Mohon maaf jika typo
Bertebaran dimana -mana.....
-♥-
Happy reading gaessss.....
Juwita mulai membuka mata pertama yang dilihat adalah ruangan yang berbau obat -obatan yang membuat kepala terasa pening, namun ia ingat bahwa suaminya harus melukankan perjalanan bisnis. juwita mengelus rambut suaminya yang tertidur sembari menggenggam tanganya.
" sayang kamu udah bangun..?, apa ada yang sakit...?
perutmu baik -baik saja jika merasa sakit katakan! " tanya aryo dengan rasa khawatir yang membuncah."Aku gak apa -apa, mas kamu enggak jadi keluar kota maaf pasti gara -gara aku ya " ucapku karena merasa bersalah.
" berkat dia mas masih berada didunia ini, aryo menyentuh perut istrinya. Pesawat yang akan mas tumpangi jatuh diselat perbatasan dedek bayinya memiliki ikatan batin yang sangat kuat sehingga membuatmu merasakan kotraksi palsu yang seharusnya di alami bumil usia kandungan 8-9 bulan"
Juwita membekap mulut dengan tangannya untung saja sang suami belum memasuki pesawat tersebut, ternyata ini lah alasan mengapa sejak semalan hatinya tak tenang dan gelisah
" terimakasih ya nak sudah menyelamatkan papa " batinnya juwita
Juwita menepuk sisi brankar agar sang suami ikut berbaring bersamanya, lalu memeluk tubuh kekar tersebut walau terhalang perut buncitnya.
" aku gak bisa bayangin gimana hancurnya diriku saat mas pergi! " air mata kembali mengalir.
"Stststststst mas tidak bisa berjanji untuk tetap disisimu karena umur tidak ada yang tabu tapi selama jantungku masih berdetak mas tidak akan pergi kecuali kamu yang memintanya " aryo mengelus kepala sang istri yang tertutup kerudung.
" aku tidak akan mungkin minta hal semacam itu, karena kamu segalanya bagiku jadi mas jangan pernah berkata seperti itu! "
"Iya mas tidak akan mengatakan semacam itu lagi "
Siang harinya juwita sudah diperbolehkan pulang, karena kondisinya sudah membaik tapi aryo kekeh meminta beberapa perawat mengawasi istrinya saat dirumah untuk beberapa hari.
Inilah yang terkadang membuat juwita merasa jengah akan sifat overprotektif suaminya, ia tau semua yang dilakukannya demi kebaikanku tapi bukankah itu terlalu berlebihan.
Dirumah.
Tenyata semua orang tengah berkumpul dirumah dari yang kulihat mereka semua memasang wajah penuh syukur mungkin karena akibat pesawat jatuh. fahmi berlari kearah kami ternyata ia langsung memeluk papanya bisa kulihat raut khawatir bahkan tanpa kusadari dia menitihkan air mata.
Inilah bukti sebesar apapun masalah antara anak dan orang tua tapi jika salah satu dari mereka terkena masalah pasti tanpa diminta akan membantunya dengan segenap jiwanya. didunia ini tidak ada namanya matan anak atau matan orang tua.
"Papa tidak apa -apakan..?, fahmi memutar badan ayahnya mencari luka yang disembunyikan!. "
" papa tidak apa -apa, kandungan mamamu yang sudah menyelamatkan papa dari maut. saat papa akan menaiki pesawat tiba -tiba perut mamamu sakit dan tanpa pikir panjang langsung membawanya kerumah sakit tanpa memikirkan proyek tersebut "
" makasih mah sudah menyelamatkan orang yang sangat berarti dalam hidupku " ada rasa sakit saat harus memanggilnya dengan sebutan mama.
" itu sudah menjadi tugasku sebagai seorang istri jadi tidak usah berterima kasih "
Aryo meminta sang istri untuk beristirahat dikamar dengan alasan tidak ingin sampai kecapean, semua orang tidak terkejut karena dulu aryo juga bersikap seperti itu saat bersama almarhumah hanna.
Skip
Juwita sedang melihat -lihat dekorasi kamar untuk bayinya sebenarnya dia sudah penasaran jenis kelaminnya tapi karena sudah sepekat untuk merahasiakannya.
Ting nong ~ting nong...
Fanya datang bersama anak perempuannya tiba -tiba dia memelukku sambari menangis mungkin karena beban hidupnya
" gue mau minta maaf ""Minta maaf kenapa..? "
" waktu itu gue sengaja ngampurin obat perangsang keminumanya fahmi, gue gelap mata kekitka mendengar kalian sudah lamaran tanpa berfikir melakukan hal itu dan sekaranh gue dapet karmanya fahmi membenciku hanya menganggap putriku saja!, coba waktu itu gue gak ngelakuin semuanya pasti tidak seperti ini"
Bohong jika juwita tak marah apalagi ditambah ia sedang hamil sangat sensitif, tapi melihat ekspresi putrinya fanya semua kemarahannya sirna begitu sajaaa
" sudahlah toh semua sudah berlalu, gue yakin suatu saat fahmi akan menyadari betapa besarnya rasa cintamu""Sekarang gue tahu kenapa fahmi begitu mencintaimu, karena sifat mu yang mudah memafaakan orang menyakitimu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Pengganti
General FictionDewi Ratna Juwita menangis menatap cermin, lelaki yang selama ini mengisi kebahagian dihari - harinya kini memberikan goresan luka begitu dalam.. Fahmi memilih kabur hari pernikahan kami.... Posisinya telah digantikan oleh ayahnya, akankah juwita...