AD 15

27.6K 1.3K 2
                                    





Mohon maaf jik typo
Bertebaran dimana -mana...

-♥-

Happy reading gaessss.....

Aryo tengah mengelus perut buncit sang istri, ini sudah menjadi rutinitasnya. wajahnya gelisah bingung bagaimana caranya membicarakan masalahnya mana istrinya lagi dalam mood yang baik

" sayang mas harus kexxx proyeknya sangat penting sehingga mas harus turun tangan dan besok berangkatnya"

Glek dengan sesusah payah aryo menelan air liurnya saat sang istri mendongakkan kepalanya sorot matanya yang tajam membuat nya semakin deg -degan...
" boleh kok tapi nanti mas harus bawain aku oleh -oleh yang banyak! " juwita memperlihatkan senyum hangatnya.

"Tentu mau mas bawain apa aja......? " aryo kembali mengusap rambut panjang sang istri.

"Eum banyak nanti aku list dan gak boleh kelupaan, mas aku mau minta maaf aku berubah galak kadang -kadang suka ngambekan tapi bukan mau kok " juwita menundukkan kepalanya tiba -tiba air mata mengalir ada rasa bersalah saat melihat suaminya dengan ragu atau bahkan takut untuk mengutarakan isi hatinya.

Aryo mengangkat dagu hingga manik -manik mata saling bertemu, mengusap air mata yang membuatnya merasa sesak karena setelah kejadian fahmi kabur ( apalagi setelah ijab qobul)  aryo berjanji tidak akan membiarkan air mata jatuh walau air mata kebahagian.

"Mas tau itu bukan keinginanmu, hormon ibu hamil selalu naik -turun belum lagi kamu harus membawanya kemana -mana belum lagi terkadang mual serta pusing.  mas mengucapkan banyak terima kasih karena kamu sudah merawatnya dengan baik didalam sini, aryo mengelus perut juwita. kamu merelakan cita -citamu demi mengandung anakku jadi kamu tidak perlu meminta maaf " aryo mencium kilat bibir ranum istrinya.

" mas memang terbaik, aku bersyukur bisa dipertemukan dengan mas " juwita mendusel -duselkan wajahnya didada bidang suaminya.

"Mas juga bersyukur bisa dipertemukan dengan wanita sekuat dirimu, terima kasih sudah menerima semua kekuranganku "

"Bukankah pasangan harus menutupi kekurangan pasangan dengan kelebihan kita, mas tahu dulu yang membuatku ragu untuk melanjutkan pernikahan adalah jarak usia kita yang terpaut jauh tapi setelah mencoba menjalani hari demi hari rasa nyaman, aman itu muncul membuat aku memantabkan untuk memilih melanjutkan nya ternyata pilihanku benar karena mas aku merasa dibutuhkan dan begitu berharga "

Malam itu mereka saling mengungkapkan perasaan satu sama lain, inilah alasan tuhan memberi kesulitan ternyata banyak hikmah dibaliknya.

Ke esokan harinya...

Juwita memaksa untuk ikut mengantarnya kebandara, selama diperjalanan ia tak henti -henti bermanja dengan sang suami.

Sampainya dibandara ita masih setia memengang tangan aryo, membuat sang empunya enggan meninggalkan istrinya...

Tiba -tiba juwita merasa perut nya sakit yang luar biasa,

" mas peut aku sakit banget hiks, sakittttt "

Aryo yang panik ia langsung membawa sang istri kerumah sakit tidak perduli dengan proyeknya, diperjalanan menuju rumah sakit aryo tak henti -hentinya melafalkan doa serta mengelus perut istrinya karena hal tersebut bisa sedikit mengurangi  rasa sakitnya.

"Sayang kamu harus kuat "

"Perjalanan bisnis mas gimana...? "

"Biarkan kamu dan debay lebih penting dari segalanya. "

Setibanya dirumah sakit aryo dengan cekatan menggendongnya bride style hingga datanglah suster yang membawa brankar tanganya setia memeganginya.

Aryo berjalan mondar -mandir didepan ruangan istrinya diperiksa karena dirinya dilarang ikut kedalam.

Drtttt.. ddrrt

Ia juga mengabaikan handphonenya yang berdering sedari tadi karena yang terpenting saat ini adalah kondisi istri dan calon anaknya.

Tring.

Dokter keluar, langsung diberondong dengan beberapa pertanyaan oleh aryo.

"Bagaimana kondisi istri saya..?
Apa bayinya tidak apa -apa..?
Apa terjadi masalah yang serius..? "

Aryo mengerutkan keningnya melihat dokter tersebut malah tersenyum, perlu kalian tahu dikeadaan segentin tadi aryo masih sempat requess dokter yang memeriksa istrinya adalah seorang wanita.

"Istri bapak tidak apa -apa hanya mengalami kontraksi palsu biasa dialami ibu hamil "

Hufthhh helaan lega tergambar dari wajahnya yang semula tegang menjadi hangat seperti biasanya, lalu ia masuk ke ruang rawat melihat istrinya terbaring lemah membuatnya merasa gagal menjaga sang istri.

Drdrttt.. ddrtt

Akhir nya aryo memutuskan untuk mengangkat telepon tersebut.

" ........."

"Apaaaaa!!, papa tidak ada dipesawat karena mamu mengalami kontraksi palsu "

"......."

" untung saja papa belum naik kepesawat"

"....."

" iya nanti papa kabari lagi "

Setelah menutup telpon tersebut aryo menseluncur kegoogle ternyata pewasat menuju xxx jatuh sesaat setelah terbang.

Lalu ia mencium perut buncit sang istri, ternyata anaknya memiliki ikatan batin yang sangat kuat padanya ia membayangkan jika istrinya tidak mengalami kontraksi palsu. " terimakasih sayang sudah menyelamatkan papa! "

Suami PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang