"Jadi buat baksos kita bisa bagi aja nih ke beberapa bagian. Ada yang ngajar di Desa, bersihin masjid warga, sama donasi ke Panti Asuhan. Gimana yang lain setuju?" Tutur Kania
Semua anggota OSIS bertepuk tangan. Ini adalah program pertama mereka.
"Gua ada saran kan, gimana langsung kita bagi aja Penanggung jawab dari masing-masing itu?" Ucap masrha sambil mengangkat tangannya.
"Gua setuju Sha, biar nanti kita bisa tentuin tempatnya sama persiapan lainnya" Lanjut Rian.
Mereka pun berdiskusi tentang siapa yang pas menjadi Penanggung Jawab serta keperluan apa saja yang diperlukan. Berdebat panjang hingga mendapatkan kesepakatan.
"Buat penanggung jawab semuanya itu gua, ngajar itu Marsha, donasi itu Jelita, dan buat di masjid itu ada Rian. Dan buat Proposal nanti gua yang bikin sama Sekretaris. Ada tambahan atau pertanyaan?" Tutur Kania menyimpulkan semuanya.
Semua anggota menggelengkan kepala tak ada pertanyaan. Lusa ada rapat kembali untuk persiapan teknis di lapangan nanti.
Setelah semua pembahasan selesai rapat pun ditutup oleh do'a. Dan semua peserta pulang.
Hari ini Kania pulang dengan Rian. Sebenarnya ia tidak enak karna awalnya Marsha yang ingin pulang dengan Rian.
Rian ikut masuk ke dalam rumah Kania setelah mereka sampai. Mereka sudah berteman sejak SMP, dan mamah mereka saling bersahabat ketika satu SD dulu.
"Halo Rian. Apa kabar? Udah lama nih gak mampir. Ayo kita makan dulu!" Sapa Karin, Mama Kania.
Mereka duduk di meja makan lalu menikmati santapan.
"Rian, bilangin ke kakakmu, Tante mau pesen kue ulang tahun ya. Buat Sultan, adenya Kania"
"Temanya mau apa tan, dia ultah ke berapa?"
"Temanya bola aja, ultah ke 5 tahun"
"Oke Tan nanti Rian sampein ke Kaka. Lusa kan ultahnya?"
Tante Karin menepuk pundak Rian. Semenjak orang tuanya meninggal kedua orang tua Kania sudah menganggap Rian sebagai anak mereka juga.
Sekarang Rian Tinggal bersama Kaka dan saja. Rian menolak saat dulu ditawari tinggal bersama keluarga Kania.
"Kan gua mau langsung cabut aja ya, mau nganterin pesenan kue. Hampir lupa gua" ucap Rian sambil mengambil tas dan jaketnya di sofa depan tv.
Kania mencubit tangan Rian "Kebiasaan lu, udah kenyang aja pulang"
Rian tertawa sambil mengusap rambut Sultan, adik Kania yang sedang main mobil-mobilan. Rian sudah menganggap Sultan sebagai adiknya juga.
Setelah ganti baju Kania mengambil novel yang kemarin ia beli lalu beranjak ke teras belakang rumah.
Dilihatnya ada laki-laki berjaket hijau army sedang asik memberi makan ikan bersama adiknya. Mamahnya sedang menuangkan es jeruk ke dalam gelas.
"Katanya temen kamu"
Laki-laki itu berdiri dan membalikkan badannya.
"Eh ka Syharul" Kania tersenyum, wajahnya merah padam.
Tante Karin mengajak Sultan masuk dan meninggalkan mereka berdua.
"Tadinya gua mau ngajak lu ke kafe Kan" ucap Ka Syahrul membuka pembicaraan
"Tapi katanya lu udah makan, yaudah gajadi"
Ka Syharul duduk di kursi sebelah Kania.
"Dan kayaknya enak juga kalo belajar disini dibanding di kafe" lanjut ka Syharul sambil mengeluarkan buku tebal dari dalam tasnya.
Kania terkejut, melihat judul buku yang di keluarkan ka Syharul. Sontak Kania pun menutup novel yang baru saja ia buka.
99% Lulus SBMPTN. Buku dengan tebal kurang lebih 6 cm itu sudah mulai keriting di ujung bagian bawahnya.
"Ini buku yang kemarin lu beli kan ka?"
Ka Syharul mengangguk sambil melepas jaketnya.
"Gua gak nyangka loh ka, ternyata Kaka suka belajar juga. Padahal yang aku lihat Kaka itu kaya brandal sekolah ka hhhaaa"
"Kita tidak bisa menjudge seseorang itu baik atau buruk hanya karna penampilan. Penampilan bisa menipu."
"Gua minta maaf ya ka, kalau pandangan gua ke lu selama ini salah." Kania tersenyum
"Gua boleh kan latihan soal disini? Kalau boleh lu gua maafin"
"Apa si yang engga buat Kaka"
Mereka sama-sama tersenyum dan kemudian tertawa.
Satu menit setelah itu Kania terjebak dalam konflik cerita novel, dan Syahrul berjibaku dengan soal-soal latihan SBMPTN.
"Aku ke dalem dulu bentar"
Kania masuk ke dalam untuk mengambil cemilan.
Ka Syharul menulis sebuah catatan dan menyelipkannya di halaman belakang novel yang Kania baca.
![](https://img.wattpad.com/cover/215653737-288-k90064.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Salahkah Mencintai Kamu [Update Tiap Jam 10 Pagi]
CasualeJangan bicara soal kesalahan. Karena seharusnya akupun tidak berada disini. Terlebih bila harus menunggu perasaanmu yang tak pasti.