AD 9

34.5K 1.5K 11
                                    

AD 9



Mohon maaf jika typo
Bertebaran dimana -mana....

-♥-

Happy readings guys......

Melihat apa yang terjadi, ternyata menikah itu tak semudah yang terlihat dalam perjalan biduk rumah tangga pasti ada ujiannya. ujian tersebut dapat mempererat hubungan sepasang suami -istri.

Kagum itu yang tergambar ketika juwita menjalani semua ujiannya bersama aryo, sifatnya yang selalu tenang dalam menghadapi masalah yang silih berganti. aku merasa beruntung bisa mengenalnya tidak pernah ada rasa penyesalan sama sekali

Aku salut dengan mbak hanna yang membaktikan hidupnya untuk menemani suaminya, menggemgam erat disaat sang suami berada dititik terendah dalam usahanya tapi melihat adiknya sifatnya berbanding 180° kalau diibaratkan mbak hanna adalah sebuah permata indah yang kilaunya membuat orang -orang merebutkannya kalau adiknya seperti buah markisa dari luar terlihat bagus nan enak tapi jika dimakan masamnya membuat asam lambung kambuh.

----------------

Huftttthhhhh saat fahmi dan fanya meminta restu dengan sungkem ( adat jawa ) rasanya tak sudi jika tubuhku disentuh oleh mereka tapi lagi -lagi status sebagai mama sambung mengharuskannya. sejenak kubuang egoku semua ini kulakan karena om aryo yang memintanya...

dalam hati tetap saja ada rasa sakit walau apa yang dilakukan fahmi kepadanya sangat menyakitkan, kita pernah saling mencintai untuk menghilangkan itu tak mudah dan memerlukan waktu. Semoga hadirnya om aryo dihidupnya bisa menyembukan luka ini.

Teman -teman fahmi banyak yang hadir, saat akan bersalaman pasti akan melewati juwita. juwita melihat mereka menatapku dengan tatapan sendu tapi tak kuhiraukan...

Malam harinya.

" Mm-mas "

Aryo menyiritkan kening, apa istrinya sedang menelfon kakaknya..

"mas aryo mau mandi dulu atau makan..? "

Flashback on

Acara resepsi fahmi bersama fanya digelar dengan sangat meriah, juwita tengah duduk bersama ibunya yang juga diudang oleh suaminya...

"Nduk kamu ini masak manggil suamimu om mana sopan kayak gitu! "

"Lha terus aku harus panggil apa bu...?, lagi pula udah terbiasa manggilnya gitu " juwita memanyunkan bibirnya.

Tuk

Siti memukul kening juwita dengan sendok kecil yang berada dimeja nya, masak panggilan harus diajari.
"Ya panggil sayang, bebeb, atau honei"

"Iihhhh geli aku bu dengernya, yang bener itu honey bu ! " juwita menutupi keningnya saat ibunya mengangkat kembali sendoknya.

"Kalau begitu mas saja itu lebih tepat! " juwita

Flashback off

Aryo masih tak percaya, jangan -jangan ia hanya salah dengar
" coba kamu ulangi "

"Mas mau mandi dulu atau makan...? "

"Kenapa tiba -tiba merubah panggilanmu..? " tanya aryo dengan penasaran, pasalnya tadi saat dipesta masih memanggilnya om

"Kalau om gak suka yaudah! "Juwita mulai kesal sendiri.

"Siapa bilang enggak suka, panggilan tadi terdengar lebih syahdu" aryo menaik -turunkan alisnya.

" ihhhh mas lebay deh! "

Skip

Pagi -pagi juwita sudah berada didapur membantu biinem memasak, setelah selesai ia berniat kembali ke kamar memanggil suaminya untuk sarapan..
Tapi dirinya berpapasan dengan fanya, setelah acara resepsi usai aryo mengatakan bahwa fahmi akan kembali tinggal dirumah tapi itu hanya untuk sementara setelah fahmi mendapatkan rumah yang pas baru akan pindah..

lagi -lagi perasaan dongkol berhasil menguasaiku, tanpa meliriknya sama sekali aku berjalan melewatinya. dari wajahnya ( fanya ) tidak tampak rasa bersalah dulu saat menjalin kedekatan dengan fahmi fanya memang sudah tak menyukainya entah karena apa.

Dari pada berprasangka buruk terus mending ia memanggil mas aryo yang tengah sibuk memakai jassnya.
" mas sarapannya sudah siap"

" ya, ayo turun" aryo menggandeng tangan juwita mereka seperti pasangan abg yang lagi kasmaran.

Dimeja makan ternyata sudah ada tante lina yang menatapku dengan tajam, tanpa menghiraukan tatapannya aku melayani suami dengan mengambilkan nasi serta lauk -pauknya.

Fahmi mengepalkan tangannya yang berada dibawah meja, melihat kemesraan mereka seharusnya dia yang berada diposisi tersebut. sikap lina tak jauh beda dari keponakannya
( fahmi ) lina berusaha mengontrol emosinya agar kejadian beberapa hari lalu tak terjadi kembali.

"fahmi kamu langung dibagian marketing, papa lihat kamu mempunyai bakat kesana"cicit aryo disela -sela kunyahannya.

"Iya pa"

"Ooohhh ya berapa usia kandungamu..? " tanya aryo dengan lembut

" 3 minggu om! "

"Kenapa manggilnya masih om, panggil saja papa! "

"Ehhh iya pa"

→←→←→←→←→←

Setelah kepergian aryo, lina mulai melancarkan aksinya...

"Pasti orang tuamu bahagia tujuannya tercapai, mereka hanya duduk -duduk menantikan transfermu kan...? sudah mengaku saja tak usah malu disini tidak ada yang melihat nya"

Tanpa sadar pembicaraanya sudah tersambung oleh aryo, jadi sebelum lina datang dirinya tengah bertelfonan dengan suaminya tiba -tiba datang lalu mengatakan hal semacam itu.

"Saya kira perilakumu sudah berubah karena accident beberapa hari lalu, tapi saya salah kamu semakin parah! "

Wajah lina yang tadinya sangat percaya diri, kini terlihat pucat dan berkeringat mungkin setelah mendengat suara aryo. lina salah menilai gadis ini ternyata dia juga cedik tapi aku akan membuatnya diusir dari sini dengan cara apapun!

Suami PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang