14 - Hukuman

40 7 0
                                    

Nyatanya, banyak yang tersembunyi. Entah disembunyikan karena memang harus di sembunyikan selamanya, atau menunggu waktu hingga semuanya terbongkar. Kita lihat, siapa yang paling lama bertahan dari persembunyiannya.

* * *

"Gue.. Khawatir sama Lo."

Tumben. Tumben sekali manusia mulut pedas itu tidak mengeluarkan kata kata pedas lagi.

"Kalo Lo mati. Gue yang repot." Sudah dibilang bukan? Pedas. Setelah mengatakan itu dengan muka datar, Aksa pergi dari hadapan Aletta, "Lo gue hukum,besok." Aksa mengatakan itu sebelum benar benar menghilang dari pandangan Aletta.

Aletta terdiam. Memang benar ya, pada dasarnya manusia es itu hanya akan khawatir karena kasian, bukan peduli. Aletta jadi sedikit menyesal karena kasihan dengan lelaki itu.

Besok, Aletta akan di hadapkan oleh apa lagi? Memikirkan itu sudah membuatnya pusing tujuh keliling enam turunan. Huftt.

* * *

"Sa, anak baru itu siapa si namanya?" Pertanyaan dari badhra memecahkan keheningan yang tadi sempat tercipta beberapa menit.

"Lupa." ujar Aksa dengan bahu mengangkat acuh.

Sebenarnya dia tidak benar benar lupa, namun malas saja menjawab pertanyaan Badhra. Mengingat cewek itu dia jadi teringat tentang hukuman. Lihat saja, dia sudah menciptakan hukuman terhormat untuk Aletta.

"Ck, bohong ya lo?! Masa iya nggak inget padahal udah pulang bareng beberapa kali." sindiran halus dari mulut Badhra. Ia juga kepo tentang siapa nama cewek itu.

"Dia nggak penting. Ngapain gue harus inget?" pernyataan serta pertanyaan dari Aksa mampu membuat teman temannya 'sedikit' skakmat. Aksa memang jago membuat lawan bicara nya skakmat. Sangat mengesalkan memang, tapi sahabat sahabat Aksa sudah terbiasa akan hal itu.

"Nanti juga ganti, jadi gini 'Dia penting buat gue.' liat aja" ujar Bayu memperagakan jika Aksa berkata seperti itu, disertai muka serius yang di buat buat.

Lirikan tajam Aksa seolah berkata bahwa ia menyangkal apa yang di katakan oleh Bayu.

"Namanya Aletta Athana" jawab kavin dengan jari yang sedang menari di layar ponsel miliknya.

"Lo tau dari mana? Perasaan gue ga pernah bilang ke siapa siapa deh" Kali ini Ravael bertanya.

"Jadi lo udah tau nama nya Rav?"

"Udah lah, cewek cantik masa di anggurin," jawab Ravael dengan nada santainya.

"Anjir, ngapa nggak bilang?!" Kali ini nada kesal dari Badhra.

"Emang lo nanya sama gue?" pertanyaan menjengkelkan itu dari Ravael.

"Aih, pasti gue keduluan start ni! Lo pada pasti udah tepe-tepe kan?!"

"wooo, lo nuduh aja nii, gue belum tebar pesona kok, gue baru chat dia terus bilang ke dia kalo dia cantik." Seketika Ravael terkekeh mengingat hari itu, dimana dia memuji Aletta dari direct message di Instagram.

"Ck! Lo udah banyak Rav! Bagi bagi lah!"

"Kali ini beda!" Senyum manis ravael tunjukkan kepada teman temannya, membuat Aksa, Badhra, Bayu, dan Kavin bergidik ngeri serta geli.

"Beda apaan Maemunah! Udah udah biar adil, itu jatah Aksa! Lo pada ga liat kemarin mereka abis pulang bareng?" Kavin terkekeh sebentar.

"Berisik lo pada! Jomblo aja udah si, santuy!" Bayu berujar, dengan mulut mengunyah permen karet nya. Jika teman temannya mencari perempuan, beda lagi halnya dengan bayu. Dia salah satu korban Gagal Move On. Padahal sudah mencoba mengikuti jejak Ravael dan Kavin, yaitu, Menjadi playboy.

AksAleta's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang