Happy reading🤗......
Selyna.. batin Aryo bermonolog
Yudha yang baru saja menyadari kedua sahabatnya menatap lurus ke arah depan, Yudha pun memutar kepalanya ke arah belakang. Karena posisi Yudha saat ini sedang membelakanginya. Namun setelah melihat apa yang sedang dilihat oleh kedua teman-nya Yudha pun kembali menghadap ke posisi semula.
"Lo pada lagi liatin tuh cewe?" tanya Yudha acuh, namun berhasil membuat Zaidan tersadar dan kembali kedunianya, terkecuali Aryo yang masih menatap lurus ke arah belakang.
"Hm." gumam Zaidan pelan.
"Lo kenal dia Yo? Sampe segitunya lo liatinnya!" Ucap Yudha sambil menyenggol tangan Aryo.
"Hah apa Yud,lo ngomong sama gue?" kaget Aryo.
"Lo kenal dia." namun kali ini Zaidan lah yang bertanya.
"Ohh... Gue cuman tau sama cewek yang tengahnya doang, dia namanya Selyna,kalau gk salah. Kalau yang dua lagi gue gak tau." jawab aryo santai sambil meminum air putih yang tadi dia beli.
"Sejak kapan lo kenal dia." tanya Zaidan yang mungkin agak sedikit tertarik atas apa yang di katakan oleh Aryo.
"Ko lo jadi kepo sih Dan, biasanya juga acuh kalau masalah kaum cewe. Dan oh iya! Kenape lo tadi senyum-senyum natap tuh cewe."
Skakmatt..
Karena Zaidan merasa tidak punya jawaban untuk membalas perkataan sahabatnya, karena memang apa yang di katakan Aryo ada benarnya. Akhirnya Zaidan pun memutuskan untuk segera pergi meninggalkan kantin dari pada harus menjawab pertanyaan konyol dari Aryo.
"Gue cabut." ucap Zaidan dan bergegas pergi meninggalkan kantin.
"Lah Dan. Ko lo baperan sih." teriak Aryo
"Emang enak." timpal Yudha dan berlalu pergi menyusul Zaidan.
"Lah ko gue di tinggal, woyy kamvret tungguin." teriaknya, lalu setelahnya Aryo pun menyusul mereka.
*********
Setelah Selyna menceritakan dari awal sampai akhir kepada kedua temannya, tetap saja mereka meminta penjelasan yang begitu membuat Selyna jengah dan kewalahan untuk menjelaskan nya apalagi di tambah dengan Fiola, yang sama sekali tak ada yang masuk dengan yang ucapkan Selyna tadi. Wah bener-bener nih FiolaLalu setelahnya, mereka pun bergegas pergi dari kantin untuk segera pergi ke kelas, karena bel sudah berbunyi menandakan bahwa guru akan segera masuk ke dalam kelas.
Dan mereka pun kini berlarian kecil untuk menuju kelas,sesampainya di dalam kelas, mereka duduk dengan rapih. Tak lama pintu pun di ketuk dari arah luar.
"Asalamualaikm anak-anak! Selamat pagi." ucap Bu Ayu ramah sambil berjalan menuju meja guru.
"Pa-gi kembali bu." Serempak semua murid berdiri dan setelah nya itu duduk kembali.
"Baik anak-anak sekarang kita ulangan Sejarah, berhubung waktu minggu kemarin Ibu gak masuk, jadi di gantikan dengan hari sekarang ya! Waktunya 40 menit dari sekarang." Seraya membagikan lembaran kertas kepada setiap murid.
Suka tidak suka, mau tidak mau ya gini harus tetap di kerjakan. Helaian napas mulai terdengar dalam keheningn tersebut, selama ulangan sedang berlangsung semua murid terdiam,meskipun banyak yang mengeluh atas soal yang mereka kerjakan.
Juliana pun menyenggol tangan Selyna pelan. "Sel bagi jawaban no 38 dong." Selyna pun melirik dan langsung di jawab dengan gelengan kepala oleh Selyna.
"Makanya belajar, jangan ngehalu mulu lo kerjaannya." Juliana pun berdecak sebal meskipun itu benar faktanya.
Waktu 40 menit yang di berikan Bu Ayu pun tak terasa akhirnya selasai juga,para murid perlahan satu persatu menyerahkan kertas ulangannya ke depan. Dan setelah itu Bu Ayu pun berpamitan keluar kelas karena, jam pelajaran Bu Ayu telah habis. Dan akan segera di gantikan oleh mata pelajaran Fisika, karena terbukti begitu Bu Ayu keluar Pak Damian pun masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
SeLYna🍂
Teen Fiction{FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA} "Kalau stok hati lo. Masih buat masa lalu lo, ngapain lo mau menjalin hubungan bersama gue. Buang-buang waktu gue untuk selalu ingin buat lo bahagia setiap harinya, kini terbuang sia-sia." *Zaidan Nugraha Labiska* Selyn...