12.

748 94 24
                                    

Cit cit cit cit cuit..
Cit cit cit cuit..
Burung bernyanyi

* Itu seriusan burungnya lagi berkicau. Gak usah nyanyi

.
.
.
.
.

Pagi hari dengan hujan yang turun dengan deras menyambut kota Seoul. Terlihat 2 orang siswa turun dari mobil dan berlari dari parkiran ke lorong sekolah.

 Dengan seragam yang agak basah karena terkena hujan. Mereka terus berjalan menyusuri setiap kelas di tengah dinginnya Hujan

"DINGIN ANJIR! Kaya rice cooker kalo belum dicolok. Ya kan?" Changbin mengusap usap seragamnya yang basah dengan saputangan miliknya

Minho hanya melirik kearah Changbin tak berniat untuk menjawab lelucon yang Changbin lontarkan.

Setelah itu hening, tak ada yang membuka suara sejak tadi. Mereka berdua berjalan menuju kelas sibuk dengan pikiran mereka masing masing. Seperti Minho yang memikirkan Jisung yang mulai nyata, dan Changbin yang tak bisa menerima kenyataan bahwa Felix berpacaran dengan Chenle

Tap! Tap!

Suara langkah kaki yang terdengar sangat jelas yang membuat mereka berhenti melangkah dan melempar pandang satu sama lain. Suara itu berasal dari arah belakang, tapi mereka tak peduli dan melanjutkan jalan menuju kelas

Namun langkah keduanya terhenti setelah seseorang dengan lantang memanggil nama Changbin..

"Kak Changbin!" Teriak orang dari belakang mereka sambil terus berlari dan melambaikan tangannya

"Ho umpetin gue ho umpetin!" Changbin panik, tentu saja! Karena setelah ia menoleh ke arah belakang ia mendapati Felix, laki-laki yang ia sukai berlari dan melambaikan tangan keatahnya

"Ribet deh! Ngumpet noh di tempat sampah!" Minho menunjuk salah satu tempat sampah yang ada didekat mereka

Changbin tak menghitaukan, ia segera bersembunyi di belakang tubuh gagah milik Lee Minho bukan aktor

"Eh ada neng Felix" Minho tersenyum saat Felix datang dengan nafas yang terengah-engah

"Aku cowo kak" Balas Felix setelah mengatur nafasnya

"Eh iya hehe.. " Minho

"Kak Changbinnya mana?" Tanya Felix

"Changbin? Nih dibelakang" Minho bergerak kearah samping yang membuat Changbin terlihat 

"Bang ke!" Umpatnya

"Loh? Kak Changbin ngapain?" Felix bingung, untuk apa Changbin berada dibelakang tubuh Minho

"Jadi gini lix. Dia tuh gak mau ketemu lo, gara gara kemarin dia ngeliat lo lagi jalan sama Si Chenle. Terus dia dateng ngedobrak pintu apart gue, udah mana mabok lagi" Jelas Minho

"Pftt.. bwahahaha!" Felix terjungkal kebelakang karena ia tertawa terlalu keras

"Cakep cakep bobrok!" Minho

"Maaf maaf. Abisnya kak Changbin aneh" Felix berdiri dan ia masih tertawa

Changbin dan Minho melempar pandangan bertanya satu sama lain

"Aneh gimana maksudnya?" Minho

"Ya aneh. Chenle itu sepupu aku, ya masa gak boleh jalan berdua sama sepupu sendiri" Felix

"Oh.. sepupu ya lix. Hehe.." Changbin menggaruk tengkuknya yang sudah pasti tidak gatal

"Haha hehe! Ganti noh pintu gue yang semalem didobrak!" Minho

"Berapa sih berapa? Udah sono kekelas duluan. Dari pada jadi nyamuk" Changbin mendorong tubuh Minho, agar pemuda Lee itu segera pergi dari hadapannya dan Felix

Only You || Minsung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang