17 - Ravael crazy

20 4 0
                                    

"Gila najis!" Perkataan pedas yang lontarkan Kavin memperjelas bagaimana kondisi Ravael saat ini. Kadang dia tersenyum sendiri, terkekeh pelan, bahkan tertawa dengan tangan yang memukul mukul bahu Kavin.

"Huaaaaaaaa lo tuh kyutttt bangetttt siiiiiiii" ujar Ravael seraya mencubit kedua pipi Kavin gemas.

"Idih! Najis! Lo kenapa si?! Gila kali, lo bilang gue imut?!"

Lantas Kavin langsung bergeser menjauh dari Ravael.

"Idih! Bukan lo!" Ravael menjawab dengan lirikan tak suka. Lalu setelah itu tersenyum lagi.

"Bukan gue, tapi yang di cubit gue! Ih anjir lo kenapa si?!" Kavin kesal bercampur dengan penasaran.

"Gue abis di peluk cewek," ujar Ravael malu malu.

"Ih najis mukanya! Shy shy monkey!,"

"Bukannya udah biasa di peluk cewek? Ko jadi kek salting gini si?" Kavin heran dengan tingkah Ravael yang sejak dari toilet malah seperti ini.

"Ga ngertiiiii lagiii gueee seneng bangetttt!!!" Ravael menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Menyembunyikan wajah yang mulai terlihat merona.

"Berisik." Nada dari suara itu tenang, tapi Ravael tahu bahwa itu adalah sebuah teguran yang mutlak.

"Iya iyaaaaa," Ravael akhirnya mengalah karena jika Aksa sudah berkata demikian, mau tidak mau harus mau.

"Saaaaaaa... Yangggg hello epribadiiiii" Badhra bergabung dengan teman temannya di kelas setelah tadi habis membeli minum di kantin. Lima orang cowok itu sedang berada di meja paling belakang, pojok kanan dari pintu masuk kelas. Kelas saat ini tidak ada guru.

"Sa, pulang ke markas dulu ga?" Bayu bertanya tetapi pandangannya masih fokus pada game online di ponselnya.

"Iya."

Tring!

Notifikasi itu dari ponsel Aksa. Aksa mengambil ponsel miliknya di saku celana.

Mama
Pulang bawa Aletta, jgn d tinggal.

Aksa melihat layar ponselnya sebentar. Berfikir apa harus mengiyakan atau menolak. Tapi,

Aksaafr
ok.

Aksa memang paling tak bisa membantah sang mama. Selalu ada rasa khawatir kalau dia tidak mengiyakan ucapan sang mama. Tapi, sesekali Aksa selalu menolak jika itu memang sangat tidak sesuai dengan pikirannya.

Mama
Mama nggak tau sampai kapan di sini.
Jangan tinggalin Aletta sendirian di tempat sepi. Paham Dek?
Pokoknya, Aletta nggak boleh sendirian!

Jika ada Asya, pasti Aksa selalu di panggil dengan sebutan 'Dek'. Aksa paling tidak suka jika di panggil dengan sebutan itu, dia merasa masih bocah jika di panggil dengan sebutan itu.

Aksaafr
dia ud dws ma.
Aksa mau mn sm tmn tmn.

Mama
Kamu ngetik apa sih dek?
Mama nggak ngerti

Aksaafr
Dia udah dewasa.
Aksa mau main sama temen temen.
Mama ribet.

Mama
Gak mau tau dia harus tetep sama kamu.

Aksa menghela nafas sabar. Sumpah! Dia sangat kerepotan dengan hadirnya Aletta, Aletta benar benar parasit dalam hidupnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AksAleta's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang