PART 25 OMG GASWAT

2.4K 136 24
                                    

Vote 150 dan komentar banyak aku up
Kalo mau tau kelanjutannya silahkan vote dan komennya

Selama membaca 🤗

Sisil membuka mata ia melihat sosok ruangan yang tak asing baginya beralih ke kanan menampilkan wanita setengah abad yang masih begitu cantik.

" Mamah ? " Tanya Sisil dengan wajah kaget

Devi yang mengelus - elus rambut Sisil dengan lembut dibumbui oleh kasih sayang, membuat siapapun nyaman akan kehangatan yang diberikan Devi

" Eh sil kamu udah bangun sayang ? " Tanya Devi sedangkan Sisil diam ia kembali, menatap langit - langit kamarnya dengan pikiran melayang ' apa mama gue tau ya kalau gue kabur dari rumah sakit. Nah terus yang bawa gue ke sini siapa dong ? ' batin Sisil

" Haha iya pa , makasih ya makanannya ternyata masakan mama enak " puji Andra

Seketika Sisil tergelonjak kaget mendengar berat yang tak asing baginya, seketika Sisil duduk, bahkan selang oksigen pun tertarik begitu saja. Membuat semua orang kaget yang ada di ruangan ini.

" Loh sil kamu udah bangun ? " Tanya Mahendra sambil berjalan menghampiri sisil

" Papa ? " Gumam Sisil dengan wajah kaget apa papanya bakal memarahinya kembali ? Ahh tidak tidak habis sudah nasibnya kali ini.

" Kamu kenapa sil ? " tanya vino

" Kagak bang " jawab Sisil, Sisil baru menyadari bahwa ada sesuatu yang ada di hidungnya ia memegangnya lalu melepaskannya begitu saja.

" Apaan sih nggak jelas banget pake kayak ginian segala " gerutu Sisil terdengar oleh ibunya yang ada disampingnya.

" Jelas dong sil, kan kamu membutuhkannya, jadi pakai lagi ya " bujuk Devi

" Nggak mau mah bau " tolak Sisil

Sisil turun dari ranjang namun dengan cepat ditahan oleh Mahendra yang ada disampingnya.

" Mau kemana ? " Tanya Mahendra dengan intens

" Eem toilet pa, pengen pipis apa berak ya ? " Tanya Sisil kepada diri sendiri memang kelakuannya susah sekali untuk dikontrol keceplosannya .

" Nah kamu pengen nya apa ? " Tanya Devi dengan wajah polos

" Nggak tau mah, yang penting Sisil mau ke toilet aja " jawab Sisil dengan wajah tanpa dosanya.

Andra, vino dan Mahendra yang mendengarnya hanya geleng-geleng melihat Sisil bersikap seperti itu, Andra ia tak menyangka melihat kelakuan bobrok Sisil. Berbeda sekali saat andra bertemu disekolah.

Sisil mengambil gantungan infus yang berada disampingnya dan turun dari ranjang, dengan cepat Mahendra menuntunnya dari belakang.

" Papa kok ikut sih ! " Kesal Sisil

" Kan takut kamu kenapa - napa " balas Mahendra

" Iih kan Sisil cuma ketoilet sebentar pengen berak pa " jelas Sisil.

" Papa tunggu di depan pintu " bala Mahendra

" Serah papa deh, asal papa bahagia " gerutu Sisil yang sedang malas

Sisil masuk ke toilet sebenarnya ia ke toilet pengen muntah, rasanya isi yang ada di dalam perutnya ingin keluar, Sisil menghampiri wastafel yang ada disana, 'hoek hoek' tak lupa guyuran air agar tidak terdengar keluar.

" Anjir capek bego " gumam Sisil lalu ia berdiam diri sebentar ia sangat lelah badannya rasanya lemas, namun ia mencoba untuk lebih kuat dengan menetralkan wajah dan sakit yang ada di perutnya.

TRAPSILA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang