AKK/18

904 65 3
                                    

-nekat-

"sekali lagi gue minta maaf ya sha, sumpah gue bener bener gabisa kontrol diri waktu itu"

"iya iyaa, lo gaperlu minta maaf lagi, lo udah minta maaf berapa kali sama gue" 

"kan ini udah terbuka semua rahasia, lo harus lebih hati hati karna kehidupan kita pasti bakal lebih banyak terekspos"

"iya baal, gue ngerti kok, dan lo juga harus hati hati, apalagi sama adinata"

"oiya ya' ngomongin soal adinata, adinata udah ketangkep"

"hah ? serius ? beneran dia pelakunya ?"

"iyaa, serius dong"

"kok bisa ?"

"jadi setelah lapor polisi itu, polisi langsung nyelidkin dan dateng ke tkp terus disana ternyata ada cctv kan, alhamdulillahnya plat nomor nya ke rekam"

"terus, adinata yang naikin gitu ?"

"bukan, yang naikin orang suruhannya adipati,pas ditangkep orangnya bilang dia suruhan adinata"

"oh, gitu syukur deh"

"masalah sisil sama vanka gimana ?"

"udah lah, biarin aja, toh kita udah publish semua kan, tapi gue rada takut aja ketemu vanka di kampus"

"ga usah takut, kan ada gue, gue bakal selalu jagain lo kapanpun dan dimanapun"

"gombal aja terus gombal"

"dih siapa juga yang lagi gombal ? ga ada"

"suka suka lo deh"

"sha"

"apa"

"pengen spaghetti saus bolognese" ucap iqbaal

"minta bibi sana, bibi juga ada napa mintanya sama gue"

"maunya lo yang bikinin"

"ih kok gue, ngerjain gue lo ya ! apa bedanya buatan gue sama bibii"

"bedaaa sha bedaa, pokoknya gue mau lo yang buatin"


"haduhhh, yaudah ayo kedapur, lo gaboleh makan disinii"

"aww, makasih, love you"

"love you too"

"....."

"....."

salmonisme🍣

hari ini vanesha ada kelas pagi di kampusnya, tapi sasha tidur sangat larut tadi malam, begadang marathon drakor ceunah

tung tung tang tung

alarm di handphone sasha berbunyi entah keberapa kali sejak pukul lima pagi tadi

"hmmph, alarm brisik banget sii ah, masih pagi juga aahh" ucap vanesha sambil mengucek ucek matanya

vanesha mengambil handphonenya itu dan tercengang melihat jam yang tertera di layarnya

"hah, udah mau setengah delapan ? gue kan ada kelas pagi" ucap vanesha yang panik bukan kepalang

"iqbaal ?" vanesha melihat ke arah iqbaal "belum lagi diaa, ya ampun"

"aaal, bangun, udah hampir setengah delapan inii,woee"lanjut sasha

"aa, masi ngantuk ah, eh jam berapa tadi ?"

"setengah delapan"

"whatt ? setengah 8 ? gue ada meeting jam lapan, astagaaa"

"makannya cepetan bangun, hari ini gue gak masak sarapan ya, gue ada kelas pagi, g gue buru buru banget"

"iya, gue juga buru buru"

"oiya lo jangan cape capee, jangan ngangkat yang berat berat"

"iya iyaa ngerti kok"

"oh iya, lo berangkat sama pak ari ya ! gaboleh nyetir sendiri"

"iya shaa iyaa"

"oke, gue berangkat, byee"

mereka berangkat menggunakan mobilnya masing masing, vanesha ke kampus sedangkan iqbaal ke kantornya bersama pak ari

sejak hari itu, entah kenapa vanesha tidak melihat batang hidung vanka barang setitik. vanka seperti lenyap, dan hilang ditelan bumi

sesampainya di kelas ia dihadang vanka, vanka membawa tiga orang di belakangnya, mereka menarik vanesha ke gudang dibelakang gedung fakultas.


"lo mau apa si van ? ih, lepasin gak ? lo mau apa dari gue ?" ucap vanesha

"gue gak mau apa apa kok dari lo, gue cuma mau hilangin lo dari muka bumi" jawab ivanka dengan lantang

"gue ada salah apa sih sama lo ? kenapa lo kayak gini ke gue ?"

"salah lo adalah lo jadi istrinya iqbaal, gue suka sama iqbaal, gue cinta sama iqbaal, gue mau milikin iqbaal,   tapi karna ada lo ! gue gak bisa dapetin iqbaal, faham   lo ?"

"kan gue nikah sama iqbaal jauh sebelum lo kenal dia, bahkan sebelum gue jadi mahasiswa di kampus ini

"gue nggak peduli, kalo gue gabisa milikin iqbaal lo juga gak boleh milikin iqbaal, dina vina urusin nih curut, lo apain kek terserah, buat dia mampus pokoknya" perintah vanka kepada 2 temannya

"gue mohon jangan apa apain gw, pleasee, lo bisa dipenjara karna udah berbuat kriminal, lo udah tampar pipi gue"

"gue gak peduli, yang penting dendam gue lunas sama lo"

vanka, dina dan vina memukulnya, ivanka menampar pipi kanan dan kiri vanesha berturut turut, bahkan membenturkan kepala vanesha ke tembok.

vanesha hanya bisa pasrah dia tidak bisa melawan apa pun, tenaganya habis, kepalanya sakit sekali ! dan vanesha pun jatuh pingsan

"eh van pingsan nih si curut" kata dina

"yaudah biarin aja, lakban mulutnya, iket tangan sama kakinya di kursi ini" kata vanka sambil membawa sebuah kursi dari sudut gudang 

"serius mau di iket ?" tanya vina

"emang vanka pernah gak serius hah ? cepet lakuin aja, bawel"

"iya iya"

vanesha ditinggalkan sendirian di gudang itu, terduduk pingsan di belakang lemari tua. pintupun dikunci vanka dari luar. benar benar sendirian tanpa cahaya.

🍣salmonisme🍣

"baal"

"iqbaal"

"tolongin guee"

"hiks.... baal.... lo dimana.... tolongin gue please...."

"gue takut disini... gelap"
rintih vanesha dengan sisa tenaganya

Aku Kamu Kita  [ON REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang