-maaf dan menerima-
"bun, bunda, bundaa, bunda dimana" ucap iqbaal mencari bundanya ke seluruh penjuru rumah
"bunda rike ada di dekat kolam renang mas" ucap bi asih, art yang sudah bekerja di rumah iqbaal sejak iqbaal smp
iqbaal yang tau itu langsung menuju halaman belakang, tempat dimana kolam renang ada, dan benar saja iqbaal melihat bundanya sedang terisak karna ucapannya
"bunda, maafin ale tadi udah bentak dan marah marah sama bunda" ucap iqbaal sambil mengenggam tangan rike
"iya, bunda nggak apa apa kok, bunda juga yang egois terlalu memaksakan kamu, maafin bunda ya"
"bunda nggak salah kok, ale yang salah udah bentak bentak bundaa"
"sekarang ayah sama bunda udah nggak mau maksa ale lagi kalo ale nggak mau terima perjodohan ini bunda bisa terima keputusan ale, nggak apa apa"
"a-ale mau" iqbaal mau menerima permintaan orang tuanya ini, meski dia masih bingung mau dikemanakan pacarnya nanti.
disisi lain vanesha masih kekeh tidak mau menerima perjodohan yang dilakukan orang tuanya, masih selalu diam didepan orang tuanya.
"sha, mama mohon vanesha mau ya menikah sama iqbaal ? " bujuk farida pada vanesha entah yang keberapa kali, vanesha hanya bisa mengangguk pasrah sekarang, dia sudah lelah menangis, biar saja takdir yang akan menentukan hidupnya kedepan.
🍣salmonisme🍣
"sha, ayo ikut mama sama papa" ucap farida didepan pintu kamar vanesha
"emana ma ?"
"Udah ikut aja,kamu dandan yang cantik ya"
ternyataa ia di ajak ke sebuah perusahaan besar bernama Diafakhri Company. mereka disambut resepsionist dan diantarkan ke ruangan pimpinan perusahaan yang tak lain adalah hari.
"jadi gini vanesha, iqbaal, kami sudah memutuskan pernikahan kalian akan di laksanakan 2 minggu lagi, di villa daerah bogor" ucap rike
"hah?" iqbaal dan vanesha serempak
"kok cepet banget bun, aku aja baru ketemu sama vanesha kali ini" protes iqbaal
"iya, kenapa cepet banget aku kan sha juga masih sekolah, tahun depan aja gimana tunggu sha lulus"
"tenang aja gak akan ada yang tau soal pernikahan kalian kok, jadi vanesha bisa tetep sekolah" tambah rika
"tapi bun" iqbaal menyela pembicaraan
"keputusan kami ber empat sudah fix" ucap ifan, papa vanesha yang membuat vanesha dan iqbaal bungkam
🍣salmonisme🍣
vanesha ada bersama iqbaal didalam mobil hitam milik iqbaal. rike dan farida yang memaksa mereka untuk pergi berdua, pdkt katanya.
kabin mobil hening, senyap tanpa suara. tidak ada musik, tidak ada radio, benar benar sunyi.
"sha"/"baal" ucap mereka berbarengan
"lo duluan" ucap sasha
"lo duluan aja" kata iqbaal
"yaudah gue duluan, lo punya pacar ?"
"kenapa lo nanya kayak gitu ?"
"ya karna biar gue bisa jaga jarak sama lo, walaupun nih ya nanti kita nikah nih, lo boleh tetep sama dia, gue nggak se egois itu, gue bukan pho"
"nggak usah, lo nggak usah jaga jarak segala, gue bakal coba lepas dia pelan pelan, gue bakal singel ketika gue nikahin lo, jadi lo gaperlu merasa jadi pelakor ataupun pho"
"kasian dong dia"
"lebih kasian lagi kalo gue bohongin dia, lebih kasian lagi kalo dia tau kalo dia pacaran sama suami orang"
"oh, oke, gue minta maaf kalo gue bikin kalian pisah"
"gue bilang lo nggak perlu merasa jadi pho, ini juga bukan kemauan lo kan, bukan kemauan kita" tegas iqbaal "sekarang gue yang tanya, lo punya pacar ?"
"engga, gue udah putus, pacar gue selingkuh"
"kasian juga ya lo, udah diselingkuhin putus eh malah dijodohin, kayaknya sial banget idup lo" iqbaal meledek
"lo pembawa sialnya" kata vanesha
"kurang ajar lo ngatain gue pembawa sial, gini gini gue lebih tua dan lebih pinter dari pada lo"
"bodo, udah nyetir yang bener nanti nabrak, gue nggak mau mati muda, apalagi mati konyol sama lo"
"lo juga diem jangan bawel, bagusan kayak tadi lo mingkem diem kuping gue adem"
suasana kabin mobil kembali sunyi, vanesha bermain hanphone sedangkan iqbaal fokus menyetir meski sesungguhnya mereka tidak memiliki tujuan yang pasti, hanya lurus mengikuti jalan kemudian berputar arah berkali kali.
neshashimi
❤🔄 liked by mikhaelaz and 306,347 other
neshashimi perfect twilight xox.🍣salmonisme🍣
vanesha sedang berdiri di balkon kamarnya, kedua tangannya mengenggam pagar kepalanya mendongak menatap bintang dan bulan.
vanesha suka melihat bintang dan bulan ketika dia sedih, galau, bingung, pokoknya ketika suasana hatinya sedang tidak baik.
"nanti kalo gue udah nikah apa gue bisa bebas kayak sekarang ? kalo ketahuan apa gue bakal di d.o dari sekolah ? arghh kenapa nasib gue kayak gini banget"
Jeglek
vanesha membuka pintu balkonnya, kemudian masuk karena rasanya dingin sekali diluar sana.vanesha berbaring diatas kasur, memikirkan apa yang mungkin akan terjadi jika dia sudah menikah nanti.
"kok kayaknya serem banget sih, mana acaranya dua minggu lagi, edannn"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Kita [ON REVISION]
RomanceBeberapa part diedit + Ada tambahan part baru juga, yang belom baca dipersilahkan baca ✨ thankyou btw revisinya belom selesai ya