14 | Birthday Gift

1.2K 164 30
                                    


- BOURNE -

▪️▪️▪️


Disinilah, di mansion mewah kediaman hwang jiseob dan keluarganya. Suasana menjadi sangat tegang saat menerima kedatangan tuan dan nyonya hwang yang langsung terbang dari london ke korea. Bagitu banyak yang terjadi kemarin hingga membuat harga saham HSB Corp menjadi turun beberapa persen dari sebelumnya.

"Sekarang apa? Apa yang akan kau lakukan?! " Tanya ny.hwang terdengar sedikit membentak jiseob.

"Tidakkah kau lihat semua akibat yang kau buat? Sudah aku katakan untuk tidak perlu membuat pengumuman soal hyunjae kenapa kau sangat keras kepala?!"

"Kau malah memperburuknya dengan mengadakan konferensi pers dan juga membawa hyunjae, ck.." decis ny.hwang

"...Apa maksudnya menggambar matahari! Dia pikir sedang berbicara di depan anak TK? Sangat Memalukan"

"Hentikan!" Bentak jiseob. Matanya mulai memerah. Napasnya naik dan turun akibat emosi yang ditahannya hingga detik ini. Sebagai orang tua, hatinya tak kuasa mendengar kata-kata itu dari mulut ibunya sendiri.

"Yeobo.." lirih minyoung menatap jiseob yang mulai mengeluarkan air matanya.

"Berhenti mengatai hyunjae seperti itu, bagaimanapun dia tetaplah anakku, dia adalah cucumu..." ucap jiseob sedikit gemetar. Selama ini jiseob selalu menahannya, walaupun dia terdengar tegas ia juga hanyalah manusia biasa yang bisa terluka hatinya.

"Jika kau tidak bisa menerima keberadaan hyunjae.. maka..tinggalkan keluargaku sendiri" ucap jiseob dengan sisa suaranya yang masih terdengar tegar.

"Jis--"

"AKU BILANG HENTIKAN!"

"Jangan bicara lagi!" Akhiri jiseob lalu melangkah pergi dari hadapan ibunya. Hal itu membuat ny.hwang menyengir.

"Kau tidak pernah berubah! Keras kepalamu! dan sifat cengeng mu! Bagaimana bisa aku malah mempercayakan perusahaan padamu waktu itu!"

"Sudahlah! Kau ini kenapa? Kita kesini untuk merayakan hari jadi perusahaan! Kenapa kau malah membahas itu! Jangan memperburuk keadaan " ucap tn.hwang yang sedari tadi hanya diam mendengar debat antara ibu dan anak barusan.

"Minyoung, katakan pada suamimu, agar tidak lupa dengan acara perusahaan malam besok, dia mungkin lupa saat ini dan alasan kami datang hanya untuk menghadirinya" ucap tn.hwang pada minyoung yang masih setia berdiri di posisinya.

Minyoung mengangguk. Mereka memang lupa soal hari jadi perusahaan karena beberapa kejadian belakangan ini. Untungnya jiseob memiliki banyak bawahan yang bisa di andalkan.

Sinb yang baru saja tiba membuat nyonya dan tuan hwang menoleh. Keduanya tersenyum senang melihat kehadiran sinb. Namun tidak dengan sinb, ia malah memperlihatkan ekspresi tidak sukanya terhadap dua orang itu.

Sinb bukan orang bodoh, dia sudah sangat paham dengan seluk beluk kedua orang tua ayahnya. Entahlah, sinb hanya tidak suka dengan sikap keluarga ayahnya yang kadang berlebihan dan selalu berkuasa itu. Walaupun begitu sinb tetap tidak mau di anggap sebagai cucu yang durhaka. Oleh karena itu, ia langsung membungkuk menghormati kedua nenek dan kekeknya. Belum sempat ny.hwang membuka mulutnya, sinb sudah melenggang menaiki anak tangga dan menutup pintunya dengan cukup keras.

"Anak itu benar-benar"

Di dalam kamarnya, Sinb kembali mengingat hyunjae yang kemarin terjatuh saat di konferensi pers. Sinb merasa buruk saat ini. Bukankah harusnya sinb menghampiri hyunjae saat ini? Setidaknya hanya untuk menanyakan keadaan kakaknya. Namun ia malah menutup diri disini, di kamar dan merutuki dirinya.

BourneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang