11

926 84 15
                                    

Keesokan harinya.
"Jadi sekian dari saya. Assalamu'ailakum wa rahmatullahi wa barakatuh."

"Waalaikum salam." Jawab satu aula.

"Baguslah ya tempat kuliah nya, alumni nya juga terkenal-terkenal, masuk sini ga susah juga katanya, selama pilihan yang pertama." Seru gadis cantik berwajah timur.

"Kaya bisa bangun tempat kuliah aja lo Syal komentar." Saut Sergia.

"Ya kalau gamau di komentar bisa pindah ke hutan ya." Suara berat ikut bergabung, semua mengangguk lalu terdiam dan saling tatap.

"Tapi sekolah nya ga butuh komentar lo." Saut Sergia lagi, lalu terdiam.

"Setau gua, suara kita ga ada yang kaya gitu, Fitri yang tomboy aja suaranya cempreng." Sergia menatap horor aula kampus.

"Emang, orang yang ngomong cogan belakang lo." Semua dapat mendengar suara itu, kesepuluh gadis yang berdiri secara horizontal itu serentak menengok ke arah Sergia yang paling dekat dengan tangga untuk turun ke panggung aula.

"Who are you?" Sergia bertanya.
"Saha ie?" Putri bertanya.
"Siape ye?" Tawa bertanya.
"Nuguseyo?" Syahla bertanya.
"Siapo yo?" Fidel bertanya.
"Sopo ya?" Diva bertanya.
"Sape ni?" Lola bertanya.
"Kore wa daredesu ka?" Sindi
"Siape tu?"Agustina
"Stop ini kenapa jadi pake bahasa macem-macem, inget lagu wajib, satu nusa, satu bangsa, satu bahasa kita~"

"Siapa ya?" Tanya Robeka akhirnya.

"Fitri kemana ya?"
"Jingan si Fitri yang nyariin kakak kuliah, padahal terakhir dia di cariin abang kutang gegara nunggak nyicil." Bisik Tawa ke kiri dan kanan nya, lalu ketiga nya tertawa.

"Dia udah ga sama kita Kak." Agustina menjawab.

"Oh, emang kenapa?"
"Banyak berubah, aku temen sebangku aja si cuekin." Saut Sindi sedih.

"Coba duduk lagi yuk, cerita, kok dia bisa berubah."

"Dia itu tadinya baik dan aktif banget, tapi kali ini buruk dan pasif banget. Emang sih nilai nya bagus, tapi seru an Fitri yang dulu."

"Kalian udah tanya ke Fitri kenapa dia berubah?"

"Udah, tapi dia bilang masalah keluarga."

"Emang sih, abangnya kan udah nikah, katanya sering banget berantem, nah kemarin sih udah gapapa, tapi kali ini sama Mama nya benci banget si kakak ipar,  terus dia belakangan ini jadi kaya penengah gitu. Mungkin itu kenapa dia berubah." Raga diam, tidak menyangka apa yang di lalui Fitri lumayan berat, melihat dari dua sisi memang bagus, namun saat salah satu memiliki status yang lebih tinggi dari yang lainnya akan sulit, biasanya pihak status lebih tinggi akan meminta pembelaan sedangkan pihak lain akan semakin jauh karena berpikir sekongkol, atau mungkin tidak bisa di percaya.

Ini memang langkah bijak, namun Raga tidak tau apa arwah lain itu bisa atau malah memecahkan keluarga itu menjadi dua kubu dan selama nya abang Fitri akan selalu menjadi penengah.

"Tolong, gua minta tolong sama kalian, dia banyak berubah kan?"

"Iya, jadi suka Bully." Semua mengangguk.

"Tapi yang di bully, yang suka membully kak." Jelas Diva.

"Hah? Si pembully di bully?"
"Iya, kaya si Fitri pemeran si karma gitu." Saut Sergia senang.

"Seneng sih, jadi tu orang ga bully yang lemah lagi, tapi takutnya balik ke si Fitri nya lagi Kak, namanya karma." Lanjut Sergia lagi-lagi semua setuju.

"Kalian mau percaya sama gua atau enggak itu terserah, tapi... Gua ketemu Fitri, Fitri yang asli. Dia bilang di dalam tubuhnya bukan dirinya."

"Hah? Serius! Kok bisa?"
"Dimana kak?"
"Tunggu bentar! Fitri bilang sebelum berubah jadi kaya gini, dia sering berusaha melakukan Lucid Dream karena dia pingin hidup tenang meski hanya di mimpi bukan nyata dan....."

"Cara menuju Lucid Dream bisa ke Astral Project juga. Kadang keduanya bisa dateng gitu aja ke kita, gua cuma gatau, ini datang tiba-tiba atau dia yang rencanain karena lelah sama masalah keluarganya." Semua diam mendengar seruan Sindi.

Ey yow, pembaca baik cek,

makasih banyak buat komentar dan vote kalian, huwaaaa sayang banget deh, purple purple! 💜

Oh iya ada yg dapet giveaway dari pemerintah gak? Yang UN di hapuskan loh, yuk tos, kita satu server haha.

Tenang kita angkatan Corona bukan cuma satu dua orang, itung aja misal perkelas 30 orang, kali in berapa kelas, kali in berapa sekolah di indonesia dan bukan hanya indonesia, di seluruh dunia pun begitu, ya meskipun ga sistem UN tapi itu membuktikan kita gak sendirian.

Jujur awal nya down, tapi pas liat youtube kak Nazwa akoh pun makin kuatin mental buat menghadapi orang-orang kaya gitu, oke emang mungkin dia bercanda, but, kalo se gang aja rumah aja, nanya "angkatan Corona ya?"  "Dapet giveaway dari pemerintah ya?" Dll. Lalu orang itu tertawa dengan berbagai nada atau bentuk, Apa ga cape harus jawab sambil ikut ketawa sama tu orang? Kalo gua pingin gua ketok asli.

Kita pun ga ingin jadi angkatan Corona, ini bukan pilihan! Who know the future?

Namun sekali lagi akoh ingat kan, seperti kata kak Nazwa kita adalah angkatan emas, begitupun semua artis di dunia mengatakan hal yang sama 'golden class 2020'. Oh come on, ga selama nya yang berbeda harus di pisahkan. Inget indonesia tu beragam, anggap aja kita satu dari bagian unik di dunia, ya kan?

Aku yakin angkatan yg lainnya juga hanya bercanda atau mungkin ingin memperkuat mental kalian,
who knows someone's heart?

I love u semua angkatan, inget kita satu.


Ps : ini mungkin bisa jadi pembicaraan yang sensitif. Maafin bgt kalo ada salah ngomong.

Cowo Indigo (OnGoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang