Rela

620 53 16
                                    

Iqbaal pov

aku sungguh tak pernah mengira bahwa lia akan benar benar pergi meninggalkanku dan see anak kami secepat ini,saat itu aku berharap itu hanyalah mimpi buruk yang akan membaik ketika aku sudah terbangun dari tidurku namun aku salah,itu nyata.

Sudah 1 bulan sejak kepergian lia aku belum juga masuk ke kantor,aku masih ingin disini,dikamar penuh kenangan bersama seorang vanesha prescilla wijaya,yang kini hanya kutinggali sendiri.

Dua hari semenjak meninggalnya lia ada keajaiban muncul,see yang tadinya masih lemas dalam inkubator menjadi sehat benar benar sehat,meski sekarang dia masih di rumahsakit.dibalik kejadian ini aku bersyukur karna lia memberiku 1 kenang kenangan terindah,aku bersyukur saat itu see masih sempat diselamatkan aku tak tau bagaimana jadinya jika mereka berdua meninggalkan aku dalam waktu yang sama,mungkin aku akan memilih untuk menyusul mereka.

Aku sedang terduduk di teras belakang rumahku,tiba tiba ada seorang yang menepuk pundakku,bunda

"le,kamu harus kuat,ini udah sebulan sasha pergi tapi kamu masih aja nutup diri,bunda sayang sama sasha bunda juga sedih tapi kalo kamu terus kayak gini gimana dengan anak kalian ? Gimana dengan see ?"ucapa bunda terngiang ngiang di benakku,aku mengakui apa yang dikatakan bunda itu memang benar,aku harus kuat dan ikhlas demi see,tapi sungguh aku masih belum bisa merelakan lia sepenuhnya


Hari ini aku akan ke rumah sakit menjenguk see,aku tengah bersiap siap,aku mandi dan berganti baju,kemudian menggambil kunci mobil dan beranjak ke carport

Entah kenapa aku ingin sekali memakai mobil lia,mobil ini yang terakhir dipakai lia ketika ke supermarket waktu itu,waktu aku terakhir kali berbincang dengan dia,aku memasuki mobil itu semerbak aroma tubuh lia masih terasa disana,aku merasa sangat nyaman

Aku melajukan mobil lia menuju rumah sakit,sesampainya disana sudah ada bunda dan mama

"Assalamualaikum"aku menyalami mama,bunda,papa,dan ayah

"Gimana keadaan see ?"tanyaku pada bunda

"Alhamdulillah see makin membaik,kalau sampai minggu depan dia selalu stabil dia bisa keluar dari inkubator"itu yang bunda katakan padaku,membuat hatiku sedikit lega,aku melihat see dari balik jendela ruangan bayi dia sungguh mirip ibunya

Besok aku sudah mulai kembali bekerja,memulai hidupku yang baru bersama see,merelakan lia tanpa melupakannya sedikitpun


"Selamat pagi pak"ucapan para karyawan mengawali hari pertamaku di kantor, seperti biasanya aku langsung memasuki lift dan naik menuju lantai 4 tempat dimana ruanganku berada

Sesampainya dilantai 4 aku berjalan menuju pintu yang sudah satu bulan lebih tak kubuka sama sekali,aku membuka pintu itu dan terpampanglah sebuah lukisan besar bergambar wajahku dan wajah lia dengan perutnya yang besar,sama sekali tak terbesit di pikiranku untuk menyingkirkan lukisan itu dari atas sana benar benar tak ada.

"tok tok tok"pintu ruanganku berbunyi, menandakan ada seseorang dibaliknya

"Siapa ?"tanyaku sebelum mempersilahkan orang yang ada disebalik pintu untuk memasuki ruangannya

"Aldy sama Kiky"

"Ooh,masuk aja"aku mempersilahkan mereka untuk masuk,sepertinya mereka tau jika aku sedang membutuhkan teman untuk ngobrol saat ini

Aku Kamu Kita  [ON REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang