Bagian 12

4 0 0
                                    

Acara ulang tahun Sultan sudah selesai, hanya sisa-sisa bekas acara saja yang harus dirapikan. 

Sesuai permintaan ayah Kania dua hari yang lalu, Syahrul datang tepat di malam Minggu. Tak lupa membawa Martabak pesanannya.

Ayah Kania duduk di kursi depan.
Om Andre, menyambut gembira kedatangan Syahrul.

"Kenapa kau tak datang tadi sore?" Tanya om Andre

Tante Karin menghampiri Syahrul dan Om Andre seraya berkata
"Dia meski tak datang di acara. Tapi, dia yang bantuin beresin ini semua pah, dan dia bahkan ajakin Genk nya. Yaampun pah. Brandal Sholeh"

Mendengar hal itu om Andre tersenyum bangga.

"Ah Tante bisa aja" Syahrul merendah

Tante Karin lantas meninggalkan mereka berdua.

***
"Owh jadi kamu yang bantuin Kania waktu kejadian itu?"

Syahrul hanya tersenyum.

"Gatau deh gimana Kania sekarang kalau engga sempet kamu tolongin saat itu. Om dulu juga anak bandel sebenarnya, doyannya escape terus. Tapi waktu ibu om meninggal udah om tobat hari itu juga"

"Saya tobat waktu liat anak om" celetuk Syahrul

Om Andre tersenyum, lalu meneguk kopi yang disajikan Tante Karin.

"Planning kamu ke depan apa setelah lulus?"

"Saya mau lanjut kuliah sambil usaha om"

"Usaha apa?"

"Rencananya si mau bikin Kafe atau Resto, ala-ala Jakarta London gitu om"

"Kamu pengen banget ke London ya?"

Syahrul tertawa

Ada banyak kenangan yang tersimpan di sudut kota itu. Beribu cerita indah yang pasti akan terasa pada hidupnya jika ia ada di kota itu.

Cerita di Masa lalu yang sulit dilupakan kadang datang mengganggu. Syahrul tersenyum kecil saat mengingat seseorang. Perempuan baik dengan rambut di kepang daun sambil membawa dua es krim rasa coklat.

Lamunannya terpecah saat suara klakson mobil terdengar. Kania turun dari dalam mobil dengan sebuah kado besar untuk Sultan.

Si pengemudi mobil melambaikan tangan ke arah Syahrul dan memberikan senyuman yang selalu diidamkan kaum hawa. Mobil itu lantas kembali melaju tanpa meninggalkan jejak kecuali satu pertanyaan.

"Balik sama siapa? Tanya om Andre

"Sama Sasy terus ka Bagas pah" jawab Kania.

Papanya lalu tersenyum dan meminta Kania untuk langsung istirahat.

"Beruntung Kania bisa bertemu dengan orang seperti kamu rul" kembali ucap om Andre sambil meminta Syahrul untuk meneguk kopi yang sudah disajikan.

Obrolan mereka santai namun bermuntu. Futuristik sekali.

"Om besok saya ajak Kania ke rumah boleh om? Mau saya kenalin sama papah. Dan kayaknya mereka bakalan nyambung deh kalo ngobrol"

Om Andre tertawa lebar, sebelum menjawab ia meneguk kopi terlebih dahulu.

"Bawa aja langsung papahnya kesini" canda om Andre dan mereka kembali tertawa.

"Kalo papah saya sih pasti siap om buat datang kesini, cuman sayanya aja yang belum siap hhee"

Mereka kembali meneguk kopi.

"Gapapa kamu ajak Kania, asal dia kalo gaada kegiatan aja. Dan jangan macem-macem ya" jelas om Andre

Syahrul mengangkat tangannya dan meletakkannya di pelipis mata kanan. Bersikap hormat pada om Andre.

"Ok percaya sama kamu Rul"

Syahrul tersenyum, Dan kemudian membuka bungkusan martabak yang ia bawa. Mereka kemudian menikmatinya.

***
22.03 Syahrul sampai di rumah. Papanya sudah menunggu di sofa ruang tamu.

"Syahrul, ada yang mau papa omongin."

Syahrul meletakkan tasnya dan duduk di di depan papahnya.

"Tapi, papah Besok jangan kemana-mana. Arul mau bawa temen Arul"

Papanya menganguk.

"Akhirnya kamu bisa lupain Isabella"

Syahrul tersentak, matanya menyeringai.

JANGAN SEBUT NAMA ITU.

"Papa cuman mau bilang, barusan papa ketemu sama mamah. Dan kita putusin buat rujuk"

"Pah gaboongkan? Arul udah kangen banget sama mamah"

Papahnya tersenyum.

"Mereka baru-baru ini pindah ke Jakarta dan Minggu depan kita ketemu"

Perasaannya terbang ke udara. Akhirnya, setelah 10 tahun ia bisa memiliki kesempatan untuk bertemu  kembali dengan mamah dan adiknya.

Hujan turun mengguyur hari Sabtu malam itu. Di antara dingin Mereka memutuskan untuk bermain play station dan menghabiskan waktu bersama.

Batas semu yang selama bertahun-tahun menghalangi runtuh seketika. Mamah dan adik kecil yang sekarang mungkin sudah dewasa menjadi kuncinya.

"Mah, Aku rindu"

Salahkah Mencintai Kamu [Update Tiap Jam 10 Pagi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang