Melihat sekeliling untuk mencari kemana bola itu pergi.
Bola basket yang beratnya lumayan itu berada di bawah injakan kaki seseorang. Sepertinya orang itu menahan agar bola nya tidak pergi kemana mana.
"Sini! Oper dong!" Pinta gadis berkuncir kuda dengan jarak 2 meter dari tempat seseorang itu.
Laki laki tidak ber ekspresi itu hanya menunjukkan satu alis yang terangkat.
"Ka Aksa! Siniin bola nya!" Pinta gadis itu sekali lagi.
"Butuh?" ujar laki laki itu yang setelah nya duduk di kursi, dengan satu kaki yang masih menahan bola itu.
Perempuan itu hanya mengeluarkan decakannya akibat kesal.
"Sini" ujar perempuan itu dengan tangan yang terulur, berniat untuk menggambil bola basketnya.
Aksa menggambil bola itu lalu ia lemparkan sehingga masuk ke dalam ring yang letaknya lumayan jauh dari tempat duduknya.
"Ko di lempar si ka!"
Sedangkan Aksa, ia mengeluarkan ponsel nya dari saku celana olahraga. Lalu membuka salah satu room chat dengan seseorang dan membalik handphone tersebut agar Aletta melihat nya.
Mama
Nanti plng jemput kakak mu dulu ya sa.
Jangan lupa, Aletta nya di ajak.Aksaafr
yaAletta masih setia dengan wajah kesal bercampur bingung. Aletta membaca pesan dari mama Aksa, "kakaknya ka Aksa darimana emang?"
"USA."
Aletta menganggukkan kepalanya paham.
"Kita ... Pulang bareng?" pertanyaan itu keluar dari mulut Aletta. Pasalnya, setelah mama Aksa pergi ke luar negeri, Aletta berangkat dan pulang sekolah sendiri. Kalau pun Aksa sedang berbaik hati, Aksa menurunkan Aletta hanya di halte saat berangkat bersama. Itu pun sangat jarang.
Aksa mengangguk sekali.
"Aletta!" seru seseorang di belakang Aletta.
Aletta berbalik untuk mengetahui orang tersebut. "Lo kemana aja si! Kan gue cariinnn, gue pengen ngasih tau berita pal-" ujar Nasya nge-rap. Dan terpotong saat ia melihat seseorang di balik punggung Aletta.
Matanya membola melihat sosok itu, "Ehh! Kak aksa!" ujar Nasya setelah itu menggeser tubuh Aletta, sehingga posisi Nasya berada di depan tubuh Aletta sekarang.
Nasya tersenyum sumringah melihat wajah Aksa yang lumayan dekat dengan dia. "kakak apa kabar?" Nasya sksd. Aletta yang berada di belakang Nasya menutup mulut nya, berusaha menahan tawa nya setelah melihat wajah tak bersahabat serta bingung di wajah Aksa. Tetapi tetap saja, ekspresi apapun yang di tunjukkan Aksa, tetap terlihat datar.
"Lo siapa?"
Jleb, sakit hati Nasya maaaa! -batin Nasya menyahut.
"Eh, kenalin ka, Nasya Zahra putri, panggil aja Nasya, anak kelas XI IPA 2, suka makan siomay di kantin, imut, suka loli-"
"Pup." potong Aksa setelah itu pergi meninggalkan mereka. Dengan wajah datar tentunya.
Tawa Aletta pecah seketika. Sedangkan yang di tertawakan sedang menghentak hentakkan kaki nya, tanda bahwa ia sangat kesal.
"Ih parah banget si! Aletta udah dongg, jangan ketawa!" ujar Nasya dengan membekap mulut Aletta.
"Eh tapi gapapa deh, walaupun ngeselin, tapi itu pertama kalinya gue ngomong sama dia, mana dia nanya gue siapa lagiii, ih Aletta itu pangeran dari manaaa! Jodohnya Nasya kayanya itu deh!" ujar Nasya melanjutkan,dengan mengguncang kan kedua bahu Aletta.
KAMU SEDANG MEMBACA
AksAleta's Story
Teen FictionDia, Aksa Afrian Adhitama Cowok misterius dengan tatapan tajam nan dingin milik nya. Dia, penguasa sekolah. Bukan, dia bukan berandalan sekolah, melainkan murid pintar di sekolah, tapi hobinya berkelahi. Dia, penguasa materi. Dia, penguasa jalanan. ...