23.

733 88 20
                                    


5 hari kemudian

Keadaan Minho setiap harinya semakin membaik, maka dari itu dia dibolehin pulang sama dokter. Toh, Minho dirumah sakit cuman nyusahin / ga ga

Sesampainya dirumah Lee Changsu, Minho beserta rombongannya (Chan, Changbin, Hyunjin) langsung ngerebahin diri di sofa dan di lantai.

"Gue bawa dia ke kamar dulu ya" Ucap Jisung kemudian di beri anggukan oleh yang lainnya

Jisung memapah tubuh Minho hingga ke kamar dan merebahkannya ke kasur. Selesai dengan Minho kini Jisung mengambil beberapa koper yang berisi baju baju yang Minho pakai saat dirumah sakit

Dengan telaten ia menyusun satu per satu baju ke dalam lemari

"Ji lagi ngapain sih?" Tanya Minho yang sedari tadi ngeliat Jisung mondar mandir

"Lo gak liat gue lagi ngapain?!"

"Ck..! Udahlah nanti aja beres beresnya, sini temenin gue" Minho menggeser tubuhnya lalu menepuk nepuk sisi kasur yang kosong di sebelahnya

"Kalo gak gue beresin siapa yang mau beresin Ho? Lo kan belum sembuh total! Udah diem jangan ganggu" Jisung tak menghiraukan Minho, ia melanjutkan aktivitasnya memasukan semua baju baju ke dalam lemari

"Jisung temenin gue sini ihh ~ oh jadi barang barang itu lebih penting dari pada gue iya?!" Minho melipat kedua tangannya di dada dengan bibir yang mengerucut.

Tapi Jisung gak peduli, dia gak jawab ataupun noleh. Dia lebih fokus ke tumpuka baju

"Ji" masih ga jawab

"Icung" ga jawab juga

"Jisung"

"Han Jisung!" Jisung masih gak peduli, sekali lagi GAK PEDULI.

"Ji, udahlah Gak usah beresin barang barang itu, biar nanti diberesin sama bibi Kim" Ucap Minho dengan suara lebih rendah dari pada tadi membuat Jisung menoleh menatap yang lebih tua

"Tapikan ho-"

"Dengerin gue. Seorang istri harus denger apa kata suaminya" Minho merubah posisinya menjadi duduk diatas kasur. Ia menarik lengan Jisung hingga duduk disampingnya

"Ngadi ngadi lo!" Jisung memukul pelan lengan Minho. Gak tau apa ini jantung berdetak cepet kayak lagi ikut maraton?

"Gue rasa ini saatnya"

Minho meraih kedua tangan milik Jisung. Mengusap tangan putih nan mulus milik Jisung, menatap manik coklat berbinar milik yang lebih muda

Jisung menatap mata yang lebih tua, berharap bahwa ini bukan sebuah candaan yang biasa Minho lontarkan hampir setiap waktu.

"Gue tau ini gak romantis, gue gak bisa se-romantis orang lain, tapi ini cara gue, cara gue buat ngedapetin hati lo, cara gue buat milikin lo"

Minho semakin menggenggam erat tangan Jisung. Ia menghela nafas pelan. Ia gugup, banyak hal hal negatif yang berputar di pikirannya sekarang

Namun Minho menepis semua pikiran itu. Ia membuka mulutnya, mengeluarkan semua yang ia pendam selama ini

"Han Jisung, will you be my mine?"

Jisung tertegun, ia diam tak bergeming. Jisung hanya menatap wajah yang lebih tua dengan tatapan sedih

"Tapi Ho, gue gak bisa"

"Lo gak perlu ngelakuin hal ini, gue bodoh, bodoh banget"

"Ji.." Hatinya hancur, Minho kira Jisung akan menerimanya. Ternyata semua yang berputar dipikirannya benar, semua yang ia takutkan terjadi. Takut bahwa Jisung tak mau menerimanya

"Gue bodoh kalo nolak ini, dan tanpa lo berlutut didepan gue, tetep gue terima ho" Ucap Jisung dengan kekehan di akhir katanya.

Minho kaget, ia mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya senyum mengembang dan menarik tubuh yang lebih muda kedalam dekapannya

"Makasih sung! Makasih!"

"WOYY JISUNG HAK PATEN GUE! AWAS LO PADA MACEM MACEM! ABIS NYAWA LO" Teriak Minho dari dalam kamarnya dilantai 2. Hyunjin, Chan serta Changbin yang mendengar itupun berlari menuju kamar Minho yang pintunya terbuka

"Congratulations neon cham daedanhae uououo..." Seketika Chan dan Changbin jadi padus dadakan

"Remuk hati kang mas, Sung kok kamu tega sih? Entar kalo gue gak bisa move on gimana" Hyunjin menepuk nepuk dadanya sambil ber-drama sambil nangis bombay di depan kamar Minho

Puk..!

Sebuah bantal mendarat sempurna pada wajah tampan bak Hwang Hyunjin Stray Kids yang membuatnya terjungkal hingga lantai bawah /ga

"Sampis lo! Entar nemu yang bening dikit juga nempel lo" Changbin.

Brak!

Suara pintu dibuka cukup keras. Sontak mereka semua melihat kelantai bawah tepatnya ke arah pintu masuk.

Minho sama Jisung yang lagi peluk peluk manjah langsung keluar kamar ngeliat kelantai bawah, takutnya maling kan bahaya

"KAK MINHO! KAKAK KENAPA?!" Teriak seorang pria bernehel dengan peluh keringat membasahi wajah imutnya

Hyunjin yang melihat itu langsung turun kebawah diikuti dengan yang lainnya

"Ade manis namanya siapa?" Tanya Hyunjin dengan alisnya yang naik turun, ngebuat dia gak jauh beda kayak penculik yang mau nyulik anak kecil

"Noh kan bener" Chan

"WOI SEPUPU GUE JANGAN DIAPA APAIN! LECET DIKIT ABIS ASET LO!" Teriak Minho yang berusaha jalan mendekati mereka dengan Jisung yang membantu memapahnya

"A-aku.."

"Jeongin masuk dek! Jangan deket deket dia! Entar kamu diculik!" Dia -Jeongin- berlari menghampiri Minho yang duduk disofa

"Aa... hati gue berbunga bunga" Hyunjin mesem mesem sendiri, ngebuat Chan sama Changbin merinding ngeri ngeliatnya. Chan sama Changbin milih buat nyusul Minho keruang tengah

Hyunjin lompat lompatan kesana kemari sambil tertawa dan menari. Sampe akhirnya dia nabrak orang terus jatuh kelantai

Hyunjin ngelus ngelus pantatnya yang sakit. Dia menoleh keatas dan mendapati seorang pria paruh baya dengan jas hitam, celana hitam, topi hitam dan kaca mata Hitam. Hyunjin kaget lalu dia berteriak

"HUAA..! MALINGG!! JANGAN CULIK GUE!!"

"Maling?" Semua orang yang berada diruang tengah dengan kompak menoleh kearah Hyunjin yang lagi ngelemparin sepatu punya dia ke pria itu

Pria itu membuka kacamatanya. Niat awal mau ngegebuk Hyunjin karena gak sopan udah ngelempar sepatu ke dia, tapi atensinya malah fokus ke sosok pria manis berparas tupai di ruang tengah

"Jiji!"

"P-papa?!"

"Jiji? Papa? DIA PAPA LO?!" Minho

















End
























Ga deh masih ada mungkin 1 atau 2 chap lagi baru end.

See you

-Hyoo

Only You || Minsung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang