AD 12

34.8K 1.4K 33
                                    

AD 12


Mohon maaf jika typo
Bertebaran dimana -mana....

-♥-

Happy reading guys........


3 month ago.

Aryo merasa ada yang aneh tidak biasanya sang istri meminta mandi bersama, lalu mengikuti kemanapun ia pergi termasuk hadir dalam rapat penting dan sifatnya rahasia tapi itu tak berangsur lama hanya 2 minggu seperti terjadi sesuatu yang membuatnya tidak berani dirumah tanpa ada dirinya.

Aryo berliuran membayangkan nikmatnya rujak mangga yang diparut tiba -tiba ia begitu sangat menginginkannya, padahal diusia 39 tahun giginya akan ngilu jika makan yang masam -masam.

"Bella belikan saya rujak mangga yang diserut, jangan terlalu lama! "

Bella mengerutkan kening karena mendapat pesanan aneh dari bossnya, aneh..? tentu karena ini bukan musim mangga lalu kemana dirinya harus mencari...?
"tapi pak ini belum musim mangga " cicitku dengan sopan dan lirih

"Saya tidak mau tahu dalam waktu 2 jam rujak mangga yang saya pesan harus sudah ada dimeja! " aryo berlalu meninggalkan sekertarisnya.

Aryo kembali keruangannya, duduk dikursi kebesarannya sembari menghembuskan nafasnya. ia mengeluarkan ponsel menghubungi sang istri

" yang mas pengen makan rujak mangga yang diserut hiks " tingkah aryo layaknya bocah berumur 8 tahun.

"tapi mas inikan belum musim mangga, yang lain aja ya biar aku buatin "juwita hanya tersenyum melihat tingkah suaminya.

" enggak mau!, mas maunya mangga hiks... hiks" air mata aryopun turun.

"ya ampun mas aryo kok nangis sihhh, ya udah aku tanya temen -temenku siapa tahu dia punya "

" aku tunggu ya yang " tangisnya langsung berhenti mendengar sang istri berusaha mencarikannya.

-------------------

Aryo melahap habis rujak yang diantarkan oleh mang asep, bahkan giginya sama sekali tak merasakan ngilu. entahlahhhhh

Malam harinya.

Saat memasuki rumah aryo mengerutkan kening tidak biasanya lampu rumah padam pikirannya tertuju pada sang istri, takutnya ada rampok atau yang berniat jahat.

Ia mencari tongkat yang berada disekitar ruang tamu, tepatnya dibawah kolong meja yang berisi barang -batang antik koleksinya. dengan perlahan menyusuri rumah mencari sesuatu yang janggal, firasatnya mengatakan ketaman belakang rumahnya.

Baru beberapa langkah tiba -tiba lampu menyala disana sudah ada keluarga, sahabat dan rekan bisnisnya. matanya berkeliling mencari keberadaan istri mudanya...

Orang -orang yang bergerumpul mulai menepi muncullah juwita dengan membawa kue ulang tahun berjalan mendekatinya
"Selamat ulang tahun mas " juwita memperlihatkan senyum terbaiknya.

sudut mata aryo mengeluarkan air mendandakan bahwa sanya dia terharu mendapat kejutan dari orang -orang terkasihnya.
"Mas saja tak ingat kalau hari ini hari kelahiranku, terimakasih sudah mengisi hari -hari mas dengan kebahagian " aryo mencium lama kening sang istri.

"Sama -sama mas, aku juga berterima kasih mas sudah sabar membimbingku dan sabar menghadapi sifatku yang masih kekanak -kanakan "

"Sudah tugas seorang suami membimbing istrinya menjadi lebih baik jadi tidak usah berterima kasih, mas sangat mencintaimu! "

Skip

Kini juwita tengah menyadarkan kepalanya kedada bidang suaminya, mengelus -elus rahang aryo yang dipenuhi brewok tipis
" mas aku punya kado spesial loh " juwita bangun dari posisinya mengambil kotak kecil yang sudah dibungkus rapi.

"Ini apa yang "

" buka aja mas " juwita kembali tersenyum.

Tangan aryo bergetar memegang bendah pipih itu, dilihatnya dengan perlahan ternyata hasilnya dua garis merah. ia masih berusaha memahami arti dari duaappahhh artinya positiffff.

" y-yang kka-kamu...? "

juwita menganggukkan kepala, aryo langsung memeluk erat sembari mengelus perut sang istri yang masih rata. lalu mencium perut tersebut sambil
" tumbuh yang sehat ya disana, jangan rewel kasihan mama nantinya "

"Iya papa " jawab juwita menirukan suara khas anak kecil

"Oohh ya, usia kandungannya berapa yang..? " aryo tak henti -hentinya mencium perut juwita.

" belum tau mas, jadi kemarin itu aku iseng beli pas tak cek eehhh hasilnya positif tapi aku sama sekali enggak mual. Malah yang nyidam kamu mas"

"Ooo besok kita cek kandungan ya, nyidam...? "

"Iya mas besok kita cek kandungannya, masak mas gak sadar kalau tadi siang nyidam rujak mangga "

Setelah mengetahui kehamilanku ke esokan harinya mas aryo menyuruh bi ijah dan lastri memindahkan barang -barang kami kekamar bawah, katanya mas aryo tidak ingin terjadi sesuatu karena sering naik -turun tangga.

Seperti yang dikatakan mas aryo tadi malam kini kita menuju kerumah sakit, selama diperjalan sesekali mas aryo mengelus perutku. melihatnya yang begitu gembira dan antusias membuatku merasa sangat berharga baginya.

Mas aryo sudah membuat janji terlebih dulu, sehingga sampai disana langsung masuk tindak perlu antre lagi.

"Selamat siang ibu juwita, wahh anda datang bapaknya ya...? " pasti orang yang baru melihat kami pasti menyangkanya kami adalah anak dan bapaknya.

Pernyataan dokter tersebut sukses membuat aryo badmood
"Maaf dok ini suami saya " juwita

"Eeehhhh maafkan saya " dokter tersebut merasa tak enak apalagi melihat ekspresi mas aryo.

" tak apa dok" jawab juwita

" mari kita mulai pemerisaannya " dokter tersebut menyuruhku untuk tiduran dibrankar dan mulai memeriksa.

"Kandungannya sehat, usianya masih sangat muda yaitu 2 minggu. saya akan beri resep obat penguat kandungan dan beberapa vitamin. ibu jangan terlalu kelelahan karena itu akan berakibat fatal karena usia janinya masih sangat muda, ooh ya kapan terakhir melakukan hubungan suami istri...? " pipi juwita merona medengar pertanyaan itu, juwita menyegol-nyenggol aryo untuk menjawabnya.

"Dua hari yang lalu! " jawabnya dengan singkat.

" bapak keluar didalam atau diluar "

Juwita menundukan kepala rasanya malu dokter tersebut terlalu bertanya masalah pribadi
"Didalam! " aryo

"Mulai besok hingga 4 bulan bapak harus berpuasa dulu "

Aryo memang sudah tahu tapi tetap saja 4 bulan adalah waktu yang lamaaaaaa...

Suami PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang