17. Membuat Keputusan.

580 52 1
                                    

Maaf kan za karna lama update, sebenarnya karna males nulis sih dan lagi disini chapter konflik dan za sendiri kadang ribet mikir nya bisa berjam jam tapi gpp happy reading minna.

--------------
Semua orang telah kembali ke menaion kecuali orang ²yg kuat mereka di suruh memperhatikan pergerakan demon calamity.

Selain itu para murid di mension di perintahkan untuk berjaga jaga akan kemungkinan yg buruk, dan juga para guru pun ikut andil dengan mengadakan rapat yg di lalui dengan sangat mendesak.

Dengan cara para guru di beri kan sebuah alat yg dapat terhubung dengan rapat karna sebagian guru akan berjga dengan beberapa murid dan sebagian nya mengawasi murid di mension .

(kayak rapat online pokoknya)

Sementara itu di lain sisi kelompok magical tidak biasanya hanya diam dan tidak ada persiapan apapun dari mereka.

"apakah ini serangan mendadak, ini tidak masuk akal" sedangkan itu Mrs Elena yg terlalu fokus rapat membuat mereka malah seperti mengadakan rapat pesta teh.

"lebih baik kita tenang dahulu, aku yakin ada sesuatu yg mencurigakan di saat saat seperti ini" dan itu bermula dari ide tulen yg selalu berfikir an tenang.

"aku mengerti maksud mu tapi bukan kah ini harus di atur segera?" tanya eren yg sebenarnya sangat gelisah sedari tadi.

"tenangkan diri mu di sini kita harus mempertimbangkan segalanya, lagi pula, jika kita buru buru maka akan sangat fatal akibat nya" jawaban dari tulen sedikit membuat setiap orang merasa tenang walau tidak 100%.

"jadi apa rencana nya?" tanya law yg sedari tadi menunggu ².

"pertama - Tama dia adalah calamity, kalian tau kan sekuat apa dia walaupun kekuatan nya tidak sebanding dengan devil king* tapi dia masih bisa di katakan sangat kuat"

Tulen mengangkat bicara sembari menggerakkan kan tangan nya.

(devil king = sebutan untuk menteri ras demon yg menjadi devil, liat chapter 12 the saviour)

"baik aku mengerti disini walaupun begitu kekuatan chiyo tidak bisa di gunakan untuk hal seperti ini" kali ini chiron merasa agak kesal karna mengerti dari maksud perkataan itu.

"tenangkan dirimu kakak ipar, tapi kita masih bisa menyelesaikan nya dengan kekuatan dari academy bukan" sela law yg membuat, chiron merasa agak sedikit tenang.

Namun begitu sebuah aura mengintimidasi berkoar seakan akan ingin memakan 2 pemuda yg baru saja selesai bicara.

"chiyo kendalikan lah aura mu, aku merasa sedingin es" pinta tulen yg duduk di antara chiron dan law.

"ch" chiyo hanya mendecih lalu menutup matanya, aura ya pun kembali ke tempatnya dan mereka pun me lanjutkan.

"aku mengerti tapi jika annihilation di gunakan saat ini, itu bisa memperburuk keadaan chiyo" ujar chiron khawatir.

"maaf tapi ini sangat mengerikan, dan juga aku tidak mau kehilangan kakak chiyo lagi" timpal eren yg membuat mereka terdiam.

Dan selama diam itu mereka mencoba sedikit menenangkan pikiran dengan memakan snack dan minum teh.

"bagaimana dengan penyatuan kekuatan?" kali ini law angkat bicara.

" aku tidak yakin akan hal itu, tapi layak di coba"kata  chiron menyetujui

" tidak ku pikir mungkin memang perang akan terjadi tapi dari satu hal aku tidak yakin. Kelompok lain akan setuju terutama kelompok whitch itu dan beberapa guru" potong tulen.

Angel Academy  (hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang