11.Butuh waktu

8 7 2
                                    

Aslmualaikum teman-teman, gimana kbarnya?pada sehat kan? Mudah²n pada sehat selalu ya🤗, ada yang nungguin cerita Selyna gak? Gak ada yah? Oke gak papa😁.
**********

Sore ini, Selyna akan pergi ketempat dimana dia akan menemukan sebuah kebenarannya. Hati nya sudah siap menerima resiko apapun setelah dia mengetahuinya yang sebenarnya nanti. Yang perempuan ini inginkan sekarang adalah kebenaran dan penjelasan. Selyna turun kebawah dengan memakai dressberwarna biru muda polos, dan rambut yang di biarkan tergerai bebas tanpa ikat rambut.

Langkah kaki perempuan itu berjalan begitu cepat hingga satu teriakan membuatnya berhenti seketika.

"Selyna!, mau kemana lo?" tanya seseorang dari arah belakang Selyna.

Selyna pun membalikkan badannya.
"Ah!, ka Denis. Aku mau pergi bentar ya, tolong izinin ke Bunda."

"Kenapa harus lewat kakak? Kenapa gak kamu sendiri yang bilang langsung ke bunda?" sambil menaik turunkan alisnya.

"Aku buru-buru ka!, izinin sama kakak aja ya."pintanya dan berlalu pergi begitu saja,tanpa berpamitan terlebih dahulu. Denis pun hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku adeknya itu.

" Dasar. A B G !"

***********

Selyna sudah sampai dimana tempat yang dia tuju, dan dimana disana terletak sebuah kejujuran dan kejelasan yang selama ini Selyna ingin ketahui. Dengan tekad keberanian yang tersisa. Apakah dia bakalan canggung nantinya? Kalau dia di petemukan dengan seseorang yang mungkin, atau lebih tepatnya seseorang yang sudah mengambil separuh hatinya pergi. Apakah hatinya sudah siap bertemu? Tenang saja sebelum Selyna bertindak sejauh ini dia sudah menyiapkan dirinya dari jauh-jauh hari. Cuman mungkin sekarang adalah waktu yang tepat untuk mempertanyakan semua yang ada dalam pikiran Selyna. Dia tidak mau terus menerus terjebak dalam masa lalunya, dia harus bangkit tidak boleh lagi seperti ini. Semangat Selyna semoga berhasil!! Aku mendukungmu wkwkkw.

Selyna duduk sambil menunggu seseorang, di sebuah taman dimana di taman ini, menjadi taman kenangan antara dirinya, dan Ryan. Namun disini, dan di tempat ini juga, dia melihat Ryan dengan mata kepala nya sendiri duduk sambil bercengkrama dengan seseorang gadis dan tak lain adalah Rara. Dimana gadis itu sendiri sekarang telah menjadi temannya, ya walaupun agak sulit bagi Selyna untuk menerima sosok gadis tersebut.

"Sudah lama menunggu? " satu suara mampu membuyarkan semua yang sedang Selyna pikirkan sekarang.

Selyna pun mendongkakkan kepalanya, dan melihat Ryan yang sedang berdiri di sampingnya. Sambil tersenyum manis kepada Selyna, Selyna rindu senyum itu. Namun, Selyna segera menyingkirkan rasa tersebut sebelum Ryan menyadarinya.
"Eh, enggak ko Ry. " jawabnya. " Duduk aja ya! Biar terlihat santai, biar gak canggung gini. "Lanjut Selyna sambil terkekeh.

Ryan sangat terkejut kala melihat Selyna tersenyum seperti itu, berbeda dengan waktu pertama kali mereka bertemu kembali. Raut wajah Selyna begitu murung dan terlihat dari sorot matanya bahwa dia merasa terluka atas tindakannya. Ryan begitu rindu dengan gadisnya ini, sangat rindu, dimana gadisnya ini tersenyum penyebabnya adalah dirinya sendiri.

Dengan gerakan tak sadar Ryan pun mengacak-ngacak rambut Selyna gemas, Selyna yang awalnya sedang tertawa pun berhenti seketika. Karena mendapatkan perlakuan secara tiba-tiba sehingga membuat dirinya terdiam kaku, atas tindakan Ryan barusan walaupun hanya sebentar.

Ryan yang sudah tersadar atas tindakkan barusan membuatnya jadi salting ( salah tingkah ). Suasana pun menjadi hening kembali, pikiran mereka terlempar dimana dirinya dan Selyna, saat masih bersama atau dimana saat dirinya masih menjadi sepasang kekasih yang telah sedang di mabuk asmara. Balikan sono kalau masih saling suka.

SeLYna🍂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang