16.

685 92 10
                                    


"Ji?" Minho yang baru keluar dari kamarnya. Ia melihat tubuh mungil milik Jisung sedang merengkuh berbalut selimut di atas sofa.

Tadinya Minho kira Jisung bangun lebih awal karena kasur disebelahnya kosong

"Eh? Minho, udah mau berangkat ya" Jisung duduk terbangun dan sesekali mengusap kedua matanya, samar samar melihat Minho berjalan kearahnya

"Semalem lo tidur disini? Lo kan masih sakit" Minho duduk disofa sebelah Jisung. Menatap lekat mata pria manis dihadapannya dengan rasa khawatir

"Gue ga- A- choo!" Jisung bersin membuat hidungnya mampet. Minho meletakan punggung tangannya di pipi dan jidat milik si manis, mengecek suhu tubuhnya.

Kenapa gak pake termometer aja ho?

"Badan lo panas"

"Gue gapapa cuman kurang istirahat doang. Udah sana berangkat" Jisung mendorong tubuh Minho agar menjauh darinya dan ia kembali memejamkan matanya

"Halo Mo? Gue izin gak masuk hari ini ada acara"

Jisung kaget saat Minho menelpon 'Momo' sekertaris kelasnya dan meminta izin tidak masuk hari ini dengan berbohong bahwa ada acara

"Ho tapi kan-"

"Stt! Lo demam, gue gak tega ninggalin lo sendirian" Minho meletakan jari telunjuknya pada bibir milik Jisung

"Udah bego bukannya sekolah malah bolos, mau jadi apa? Tukang bensin eceran?!"

"Bukannya bilang makasih malah marah marah, ngajak ribut?"

"Drama deh! Ho, laper" Lupakan semua kata kasar yang Jisung lontarkan, sekarang hanya ada aegyo yang ia tunjukan pada Minho dengan mengepoutkan bibirnya dan menggoyangkan lengan Minho pelan

"Oke, tapi karena gue gak bisa masak bubur jadi gue bikinin lo bubur aja" Ucap Minho lalu ia beranjak kearah dapur

"Hah?"

"Ya.. gue gak yakin buburnya enak apa enggak. Tapi kan yang makan lo bukan gue jadi gak masalah"

"Kurang ajar! Untung sayang" Batin Jisung

....





"Minho mana?" Tanya Hyunjin pada ke-2 temannya yang sedang asik bermain game

"Gak masuk, ada acara katanya" Ucap Chan yang masih terfokus pada layar ponselnya. Lagi mabar kart rider sama Changbin

"Acara apaan? Sunatan?" Hyunjin

"Bukan lah! Gila aja udah tua gitu disunat" Ujar Chan. Dia jongkok diatas bangku karena gemas dengan game yang sedang ia mainkan

"Jangan pada berisik apa!" Changbin berteriak. Membuat Hyunjin tersentak kaget, tapi Chan sih enggak

"HOO AA HOO EE..!" Chan teriak tepat disebelah telinga Changbin sambil nyenggol tangan Changbin

"CHAN JANGAN SENGGOL GUE! NANTI GUE KAL - ah" Changbin yang dikit lagi mau menang,  kalah gitu aja pas Chan nyenggol tangan dia

"Chan, Jantung lo masih bertedak kan?" Changbin naro ponselnya dimeja kantin. Dia mandang Chan pake pandangan horor

"Iya, masih suka deg deg an gitu kalo nonton film horor" Jawab Chan santai, gak tau aja dia ajal udah didepan mata. G

"Mau gue bantu ngehentiin detaknya gak? Biar gak deg deg an pas nonton horor" Changbin ngomong tepat di sebelah telinga Chan, yang buat Chan merinding dengernya

"Mampus lo mampus! Dah lah gue cabut" Sebelum dia kena imbasnya, Dia lebih milih pergi ngebiarin Chan sama Changbin berdua

"HWANG HYUNJIN!! LO MAU KEMANA? TOLONGIN GUEE!!" Chan teriak teriak pas Changbin narik kerah baju Chan pake tatapan horor pengen ngebunuh. Chan mukul mukul pala Changbin pake botol air mineral tapi gak mempan

Kita doakan saja Chan masih bisa melihat matahari pagi besok ya /plak

Hyunjin? Dia sih bodo amat, mumpung guru pada rapat, jamkos pula. Bolos adalah pilihan terbaik. 👈 Jangan dicontoh gais

...

"Makan yang banyak biar cepet sembuh hm" Minho mandangin Jisung yang lagi makan bubur hasil masakan dia.

Awalnya sih Jisung ragu, takut keracunan kan gak lucu. Bukannya sembuh malah tambah parah. Tapi gak kok, buburnya aman, malah Jisung lahap banget makannya

"Bisa gak ho, gak usah ham hem ham hem. Melebur aja lah gue" Ucap Jisung di sela sela suapannya

"Aigo.. aigo, Ho katanya izin ada acara, taunya malah lagi asik berduaan" Hyunjin masuk ke dalem apart Minho tanpa permisi.

Kok bisa masuk? Iya, Hyunjin ngintip pas Minho lagi masukin pin apartnya

"Ganggu lo!" Minho ngelempar sendal swalaw biru yang lagi dia pake kearah Hyunjin, tapi gak kena

"Jisung kenapa? Sakit" ucap Hyunjin lalu mendekat kearah Jisung

"Iya tadi sakit tapi sekarang udah agak mendingan"

"Oh ya, kebetulan banget gue bawa buah, lo mau?" Ucap Hyunjin memperlihatkan sebuah plastik ditangan kanannya yang berisi buah buahan

"Boleh?"

"Ya boleh lah"

"Mauu!!"

Hyunjin meletakan plastik berisi buah-buahan itu diatas meja makan. Dia celingukan nyari piso gak ketemu

"Ho, piso mana piso?" Hyunjin

"Di dapur" Jawab Minho yang lagi asik nge-scrool ige

"Tolong ambilin" Ucap Hyunjin yang udah megang buah apel

"Ambil sendiri!" Minho sih gak peduli, dia lanjut nge-scroll ige buat ngebalikin mood nya.

"Biar Gue aja yang ambil" Jisung capek ngeliat 2 orang manusia didepannya ini berantem mulu. Karena dia udah kepengen banget makan buah akhirnya dia ngalah, dia yang ngambil piso di dapur

"Lo ngapain sih kesini?!" Tanya Minho ketika Jisung sudah sedikit menjauh

"Cuman mau mastiin kalo firasat gue itu salah" Ucap Hyunjin. Kemudian ia duduk di bangku yang tadi Jisung duduki

"Firasat lo? Maksudnya?" Minho

"Ya itu, takutnya ada apa apa. Lo izin ada acara, acara apa yang lo maksud? Lo tinggal sendiri dan lo gak pernah izin karena ada acara kecuali sakit hampir 2 tahun terakhir. Ya aneh dong.. makanya gue kesini" Hyunjin

"Serius? Lo kesini bukan karena Jisung kan?" Minho menelisik wajah orang yang ada didepannya, ia mencari kebohongan diraut wajah milik Hyunjin. Namun tak ia temukan

Ia lah gak ketemu! Lu mana bisa ho ngelakuin kayak begituan.

"Ho, Gue emang suka sama Jisung, tapi gue gak mau ada celah antara lo dan gue karena ini" Final Hyunjin, Minho bungkam sampai akhirnya Jisung kembali dengan membawa Pisau

































Dirgahayu RI ke-75 semuaaanyaa!! 💕

-hyoo

Only You || Minsung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang