PART 7 KEBIASAAN

3.7K 150 0
                                    

Vote 150 komentar banyak aku up
Kalo yang mau tau kelanjutannya silahkan vote dan komennya

Selamat membaca 🤗

Pagi yang cerah matahari telah bersinar menembus tirai kamar, semilir angin pagi menerpa tubuh sang pemilik kamar yang masih tetap setia dengan dunia mimpinya, tubuh yang tengkurap dan selimut yang masih menutupi seluruh tubuhnya kecuali kepala.

Hari Minggu memang sangat nyaman, lagi pula namanya libur berarti diam dirumah, pikir Sisil.

Getaran handphone membuatnya bangun namun posisinya masih sama, lagi mode mager tingkat dewa dia, jadi nggak ketulungan deh

" Siapa ? " Tanya Sisil dengan suara khas orang yang baru bangun tidur.

__________________

" Hmm " sisil

___________________

" Males " tolak sisil

_____________________

" Tapi caa- " jawab Sisil terhenti karena Caca sudah memutuskan sambungannya secara sepihak membuat dirinya kesal.

" Haduuuuhhh tuh anak baru aja gue bangun, udah bikin gue mumet " gerutu Sisil

Lalu ia duduk melihat keluar ternyata hari sudah siang melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 08.00 untung saja hari ini adalah hari minggu.

Sisil masuk ke kamar mandi hanya cuci muka bukan mandi rasanya malas sekali, tapi tetep cantik ko setelah itu Sisil beres - beres tempat tidur mungpung lagi dapet hidayah.

Sisil keluar kamar ternyata semuanya sudah bangun mamah yang lagi masak tapi kalau vino entah kemana, ide jail Sisil datang begitu saja ia ingin mengejutkan sang mamah yang sedang fokus.

Berjalan mengendap - ngerap secara pelan layaknya maling takut ketahuan rumah.

" Lagi ngapain ? " Tanya vino yang tiba - tiba di belakang, rencana Sisil gagal begitu saja karena kedatangan vino

" Anjir lo bang " sentak sisil dengan terkejutnya melihat vino yang tiba - tiba di belakang

" Lagian Lo jalannya kayak gitu , gue kira ada maling " vino

" Iiiih ko gitu sih , ini adek nya  sendiri " kesal Sisil

" Kalo adeknya durhaka ya tetep bisa jadi maling " balas vino

" Lah kan ini rumah sendiri bangke " balas Sisil

" Rumah gue juga lah, kan gue emaknya mama Devi sama papa Mahendra " _vino

" lah kita kan satu saudara, satu rahim beda waktu lahir, serah ahk bang, asal Abang bahagia capek debat ama lo " jawab Sisil dengan asal - asalan ia kesal bang vino yang nggak mau ngamah, sama adeknya sendiri

" eh sisil sama Abang udah bangun, makan yok niiih mama siapin nasi goreng spesial buatan mama " jelas Devi

" Iya mah " balas mereka serempak

Sisil dan vino yang berjalan menghampiri Devi lalu duduk di meja makan.

" Kok nasi goreng Sisil banyak banget sih mah " protes sisil

" Biar kamu kenyang, lagian tuh badan kecil amat " jelas Devi

" Iya mah pantatnya aja tepos " ejek vino

" Ya kali, Abang perutnya kayak cewek kebanyak kan lemak lu,  kagak ada roti sobek sukanya makan ama molor mulu " timpal Sisil

" Beraninya lo ama Abang heem " kesal vino

TRAPSILA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang