4.Kenyataan

23 7 4
                                    

Haii Aslamualaikm..
Apa kabar kalian semua??? Semoga selalu sehat yaa jangan sampe sakitt🤗 ada yang nungguin cerita Selyna gk??. Gak ada yah😁 yaudah gk papah😪.
*****************
Happy Readingg🤗..

Selyna baru saja keluar dari supermarket  dengan terbukti menenteng kresek belanjaannya di tangan kanan—nya, yang berisikan berbagai makanan ringan seperti sejenis cemilan dan lain-lain. Namun, saat hendak akan beranjak pulang dan melangkah menuju parkiran tiba- tiba hujan perlahan turun dan akhirnya semakin deras.

Selang beberapa menit akhirnya hujan pun sedikit mereda, Selyna langsung berlari menuju sepedanya, karena kebetulan jarak rumah Selyna cukup dekat dengan tempat berbelanja tersebut, jadi tidak perlu lagi memakai mobil atau di antar oleh supir pribadinya.

Selyna menggayuh sepedanya pelan, ia menikmati hujan yang agak sedikit Gerimis Selyna Mengadahkan pandangannya ke atas langit yang mungkin gelap akibat hujan. Namun saat Selyna kembali pokus menggayuh sepedanya, tiba- tiba Selyna berhenti. Pandangannya lurus Menelisik ke sebelah kanan yang jelas disana ada sebuah mobil yang terpaarkir disana dekat Taman yang sering Selyna kunjungi dengan seseorang.

"Sedang apa dia disana?dan dia dengan seorang perempuan, dan siapa perempuan tersebut? apakah dia adalah penyebab kandasnya hubungan kita Ry?"

Namun Selyna segera menepis pikiran buruk  yang sedang bergelut dengan pikiran dan begitu pula hatinya.

Shittttt...Selyna tidak suka ini.

Rasa penasaran Selyna begitu besar, ia tak tahan, rasa cemburu muncul begitu saja padahal dia sudah mati-matian akan mengubur perasaannya.

Selyna mendekat dengan keberanian yang tersisa. Dia tidak peduli statusnya sekarang dengan Ryan itu apa.

Selyna berjalan mendekat ke arah tersebut.

"Ry..Ryann?." Tanya Selyna pelan,merasa terpanggil Ryan pun membalikkan badannya kebelakang. Dan di ikuti dengan satu gadis yang berada di sampingnya itu.

Ryan begitu terkejut kala melihat siapa yang memanggilnya barusan.

"Sel-lyn kamu sedang ngapain malam-malam disini?" tanya Ryan balik.

"Siapa dia Ian?" sela seirang perempuan yang berada di samping Ryan.

"Aku habis belanja Ry" sambil menunjukkan kresek belanjaannya. "Oh iyaa, aku Selyna temannya Ryan." Sambung Selyna dengan kecanggungan yang tiada tara.

"Oh..hai Selyna aku Rara, pacarnya Ian." sapa Rara yang baru saja memperkenalkan namanya.

Degg .......

Bagaikan di sambar petir di malam hari, Selyna terkejut bukan main, hatinya di buat hancur kembali. Hal yang sudah ingin ia tanyakan sejak ia menyapa Ryan, akhirnya terjawab sudah. Selyna ingin menangis tentu. Namun Selyna segera menahan air matanya untuk tak jatuh membasahi pipinya. Dia begitu cemburu, namun ia sadar statusnya dengan Ryan sekarang apa. Ah rupanya Selyna masih sayang mantan ternyata.

Selyna tersenyum kecut"Oh..selamat ya Ry semoga kamu bahagia."

Selyna langsung melangkah pergi dari hadapan Ryan dan juga Rara yang baru saja Selyna ketahui bahwa Rara adalah Notabenya  pacar Ryan. Pertahanan Selyna Runtuh air matanya perlahan membasahi pipinya begitu saja, kini hati Selyna kembali sakit, ia sempat Menyesali  kenapa dirinya begitu sepenasaran tadi. Andaikan dirinya tak begitu kepo dan bersikap masa bodo, pasti hatinya akan baik-baik saja.

Kepergian Selyna tadi menyisakan tanda tanya besar bagi Rara, ia begitu peka dan dapat menebak apa yang sedang Selyna rasakan. Cenayang nih Rara

"Kenapa kamu tadi diam saja Ian?" tanya Rara, Ryan tau apa yang sedang kekasihnya itu pikirkan sekarang, karena terlihat dari manik mata tersebut bahwa Rara meminta penjelasan.

"Aku tidak bisa jelaskan sekarang, Ra." jawab Ryan santai dan tatapan nya begitu teduh dan menenangkan.

"Kenapa begitu?"

"Belum saatnya kamu tau Ra,ayo kita pulang." seraya pergi dari hadapan Rara.

"Selalu saja begitu." lirih Rara pelan, dan pergi menyusul Ryan ke mobil.

*****************

Begitu Selyna sampai rumah Selyna segera buru-buru naik ke atas dan masuk kedalam kamar,lalu segera mengunci pintu kamarnya, agar tidak ada yang menggangunya, Selyna sekarang butuh waktu untuk sendiri. Selyna menjatuhkan tubuhnya di kasur empuk miliknya, sambil menangis sesegukan dan memeluk gulingnya. Pikirannya berputar seolah perkataan Rara terngiang-ngiang kembali.

"Oh...hai Selyna aku Rara, pacarnya lan."

"Oh..hai Selyna aku Rara, pacarnya lan."

Selyna menangis sejadi-jadinya hatinya begitu sakit kala mengingat perkataan gadis tersebut, begitu menusuk hatinya, kala mengingat kejadian yang baru saja di alaminya barusan. Ia mati-matian berpikir untuk  positif  bahwasanya Ryan meninggalkannya ada alasan tertentu, namun selama ini pemikirannya salah. Ternyata Ryan meninggalkannya karena hadirnya orang baru di antara hubungan mereka.

******
Bayangkan saja ya oleh kalian,ketika seseorang yang kalian cintai dan kalian sayangi dia pergi secara tiba-tiba tanpa alasan,sedangkan hubungan mereka sedang baik-baik saja,tidak terjadi masalah sedkitpun, apa ada yang kuat??? Dia menunggu bertahun- tahun dan yakin atas perasaannya ketika dia kembali pasti semua itu akan membaik dan memberikan alasan tersebut. Namun kenyataannya dia kembali lagi dengan bilang  dia harus melupakannya, dan semua tentangnya.whatt semudah itukah? Lalu kita mati-matian untuk move on, eh ternyata kita di pertemukan dengan pacarnya sidia. Lantas bagaimana pemikiran kalian dan tanggapan kalian perihal tersebut, seperti apa yang di alami Selyna sekarang, apakah tetap akan berpikir positif  atau sebaliknya.
*********

Yuhuuuuuuu yu baca terus cerita Selyna yaa jangan sampai ketinggalan dan jangan lupa untuk selalu dukung aku, dan jangan lupa untuk tinggalkan vote dan comennya yaaa..

Sampai ketemu di chapter selanjutnya yaa🤗

SeLYna🍂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang