi

"Kan gue set- Udah! Dari pada begini terus sampe nih lab berubah jadi kantor polisi, mending lo balik sana! Perasaan gue gak enak" Si penjaga mengacak rambutnya frustasi. Bisa gila dia kalo terus terusan kaya gini! Bohonh sekali gapapa kan?

"Jangan dimakan" Jisung

"Udah buruan! Soalnya Minho lagi berduaan sama Seung-"

"Gue pergi dulu"

Wush!

Pas denger nama Seungmin, Jisung langsung lari nembus tembok buat nyamperin Minho

"Dasar setan jaman sekarang, main pergi aja! Salam dulu kek"

...

Kringg ~

Jam istirahat tiba, ini adalah saat yang paling di nantikan oleh semua murid di seluruh dunia. Ya kan? Ngaku deh klean.

"Minho ~" Nancy datang sambil lompat lompat bersuka ria nyamperin Minho

"Eh ho! Ada ade kesayangan tuh, kita duluan" Hyunjin, Chan, Changbin pergi ninggalin Minho sambil senyum senyum ngeledek Minho

"Ck, ngapain sih kesini!" Minho berdecak sebal. Wajahnya yang semula secerah mentari kini segelap Felix. G

"Minho aku ini kan adek kamu, kita bakal satu rumah. Apa salahnya kalo aku kesini buat nyamperin kakak sendiri?" Nancy duduk dibangku yang ada didepan Minho dengan tangan yang menangkup pipinya dan memandang wajah Minho yang sedang merapihkan bukunya

"Ya salahnya karena lo bukan adek gue! Dan gak akan pernah jadi adek gue. Apalagi sampe satu rumah" Minho gak peduli, dia ngelanjutin masukin bukunya kedalem tas

"Gue juga gak mau kali serumah sama lo. Ngelakuin ini aja terpaksa karena mama" Gumam Nancy

"Kenapa gak langsung ngomong gitu aja ke papa. Biar langsung selesai" Walau Minho sedang fokus membereskan bukunya namun telinga nya tak tuli. Ia mendengar jelas apa yang dikatakan Nancy. Emang dasar Nancy mulut ember, mau sepelan apapun tetep aja kedengeran

Only You || Minsung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang