Kania sedang duduk dengan Sultan, asik membuka kado satu persatu. Isinya beragam, tas, sepatu, bola, baju, mainan dan masih banyak lagi.
"Kado dari ka Iyan mana?" Tanya Sultan dengan polos.
Kania mencium kening adiknya itu lantas mengusap kepalanya.
"Sultan, ka Rian masih di rumah sakit. Doain aja semoga ka Iyan cepet sembuh dan bisa kasih kado ke kamu!" Jawab Kania
Sultan bertepuk tangan dan senyumnya kembali lebar.
Rian, sudah menjadi bagian dari keluarga Kania. Sosok sahabat sekaligus saudara untuk Kania.
"Kaka aku udah doain ka Iyan supaya cepet sembuh ko ka. Waktu tiup lilin aku minta Ka Iyan moga cepet sembuh"
Ucap Sultan sambil menunjukkan bola yang ia dapat dari kado. Sultan suka sekali main bola dengan Rian.
Kania terharu.
Sultan mulai menendang bola yang ia dapatkan tersebut, dan mengenai Papahnya yang tiba-tiba muncul di ambang pintu.
"Kan besok ada acara?"
"Engga pah, kenapa?"
"Syahrul ngajak kamu ke rumahnya"
"Di gak bilang ke aku si pah?"
"Iya, karna dia langsung minta izin ke papah dulu. Nah itu baru laki" ucap Ayah Kania sambil mengangkat Jempol.
Kania yang agak terkejut menanyakan keberadaan Syahrul. Sayang, ternyata Syahrul sudah pulang.
"Kenapa kamu gak bilang kalo yang nolongin kamu itu Syahrul?"
Kania bangkit dari duduknya.
"Aku kira papah udah tahu, padahal kan orang yang sering aku ceritain ke papah sama mamah itu ka Syahrul. Dia yang nolongin aku waktu itu pah".
Ayah Kania mengelus rambutnya, ia sudah besar sekarang.
Ia pun memutuskan untuk menghubungi Syharul, dan ternyata ada beberapa pesan dan panggilan tak terjawab dari dirinya .
"Kan keluar dong!"
"Kamu tega Nih ninggalin aku berdua sama calon mertua?"
"Aku minta izin jalan ya ke papa kamu."
Dan satu pesan terakhir dari Syharul adalah
"Aku jemput kamu besok jam 10 ♥️"
Dengan emoticon hati, tak seperti biasanya. Apa Syahrul juga memiliki rasa pada dirinya? Entahlah.
Jantung Kania mulai berdebar dan langsung meninggalkan Sultan dengan Papahnya.
Kania merebahkan tubuhnya diatas kasur. Menatap atap-atap kamar yang ia cat warna biru.
Pada akhirnya ia memutuskan untuk membuka laptopnya, membuka sejumlah foto yang sengaja ia simpan di laptop. Foto-foto kebersamaannya dengan ka Syahrul.
Ada satu foto yang paling ia suka. Foto dengan Syahrul ketika wawancara tugas di Kafe. Kania lantas memilih foto itu untuk ia jadikan wallpaper handphonenya.
Ia memang Sayang pada Rian, tapi hanya sebatas sahabat Dan saudara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salahkah Mencintai Kamu [Update Tiap Jam 10 Pagi]
RandomJangan bicara soal kesalahan. Karena seharusnya akupun tidak berada disini. Terlebih bila harus menunggu perasaanmu yang tak pasti.