-operate-
"sus ! suster !! " iqbaal berteriak teriak seperti orang gila didepan instalasi gawat darurat
para perawat yang melihat langsung mengarahkan iqbaal untuk membaringkan vanesha diatas brankar dengan kasur putih berseprai biru.
vanesha dibawa ke dalam instalasi gawat darurat oleh para perawat untuk segera ditangani dan ditindaklanjuti
iqbaal duduk diam dikursi tunggu sembari mengutak atik handphone nya.
mengabari rike dan juga mertuanya, farida, agar segera datang ke rumahsakit.
"kenapa lia harus kayak gini sihh ? kenapaa ? gue bener bener gabisa liat dia kayak gini" ucap iqbaal perlahan dalam tangisnya
"udah bagus waktu itu gue yang celaka, tapi kenapa sekarang lia juga harus celaka kayak gini ?" sambungnya
"andai gue bisa ngulang waktu, gue gak akan biarin lia kuliah pagi itu !"
"gue gak bisa liat lia sakit ! gue gak tega liat dia lemah kayak gituu"
rike, hari, farida dan ivan datang ke rumah sakit, mereka melihat iqbaal yang sedang tertunduk menangis diatas kursi
"kok vanesha bisa sampe kayak gini sih baal ? kamu gimana jagainnya !" ucap rike
"maafin iqbaal bun, iqbaal juga nggak tau kenapa bisa jadi kayak gini ! kemarin vanesha cuma izin ke kampus, tapi habis itu dia nggak ada kabar" iqbaal berusaha menjelaskan pada rike, bundanya
"kemarin ? m- maksudnya ?" farida menyela pembicaraan iqbaal dan rike
"jej-jadi sebenarnya semalem vanesha ilang, tadi baru ketemu dan keadaannya udah kayak gini, iqbaal juga kaget"
kata iqbaal sambil terbata bata dan mengeluarkan air matanya"kenapa kamu nggak bilang sama bunda ? kenapa kamu nggak bilang sama ayah ?" kata bunda
belum selesai iqbaal menjelaskan semuanya, dokter keluar dari sebalik pintu, vanesha masih belum sadar dengan bibir pucatnya yang tetap manis terlihat dari celah pintu
"berat hati kami sampaikan bahwa ibu vanesha mengalami koma, ada benturan keras di kepalanya sehingga membuat pembekuan darah di otak, ibu vanesha harus segera di operasi, kami butuh persetujuan dari suaminya"
kata kata dokter sukses membuat iqbaal menitihkan air mata entah yang keberapa kalinya, farida ambruk, jatuh tersungkur kelantai mendengar kabar bahwa putri sematawayangnya mengalami koma,
sedangkan rike ? terisak di tempat duduk, tak percaya menantu kesayangannya bernasib sangat malangiqbaal tiba tiba pergi, berlari menuju parkiran mobil, memacu kendaraannya melesat cepat di jalanan ibu kota
✨buttermoonest✨
"tok tok tok"
suara pintu rumah aldi yang di ketuk iqbaal"yaa tunggu sebentar" kata aldy menyahut dari dalam rumah
Aldi membuka pintu.
dia terkejut melihat iqbaal dengan mata sembab, wajah pucat, dan kemeja putih yang berbercak darah
"eh, lo kenapa baal ? vanesha udah ketemu ?"
"vanesha di ! vanesha !" iqbaal ambruk ke pelukan aldi
"iya iya, vanesha kenapa ? ketemu dimana ? sini ah masuk dulu gak enak disini" kata aldy sambil memapah iqbaal masuk kedalam rumahnya
"vanesha komaaa di ! gara gara gue"
"hah ?" mata aldi terbelalak "kok bisa ? gimana ceritanya ?"
"vanesha ketemu tadi pagi di gudang kampus, dia diiket, kepalanya memar, bibir sama hidungnya bedarah'
"astaga ! lo sabar yaa, gue dan kiki bakal selalu ada buat lo"
"ini semua gara gara gue di, kalau aja waktu itu gue gak ketemu vanka, pasti vanka ga akan suka sama gue dan.... dan dia ga akan celakain vanesha"
"udah baal, lo gaboleh nyalahin diri lo, lo juga gak boleh lemah kayak gini, kalo lo lemah gimana sama vanesha ? lo harus kuat !"
"kita ke rumah sakit sekarang, gue anter lo, kalo lo dicariin gimana, ayok !"
aldy mengantar iqbaal kembali ke rumahsakit disana bunda dan mama masih sesegukan menangis.
✨buttermoonest✨
"iqbaal ! kamu kemana aja sih ! dokter nyariin kamu buat tandatangan persetujuan ! kenapa kamu malah pergi !" marah rike kepada iqbaal yang baru saja kembali ke rumahsakit.
"maaf bunda" ucap iqbaal penuh penyesalan
tak berselang lama petugas medis kembali menemui keluarga vanesha untuk meminta tanda tangan persetujuan operasi dari iqbaal.
"tolong selametin istri saya, please, berapapun biayanya saya sanggup" ucap iqbaal sembari menggengam erat tanggan dokter
"kami akan berusaha semaksimal mungkin ya pak, tapi semuanya kembali pada takdir tuhan, doakan saja"
iqbaal melihat dengan mata kepalanya sendiri ketika suster memangkas rambut panjang vanesha sampai habis
detik demi detik dan jam demi jam berlalu, iqbaal tak pernah beranjak dari kursi tunggu didepan pintu ruang operasi barang sedetikpun
lampu merah diatas pintu berubah menjadi hijau, dokter keluar dari ruangan setelah dua belas jam melakukan operasi bersama beberapa tenaga medis lainnya
"syukur, operasi berjalan dengan lancar, ibu vanesha akan segera dipindahkan ke ruang icu"
"alhamdulillah" ucap semua orang tak terkecuali iqbaal yang kembali menangis bahagia
vanesha dipindahkan ke ruang icu, masih terbaring lemah dengan mata yang masih saja tertutup.
beberapa memar yang nampak jelas di wajahnya membuat siapapun yang melihatnya menjadi sendu
✨buttermoonest✨
"vanesha ada salah apa sama lo van ? salah apa !"
bentak iqbaal kepada ivanka di kantor polisi"salah dia adalah dia istri lo, gue suka sama lo dan dari pertama kali masuk kampus gw emang udah nggak suka sama vanesha" ucap vanka pada iqbaal dengan keras juga
"apa yang lo lakuin itu keterlaluan ! cuma gara gara lo suka sama gue sampe bikin vanesha koma kayak gitu ? lo punya otak apa engga sih !"
"bagus dong kalo koma, gue berharapnya si kalo bisa sampe mati"
"lo tuh ya" iqbaal mengangkat tangannya, berancang ancang menampar vanka
"apa ? lo mau nampar gue ? tampar aja, kalo gue gak bisa dapetin lo vanesha juga gaboleh dapetin lo !"
"udah baal, ini kantor polisi, seengaknya dia udah ditangkep, mending kita ke rumah sakit lagi liat keadaan vanesha" ucap aldi
"huh.. iya... Ayo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Kita [ON REVISION]
RomanceBeberapa part diedit + Ada tambahan part baru juga, yang belom baca dipersilahkan baca ✨ thankyou btw revisinya belom selesai ya