PART 19 DIA LAGI

2.5K 125 8
                                    

Vote 150 dan komentar banyak aku up
Kalo mau tau kelanjutannya silahkan vote dan komennya

Selamat membaca 😊😊

Sisil pergi ke rooftof sekolah mungkin itu adalah hal yang paling tepat, kali ini hatinya sedikit lega dengan ini ia bisa menenangkan pikiran saat ini, tentang perjodohan yang mungkin akan mutlak untuk ditolak.

Sepanjang jalan tidak terlalu banyak orang, hanya satu dan dua orang saja yang lewat karena sekarang jam pelajaran sedang berlangsung.

Sampai di rooftof angin menyapa wajah Sisil dengan helayan yang sangat nyaman, disuguhkan pemandangan indah yang enak dipandang gedung - gedung tertata rapi dan jalanan begitu ramai.

Sisil berjalan menuju kursi tua yang biasanya digunakan oleh anak-anak brandal saat bolos, ya kali ini juga Sisil bolos, malas jika harus ketemu guru killer karena akan memperburuk moodnya saja.

Sisil duduk termenung memikirkan apa yang telah terjadi hari ini. Bagaimanapun juga Sisil tidak menerima dengan pernyataan papanya membuat dia berpikir keras, apa sebenarnya yang akan terjadi jika iya menolak ? Dan apa yang terjadi jika iya menerima ?

Pertanyaan - pertanyaan Sisil yang berputar di otaknya

Sisil mengeluarkan satu batang rokok dan kreteknya dari dalam rok yang tak sengaja ia bawa dari rumahnya, jadi ini hanya kebetulan saja. Untung tidak ada razia bisa - bisa kena Bu Pani lagi.

Kandungan nikotin iya hisap, Kebulan asap mulai ia permainkan dan itu sangat berpengaruh dalam dirinya menjadi sedikit tenang ditambah dengan pemandangan kota yang membuat candu. Namun, disisi lain kandungan nikotin itu berbahaya bagi tubuhnya.

Ingin sekali iya teriak meminta keadilan, tentang takdir yang terus mempermainkannya.

Terdengar suara barang - barang yang jatuh dari gudang kecil. Namun Sisil hiraukan pikirnya karena itu hanya halusinasi atau tikus jadi buat apa dirinya takut. Sisil juga pernah mendengar bahwa gudang yang berada di rooftop itu terkenal dengan keangangkeran dan misteri - misteri gosip yang beredar.

Dengan santainnya Sisil mengisap rokok tanpa memedulikan orang yang keluar dari gudang, yang berasa dibelakangnya sedang memperhatikan Sisil.

" Kenapa bolos ? " Tanya lvan , ya dia adalah ketua OSIS di SMA Taruna masa sekarang.

Sisil berbalik ke belakang dengan rokok yang masih ada ditangannya serta kebulan asap yang keluar dari mulutnya. Lalu ia kembali menatap ke depan.

" Serah " jawab Sisil ' kenapa sih harus ada orang disini kena juga gue ' batin sisil

" Lo kok ngerokok sih, ini masih lingkungan sekolah dan patuhi aturan yang berlaku " tegur lvan

Sisil bangkit dari duduknya ia merasa kesal dengan kedatangan Ivan yang terus saja berbicara. Ia berjalan berhadapan dengan lvan, sorot mata tajam serta wajah datar tak lupa penampilan yang acak - acakan.

" Ini masalah gue, kenapa Lo harus repot " jawab Sisil lalu ia pergi begitu saja dengan membuang sisa rokok ke sembarang tempat.

Ivan hanya menggeleng - geleng baru kali ini ia mendapatkan siswa perempuan brandal seperti ini.

Sisil turun dari rooftof sekolah ternyata bel baru berbunyi karena masih ada banyak siswa yang baru keluar kelas.

Sisil berjalan dengan santainnya tanpa mempedulikan orang - orang yang mentapnya, Sisil juga berpapasan dengan Andra. Namun, ia hiraukan rasa kesal masih ada jika bertemu dengannya.

TRAPSILA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang